Seri Pemuka Ahl Baith Nabi : Pertama
Mengenal Sayyidah Fathimah binti Muhammad Rasulllullah
Episode Pertama
By SAY Qadrie : Pustaka Sejarah
##, Mengenang wafatnya Bidadari di bumi: 601 - 632, Usia 31 tahun
Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulllullah SAW
Lahir di Mekah : 601- 606 M, tanggal 29 Jumadil Akhir,
Wafat pada Hari Jum'at, Tanggal 3 Jumadilakhir 11 H bertepatan dengan tanggal 18 Agustus 632 Masehi), dimakamkan di Madinah Munawwarah, Negeri Madinah, Yastrib, Hijaz wilayah Kerajaan Saudi Arabia sekarang
1. Mengenal Bidadari Bumi
Alquran banyak sekali menyebutkan tentang adanya mahluk bernama bidadari, selain manusia, malaikat, jin, syetan, iblis, dll. Alquran juga menggambarkan bahwa bidadari adalah mahluk bergenetial wanita, karena disebutkan dengan kalimat cantik, rupawan, bukan kalimat gagah, tampan. Dari berbagai sumber yang bisa dirujuk, kita semua sepakat mahluk bernama bidadari ini, sosoknya seorang wanita.
Apakah ciri- ciri mahluk ini?
Alquran menjawab nya sebagaimana firman Allah Ta'ala :
“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita.” (QS. Ar-Rahman : 70) Dan inilah gambaran karakteristik bidadari surga yang tercantum dalam Al-Qur'an:
1. Perempuan yang suci (QS Al Baqarah :25)
Bidadari di surga ini digambarkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 25, adalah perempuan yang tidak mengalami menstruasi, tidak nifas, buang air kecil, buang air besar, meludah, keluar ingus, dan kotoran wanita dunia lainnya. Selain itu hatinya suci dari akhlak buruk, lisannya dijaga dari kata-kata kotor, cintanya suci karena hanya tertarik kepada suaminya. Demikian pula pakaiannya suci dari najis dan kotoran.
2. Cantik lahir batin (QS Ar-Rahman : 70) Terkumpul kecantikan lahir dan batin pada bidadari surga itu.
3. Dipingit dalam rumah (QS Ar-Rahman:72)
4. Menundukkan pandangannya (QS Ar-Rahman : 56-58)
5. Berbadan indah dan sebaya (QS An-Naba :31-33)
6. Belum pernah ada sebelumnya (QS Al-Waqiah : 35-37)
Dalam surat Al-Waqiah ayat 35-37, Allah berfirman bahwa bidadari surga adalah wanita yang diciptakan secara langsung, tidak melalui proses kelahiran, dan belum pernah ada di dunia sebelumnya.
7. Kecantikan yang sempurna dan mata berbinar (QS Ad-Dukhan :51-54). Mereka memiliki mata yang jeli dan berbinar.
8. Belum pernah disentuh (QS Ar-Rahman :56) belum pernah dinikahi dan disentuh oleh manusia, sebelum penghuni surga yang menjadi suami mereka.
9. Menjaga kehormatan diri (QS Ash-Shaffat :48-49)
2. Perniikahannya dengan lelaki sederhana, : Madinah - 615 M
Ditemukan dari berbagai sumber sejarah Islam, dan para sejarawan bahwa :
Ketika sudah memasuki usia remaja,
Di Yastrib/ Madinah saat itu sekitar tahun 615 Masehi, Fathimah berusia antara 10 - 15 tahun, putri nabi ini tumbuh menjadi wanita sempurna, baik dari sisi fisik maupun jiwa dan akhlaknya. Tentu saja, Fathimah besar dilingkungan rumah tangga Nubuah, dimana tempat malaikat hilir mudik menemui ayahnya, sang Nabi.
Para sahabat mulai berlomba - lomba mengajukan lamaran untuk menyunting putri yang tengah mekar ini. Tak kurang dari Abubakar ibn Abu Quhafah, dan Umar bin Khattab, juga mengajukan pinanganya. Akan tetapi lamaran mereka, selalu dijawab dengan kalimat :" Aku menunggu perintah Allah," kata ayahnya.
##, Ada rahasia yang baru terbuka jauh setelah Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib.
Suatu ketika Fathimah berbincang dengan sang suami, ia membuka rahasia hatinya, ( ada riwayat menyebutkan hatta setanpun tidak tahu rahasia ini ) , bahwa sebetulnya Fathimah sudah jatuh cinta kepada Ali, sejak ketika ia remaja, yang tentu saja disimpanya jauh dilubuk hati. Subhanallah.
##, - Pemuda Ali
Alhasil, saat itu, meski Ali sang pemuda miskin,
Ia juga menaruh hati kepada putri Nabi ini, tapi Ia tak punya keberanian mengungkapkan isi hatinya kepada siapapun. Apalah dirinya jika dibandingkan Abubakar bin Abu Quhafah? Umar bin Khattab? yang ditolak pinangannya oleh Rasullullah?
Beberapa sahabat dekatnya mencoba meyakinkan Ali, agar ia mengungkapkan isi hatinya itu kepada ayah sang pujaan hatinya. Mereka mendorong Ali, agar memberanikan dirinya. Mencoba peruntungan.
Akhirnya Ali, dengan mengumpulkan keberanian, pada suatu hari, datang menghadap Rasullullah, dengan wajah pucat dan keringat dingin, maklum agak nervous.
Ajaibnya, Rasulllullah menerima kedatangan Ali , yang juga anak angkatnya ini, dengan wajah sumringah dan senyum merekah dibibir nya. ( Ali bin Abi Thalib dibesarkan dirumah Rasullulllah sejak kelahiranya, karena Nabi ingin membalas kebaikan pamanya Abi Thalib, yang sudah membesarkan beliau, sejak wafat nya sang kakek, Abdul Muthalib dulu, dimasa kecilnya )
-----------------
Rasullullah dan Ali merupakan saudara sepupu, misanan.
Ali putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib, ibunya bernama Fathimah binti Asad. Sedang Rasullullah putra Abdullah bin Abdul Muthalib, ibunya Aminah binti Wahab, wanita yang berasal dari Yastrib, belakangan nama ini diubah menjadi : Madinah. Abdullah merupakan anak bungsu Abdul Muthalib, yang nyawanya ditebus dengan 1000 ekor onta.
Jadi, Rasullullah dan Ali berasal dari 1 kakek yang sama, pemegang kunci Kabah dan pembagi air zam-zam : Abdul Muthalib.
-------------------
"Ada hajat apakah wahai putra pamanku?" sapa Rasullullah, setelah Ali duduk dihadapan nya
" Aku hanya ingin mengunjungi dan melihat keadaan Mu ya Nabiallah, " : Jawab Ali.
Rasullulllah yang rupanya sudah mendapat perintah dan menunggu kedatangan calon menantunya ini, kemudian memanggil putrinya , sambil berseru :
" Ya Fathimah putriku, keluarkan dan suguhkan 2 mangkuk susu dan kurma , agar kami dapat menikmati nya, dan memuliakan tamu yang datang "
Mendengar nama Fathimah, wajah Ali berubah merah karena malu, keringat nya mengucur dengan deras, dan kepala nya menunduk dalam, seperti ada seekor burung yang tengah bertengger diatasnya.
Dengan reaksi itu, fahamlah Rasullullah, bahwa Ali punya hajat khusus selain kedatangannya yang hanya sekedar silaturrahmi.
Ketika Fathimah keluar dengan membawa 2 mangkuk susu dan segenggam kurma dalam wadah, kemudian menghidangkan nya, Ali terpaku seperti patung.
Badannya tegak dengan gagah nya, tapi muka nya menunduk jauh kedalam pangkuan, Ia tak berani menoleh atau mengubah posisi nya. Apalagi melirik Fathimah.
Setelah Fathimah masuk kembali, Rasullullah kemudian menyapa Ali,
" Minumlah susu ini, semoga ia menyegarkan badan dan fikiran " kata Beliau.
"Ya Ali, kenapa kau belum menikah dan berumah tangga? adakah sesuatu yang menghalangi mu, barangkali aku dapat membantu?" lanjut sang Nabi.
" Ya Nabiallah, kau tahu keadaan ku, Aku tidak memiliki apa - apa selain baju perang, pedang dan kuda, wanita mana yang akan menerima ku?" jawab Ali dengan menunduk.
"Sedangkan sahabat anda, Abubakar dan Umar sudah mencoba nya, dan tidak memperolah keinginan mereka, apalagi pemuda miskin sepertiku ini ?" sambung Ali
" Apakah kau melamar putriku Fathimah wahai Ali?" tanya Rasul
###, - Pemuda Ali melamar Fathimah
(Alī bin Abī Thālib, saat itu usianya sekitar 20 -25 tahun (Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, Persia: علی پسر ابو طالب) lahir sekitar 13 Rajab 20 - 25 tahun SH - Sebelum Hijrah / atau tahun : 596- 601 Masehi di Mekah, - Sebagian riwayat menyebutkan Ali lahir didalam Kabah, dan kemudian bayi Ali di adopsi Rasullullah karena beliau sudah menikah dengan Khadijah, 1 atau 2 tahun sebelum kelahiran Ali -
Ali hanya menunduk tak berani mengangkat mukanya. Ia hanya diam, dan mengangguk kecil dihadapan ayah angkat nya ini. Berbagai perasaan berkecamuk dalam dadanya. Meski Ali tahu, bahwa Rasul yang mulia tidak melihat harta dan jabatan dunia, pangkat dan kedudukan, karena di mata Beliau, semua manusia sama, hanya taqwa yang membedakan mereka, itu saja.
Dan hari ini, :
Ali yang tak pernah menyembah berhala, yang mengangkat tanganya ketika Rasul mencari pembela dan penerusnya, yang sholat pertama kali dibelakang bersama istrinya Khadijah ( ketika itu Ali masih berusia 10 atau 12 tahun ), dan yang bersedia tidur ditempat tidur Rasullullah ketika menjelang hijrah, ( artinya Ali mempersiapkan nyawanya sebagai penebus nyawa Rasullullah, Ali siap mati ), karena saat itu kaum kuffar Quraisy bermaksud membunuh Rasulllullah.
Inilah Ali yang tak pernah membantah atau mendebat Rasullullah sepanjang hayatnya. Apapun yang diperintahkan Rasullullah, dilaksanakannya. Dan apapun yang dilarang Rasullullah, ditinggalkannya. Seperti Fathimah yang lahir dari nutfah Rasullullah, maka Ali adalah anak didik Rasullullah, yang lahir dari nutfah pamanya.
Ali mungkin tak punya harta sebagaimana sahabat lainnya, tapi Ali memiliki jiwa dan raga, yang siap dipersembah kannya bagi perjuangan agama yang dibawa Rasullullah.
Adakah kekayaan yang lebih besar dari ini ?
###,- Pernikahan Agung sepanjang masa
Rasullullah kemudian berkata :'" Barakallah, Marhaban ya Ali, aku akan menanyakan kepada Fathimah, mengenai hal ini, tunggulah, semoga Ia segera menjawabnya " Rasul kemudian masuk menemui putrinya, dan menyampaikan hajat Ali yang ingin menyunting nya.
Fathimah menunduk dalam, wajahnya memerah karena malu, Ia hanya memainkan jari jemarinya, sambil tersenyum tipis. Fathimah kemudian menutupkan kedua tangannya kewajah. Senyumlah adalah tanda kegembiraanya. Diamnya adalah tanda kerelaannya.
Rasul memahami bahwa ini adalah persetujuan hati dari putrinya. Barakallah.
Selang tak berapa lama setelah itu, .........
Pernikahan mereka di selenggarakan di kota Madinah. Rasul memerintahkan Ali menjual baju perangnya untuk digunakan sebagai mahar, mas kawin, walimah dan membeli perlengkapan rumah tangga mereka. Baju perang itu terjual seharga 400 dirham, dan itulah yang manjadi awal rumah tangga mulia ini.
Pernikahan agung sepanjang masa ini, tidak digelar dengan pesta pora glamour.
Hanya kesederhanaan menyelimuti mereka. Karena pesta dan kemeriahan digelar di langit dan alam malakut, dirayakan oleh malaikat dan bidadari atas pernikahan suci seorang bidadari berujud manusia di bumi . Dia adalah fathimah binti Rasullullah.
Kemuliaan Fathimah melekat sejak lahir ada pada dirinya. Bukan hanya karena putri Rasullullah, atau Istri Ali Al Murthada, atau ibunda 2 pemuda surga, atau karena ibu nya adalah Khadijah Al Qubra, atau karena memilki putri seperti Zainab Al kubra yang berani bersuara lantang dihadapan Ubaidillah Ibnu Ziyad, bahkan di istana kekaisaran Yazid bin Muawiyah, bukan itu saja, :
" Fathimah mulia karena Ia adalah Fathimah"
3. Berputra 2 pemuda surga
Pernikahan agung ini dipimpin langsung oleh Rasullullah dengan mengundang para sahabat dan kaum kerabat dekatnya. Ketika usai menikahkan mereka, Rasullullah berdoa, yang hingga hari ini doa itu masih sering kita temukan dalam kartu undangan.
"Semoga Allah menghimpun ( umat ) yang terserak dan memberkati mereka berdua, meningkatkan kualitas keturunannya, dan sebagai pembuka pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah, serta pemberi rasa aman bagi umat," doa Rasullullah untuk mereka berdua.
###, - Dikisahkan dari riwayat : (Musnad Imam Ahmad, jilid 2, hlm. 232)
##, Idul Fitri dengan roti gandum basi ( Contoh Itsar )
Pada saat malam Takbiran,
Sayyidina Ali ibn Abi Thalib terlihat sibuk membagi-bagikan gandum dan Kurma. Beliau bersama istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, Sayyidina Ali menyiapkan tiga karung gandum dan dua karung Kurma.
Terihat, Sayyidina Ali memanggul gandum, sementara istrinya Sayyidah Fatimah menuntun Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein.
Mereka sekeluarga mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni.
Esok harinya tiba Shalat ‘Idul Fitri. Mereka sekeluarga khusyuk mengikuti Shalat jama’ah dan mendengarkan khutbah. Selepas khutbah ‘Id selesai, keluarga Rasulullah Saw itu pulang ke rumah dengan wajah berseri-seri.
Sahabat beliau,
Ibnu Rafi’i bermaksud untuk mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga putri Rasulullah Saw. Sampai di depan pintu rumah, alangkah tercengang Ibnu Rafi’i melihat apa yang dimakan oleh keluarga Rasulullah itu.
Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein yang masih balita, dalam ‘Idul Fitri makanannya adalah gandum tanpa mentega, gandum basi yang baunya tercium oleh sahabat Nabi itu.
Seketika itu Ibnu Rafi’i berucap Istighfar, sambil mengusap-usap dadanya seolah ada yang nyeri di sana. Mata Ibnu Rafi’i berlinang butiran bening, perlahan butiran itu menetes di pipinya.
Kecamuk dalam dada Ibnu Rafi’i sangat kuat, setengah lari ia pun bergegas menghadap Rasulullah Saw.
Sesampainya tiba di depan Rasulullah, “Ya Rasulullah, ya Rasulullah, ya Rasulullah, putri baginda dan cucu baginda,” ujar Ibnu Rafi’i. “Ada apa wahai sahabatku?” tanya Rasulullah.
“Tengoklah ke rumah putri baginda, ya Rasulullah. Tengoklah cucu baginda Hasan dan Husein.”
“Kenapa keluargaku?”
“Tengoklah sendiri oleh baginda, saya tidak kuasa mengatakan semuanya.”
Rasulullah Saw pun bergegas menuju rumah Sayyidah Fatimah. Tiba di teras rumah, tawa bahagia mengisi percakapan antara Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah dan kedua putranya.
Mata Rasulullah pun berlinang. Beliau menangis melihat keluarga putri tercinta dan dua cucunya yang hanya makan gandum basi dihari Raya Idul Fitri...😭
Di saat semua orang berbahagia, di saat semua orang makan yang enak-enak. Keluarga Rasulullah Saw penuh tawa bahagia dengan hanya makan gandum yang baunya tercium tak sedap.
“Ya Allah, Allahumma Isyhad...Ya Allah, Allahumma Isyhad...
(Ya Allah saksikanlah, saksikanlah) Di hari ‘Idul Fitri keluargaku makanannya adalah gandum yang basi. Mereka membela kaum papa, ya Allah. Mereka mencintai kaum fuqara dan masakin.
Mereka relakan lidah dan perutnya mengecap makanan basi, asalkan kaum fakir-miskin bisa memakan makanan yang lezat. Allahumma Isyhad, saksikanlah ya Allah, saksikanlah,” bibir Rasulullah berbisik lembut..
Sayyidah Fathimah tersadar kalau di luar pintu rumah, sang ayah sedang berdiri tegak. “Duhai ayahnda, ada apa gerangan ayah menangis?”
Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu. Setengah berlari ia memeluk putri kesayangannya sambil berujar,
“Surga untukmu, Nak...Surga untukmu.”
Demikianlah, menurut Ibnu Rafi’i, keluarga Rasulullah Saw pada hari ‘Idul Fitri menyantap makanan yang basi dan bau.
Ibnu Rafi’i berkata,
“Aku diperintahkan oleh Rasulullah Saw agar tidak menceritakan tradisi keluarganya setiap ‘Idul Fitri dan aku pun simpan kisah itu dalam hatiku.
Namun, selepas Rasulullah Saw wafat, aku takut dituduh menyembunyikan Hadits, maka aku ceritakan hal ini agar menjadi pelajaran bagi segenap kaum Muslimin.”
Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Aali Sayyidina Muhammad. -- Sumber : (Musnad Imam Ahmad, jilid 2, hlm. 232).
-------, Demikianlah :
Pernikahan ini menurunkan 4 orang anak, putra dan putri, :
1. Sayyidina Syarif Hasan Al Mujtaba,
2.Sayyidina Syarif Husein AsSyahid,
3. Sayyidah Zainab Al Kubra, dan
4.Sayyidah Ummu Kaltsum.
Hasan Al Mujtaba, atau Al Hasan , dan Husein As Syahid, atau Al Husein mendapat kemuliaan dengan laqob : 2 pemuda pemimpin di surga, atau pemimpin pemuda surga.
Artinya pemimpin umat manusia di surga. Karena di surga tidak ditemukan orang tua, usia mereka semua sebaya, kira - kira usia 21 tahun di dunia ini bagi laki -laki, dan usia 18 tahun bagi wanita.
Lalu bagaimana dengan umat yang meracuni Al Hasan? dan umat yang mencincang tubuh Al Husain di padang tandus bernama Nainawa? " Siapakah yang akan jadi pemimpinya nanti di surga?" Masih adakah mereka? Ataukah sudah punah? "
Klik >>
Catatan Referensi :
Tarikh al-Khulafa jil. 1 hal.19;
Syarh Nahjul Balaghah oleh Ibnu Abil Hadid al Mu’tazili.
Shahih Bukhori jil.3 hal. 36;
Shahih Muslim jil. 2 hal. 72.
buku Wanita-Wanita Kebanggaan Islam (2015) karya Umar Ahmad al-Rawi, Sayyidah Fatimah wafat dalam usia 28 tahun.
Lesley Hazleton dalam After the Prophet: The Epic Story of the Shia-Sunni Split in Islam (2009
Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi,
Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir,
Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani,
Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah;
Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri
Berbagai sumber lainya