Rabu, 10 Agustus 2022

Daulah Umayyah I, : Pendiri Muawiyah I, bin Abi Sufyan

By : SAY Qadrie

Pustaka Sejarah Dunia Islam,:  kurun ,  661 / 684 M,  - 41 / 62 H 

Daulah Umayyah Dalam  Catatan Sejarah: Sesi Pertama 

Kurun Pertama Masa Kekuasaan Keluarga Sufyani Al Umawi 

Zaman : Muawiyah I, Yazid bin Muawiyah, dan Muawiyah II, bin Yazid


Gambar Ilustrasi




    NARASI : 
  
Sejarah adalah :  “Kejadian - kejadian masa lampau yang dibukukan. Bisa jadi sejarah memang “hanya” ditulis oleh pemenang, dan bisa jadi juga, sejarah tidak lebih dari kumpulan “kebohongan - kebohongan” yang dibukukan”-  ( Jamaluddin Al - Afghani, 1838 - 1897 )

    Mulai hari ini tulislah sejarah orang - orang yang kalah, yang tidak dibukukan, tapi berdasarkan dan  berjalan diatas  "kebenaran" ( Syarif Tue Tsani 1965 )  


Hak "Ahl Baith Rasullullah" 


Dalam Nash Qur"an : 


       "Katakanlah (wahai Muhammad): Aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah (imbalan) mengenai ajaran Islam yang aku sampaikan itu, (yang aku minta) hanyalah mencintai keluargaku (Ahlil Baith ku)" (Surah Asy-Syura: 23).


      "Nabi itu hendaknya lebih utama bagi orang Mukmin daripada diri mereka sendiri dan isterinya adalah menjadi ibu mereka." (Surah al-Ahzab: 6)


     Ahlul-bait dan kedudukan mereka dalam Al-Quran : "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa daripada kamu "ahlul-bait" dan mensucikan kamu sesucinya." (Surah al-Ahzab: 33)



Pengantar :


Sayyid Amir Ali Cendekiawan Muslim : 1849-1928, Usia hidup 79 tahun

Syed Amir Ali Penulis buku :  The Spirit Of Islam

^https://en.wikipedia.org/wiki/Syed_Ameer_Ali. 

Berkenaan dengan konflik keagamaan ini, Syed Ameer Ali mengatakan:


“Agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam seperti juga agama Isa ‘alaihis salaam, terkeping-keping oleh perpecahan dan perselisihan dari dalam ".


     "Perbedaan pendapat mengenai soal-soal abstrak yang tidak mungkin ada kepastiannya dalam suatu kehidupan yang mempunyai akhir, selalu menimbulkan kepahitan yang lebih besar dan permusuhan yang lebih sengit, dari perbedaan-perbedaan mengenai hal-hal yang masih dalam lingkungan pengetahuan manusia"

 

        Misalnya: ," Soal kehendak bebas manusia... telah menyebabkan kekacauan yang rumit dalam Islam ...pertentangan Pendapat bahwa rakyat dan kepala agama mustahil berbuat salah ... menjadi sebab binasanya jiwa-jiwa berharga "

 


FAKTA SEJARAH : 

PERISTIWA PEMBEBASAN KOTA  MEKKAH 


Pembebasan Mekkah: 18 Ramadhan th ke 8 Hijriah atau,- 8 Januari 630 Masehi.


 (bahasa Arabفتح مكةFathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 18 - 20 Ramadhan 8 H, atau 2 tahun sebelum wafat nya Rasullullah, 18 Ramadhan 8 Hijriah atau 8 Januari 630 Masehi.


  Di mana Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

        "Demi Allah, : Sungguh kami telah mengutus  ( Rasul - Rasul ) kepada umat - umat  sebelum Engkau  ( Muhammad ) tetapi setan menjadikan terasa indah perbuatan mereka ( yang buruk itu ) sehingga dia ( setan ) menjadi pemimpin mereka pada hari ini, Dan mereka akan mendapat azab yang sangat pedih,-(  QS. An Nahl, 16 : 63 )


    "Maka Allah meng - ilhamkan kepada jiwa itu, jalan kefasikan dan ketaqwaannya.  Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori nya"( QS. Asy Syam, 8,9,10)


        "Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan nya.”-- (QS.Al-Muddatstsir:38)


     "Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhan mu dan takutlah pada hari yang ketika itu seorang bapak tidak dapat menolong anak nya, Dan seorang anak tidak dapat menolong bapak nya sedikitpun. 


      Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali - kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia dan jangan sampai kamu terperdaya oleh penipu dalam menaati Allah,". ( QS.Lukman, 31 : 33 )


----------------


Suatu Tradisi baru 
yang berkembang di zaman ini
menurut kitab klasik 



Kronologi Ekspansi dan berkuasanya Bani Ummayyah


661 M- Muawiyah menjadi penguasa Damaskus dan mendirikan Bani Ummayyah.


670 M- Perluasan ke Afrika Utara. Penaklukan Kabul.


677 M- Penaklukan Samarkand dan Tirmiz. Serangan ke Konstantinopel.


680 M- Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki takhta. Peristiwa pembunuhan Husain.


685 M- Abdul-Malik menegaskan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi.


700 M- Kampanye menentang kaum Barbar di Afrika Utara.


711 M- Penaklukan Spanyol, Sind, dan Transoxiana.


713 M- Penaklukan Multan.


716 M- Serangan ke Konstantinopel.


717 M- Umar bin Abdul-Aziz menjadi penguasa. Reformasi besar-besaran dijalankan.


725 M- Tentara Umayyah merebut Nimes di Prancis.


749 M- Kekalahan tentara Ummayyah di Kufah, Iraq, terhadap tentara Abbasiyyah.


750 M- Damsyik direbut oleh tentara Abbasiyyah. Kejatuhan Bani Ummaiyyah.


756 M- Abdurrahman Ad-Dakhil menjadi Amir Muslim di Kordoba. Memisahkan diri dari Abbasiyyah di Irak ( Mendirikan Dinasty Umayyah II - Cordoba, Spanyol ) 



Siapa yang harus dita'ati pasca Nabi ? 
temukan jawaban dalam kitab klasik ini



BANI UMAYYAH DALAM CATATAN SEJARAH 


   Berkuasanya Bani Umayyah dibagi menjadi 2 periode, yaitu Periode Pertama Damaskus, 661 - 750 M, dan  Periode Kedua Cordoba Spanyol.  Demikian pula dinasty atau keluarga penguasa, secara garis besar dibagi menjadi keturunan Abu Sufyan bin Harb, 661 - 684 M,  dan keturunan Marwan bin Hakam, 685 - 750 M,  selainnya hanya selingan yang tidak begitu signifikan 



     Periode Pertama Keluarga Sufyani : keturunan Abu Sufyan bin Harb


I. Pendiri Dinasty Umayyah  : 661 - 750 Masehi, - 89 tahun Kekuasaan

 

Pendiri : Muawiyah, putra dari Abu Sufyan dan Hindun binti 'Utbah.


    Beliau ini lahir di Khif, Mina tepat 15 tahun sebelum hijrah. keluarga ini memeluk Islam pada masa penaklukan kota Mekkah. ( Fathul Mekkah ) Mereka berasal dari Kaum Thulaqa, kaum yang diberikan amnesty massal oleh Rasullullah pada pembebasan Kota Mekkah.


Ayah : Abu Sufyan bin Harb, 


     Musuh bebuyutan Rasullullah sang Nabi Islam, Abu Sufyan  terlibat dalam banyak peperangan dengan Nabi, Ia diduga memeluk agama Islam hanya karena tidak lagi punya alternatif lain, karena kalah jumlah, kalah pengaruh dan kalah tentara, setelah penaklukan Mekkah oleh Nabi bersama 10.000 ummat Islam pada : 18 Ramadhan 8 Hijriah atau 8 Januari 630 Masehi saat itu.


    Hal ini dapat dilacak ketika Ustman bin Affan terpilih sebagai Khalifah,....


   Khalifah Usman berasal dari klan Umayyah bin Abdu Syam, satu klan dengan Abu Sufyan ini.  Saat duduk di kursi khalifah, beliau, -- : "Usman bin Affan bin Abul Ash, bin Umayyah" yang bersaudara dengan "Al Hakam bin Abul Ash bin Umayyah" ( Al Hakam adalah ayah Marwan, penguasa ke 4 dinasty Umayyah nanti, setelah Muawiyah II bin Yazid mengundurkan diri )" -- sudah menapaki usia cukup senja. 


    Demikianlah sejarah menuliskan pada bulan Muharram tahun ke 24 Hijriah ketika itu, sahabat Usman sudah berusia 68 tahun menurut hitungan masehi atau 70 tahun menurut hitungan hijriyyah, ketika beliau menjadi Khalifah ke III . Dalam pemerintahan beliau kemudian mengangkat Marwan sepupu dan anak paman beliau Al Hakam tadi, sebagai konsultan dan penasehat khalifah.  

  


Proses naiknya Khalifah Usman 


    Khalifah Usman, didapuk oleh komite 6 orang bentukan Khalifah Umar bin Khatab mereka adalah : 


==, 1.Ali bin Abu Thalib,: Suami Sayyidah Zahra Fathimah binti Rasullullah, ayah Hasan dan Husein, kepala keluarga Rasullullah, dianggap sebagai Harun disisi Musa semasa hidup Nabi, kelak menjadi khalifah ke IV, setelah terbunuhnya Khalifah Usman 


==,  2. Utsman bin Affan,:   menjadi khalifah hasil komite ini


==, 3. Zubair bin Awwam,: ( Putranya Abdullah bin Zubair kelak pada 680 M, mendirikan ke Khaifahan klan Zubair di Mekkah, menolak bai"at kepada Yazid bin Muawiyah dan menjadi tandingan bani Umayyah di Damaskus, pasca terbunuhnya Husein bin Ali di Karbala. Abdullah juga nantinya menundukkan kebangkitan salah satu pembela Husein di Kufah, "Muhtar At Tsaqafi" . 

      Setelah Muhtar terbunuh, ditangan pasukan "Mus"hab bin Zubair", komandan dan saudara Abdullah yang diutus merebut Kufah. Untuk memperkokoh posisinya di Kufah, Ia memerintahkan menyembelih 7000 pengikut dan pendukung Muhtar At Tsaqafi  - yang dijanjikan amnesti massal  sebelumnya, - di istana Kufah Irak )  


==, 4. Saad bin Abi Waqqas, : ( Putra Saad, Umar bin Saad, kelak menjadi panglima 4000 pasukan yang memerangi dan membantai Husein bin Ali dan keluarganya di Karbala pada tahun 680 M - 60 H.  Saad  terbunuh ditangan Muhtar At Tsaqafi yang mengobarkan " Tuntut balas darah Husein"  di Kufah )  


==,  5.  Abdurrahman bin Auf  tokoh suku Quraisy Muhajirin dari Mekkah, dan , 


==, 6. Thalhah bin Ubaidillah, : ( Thalhah terbunuh secara misterius dan wafatnya Thalhah menjadi pemicu Perang Jamal serta Perang Shiffin. Ada yang mengatakan bahwa Marwan sengaja membunuh Thalhah agar Perang Jamal tidak mencapai arbitrasi antara Ali dengan Aisyah binti Abubakar istri nabi saat dua pasukan bertemu di Bashrah dan penyebab meletusnya Perang Jamal. Dalam insiden ini Zubair bin Awwam  berada satu barisan dengan Thalhah  berhadapan dengan Ali yang saat itu menjabat sebagai khalifah ke IV ) : 


     Komite lima orang ini bersidang tertutup selama 3 hari 3 malam, dan ditargetkan pada hari ke 4, komite berhasil memilih seorang khalifah baru pengganti khalifah Umar. Sampai akhir sidang, Thalhah tidak bisa hadir di Madinah saat itu. Sehingga  sidang berlangsung dengan 5 orang ditambah 1 pengawas : Abdullah bin Umar yang tidak diberi hak untuk dipilih sebagai khalifah oleh ayahnya : Umar bin Khattab.


    Dari lima anggota, Zubair menarik pencalonan demi mendukung Ali. 

   Sa'ad bin Abi Waqas menarik diri dan mendukung Utsman.

   Dari tiga calon yang tersisa, Abdurrahman bin Auf-lah yang memutuskan untuk mengundurkan diri, hingga tersisa Utsman dan Ali. 


   Abdurrahman bin Auf diangkat sebagai juru bicara komite untuk memilih antara dua kandidat yang tersisa antara Usman atau Ali.  Dua kandidat kemudian dibawa kehadapan ummat yang mengerombol menunggu hasil keputusan komite, secara terpisah, Abdurrahman bin Auf memberi mereka pertanyaan : apakah jika menjadi khalifah mereka akan mengikuti jejak dari para khalifah sebelumnya?.


     Ali mengatakan bahwa ia akan mengikuti Quran dan Sunnah Muhammad.


   Utsman menjawab pertanyaan secara afirmatif tanpa syarat apapun. Akhirnya, Abdurrahman bin Auf memberi keputusan yang mendukung pemilihan Utsman.   


Ilustrasi



Diriwayatkan :


Setelah  Usman bin Affan terpilih, Abu Sufyan mendatangi rumah kediaman Khalifah Ustman, yang saat itu dipenuhi orang mengucapkan selamat. Abu Sufyan kemudian berdiri ditengah lalu dengan lantang berkata : 


” Wahai bani Umayyah, dengan cepat kalian telah meraih dan menangkap kekuasaan seperti menangkap bola. 


Demi zat yang aku bersumpah atasnya. 


Tidak ada yang namanya surga dan neraka. Tidak pula perhitungan dihari kiamat, dan pembalasan. Sejak dahulu, aku selalu mengharap kekuasaan ini untuk kalian. Jadikan kekuasaan ini untuk anak cucu kalian.


Ia kemudian keluar dari kerumunan dan mendatangi makam Hamzah bin Abdul Muthalib, menendang makamnya, sambil berkata : 


” Wahai Abu Imarah,! Apa yang selama ini kau perjuangkan dengan pedangmu, sekarang berada ditangan anak keturunan kami. Mereka menjadikannya sebagai barang mainan.” ( The Ahl Bath World Assembly, Teladan Abadi Ali bin Abi Thalib, Saleh Lapadi, Al Huda, 2008, hal. 256 - 257 - /398 halaman ) 


Muawiyah  dan Fathul Makkah, : 


      Saat itu, ketika pembebasan kota Mekkah, Muawiyah berusia 23 tahun, dan ketika Rasul wafat pada tahun ke 10 Hijrah, Muawiyah baru 2 tahun memeluk agama Islam. Jadi kapan kira-kira kemudian beliau menjadi “Penulis Wahyu” masih dicari sumber sebenarnya. 



KOTA MADINAH PASCA WAFATNYA RASULLULLAH :  


      Sepeninggal wafatnya Nabi,: Muhammad bin Abdillah, atau Abdullah,: lahir di Mekkah, pada tahun 570 M, atau Tahun Gajah, wafat pada  hari Senin, tanggal : 8 Juni 632 M, dalam usia 63 tahun di Madinah, kota yang struktur masyarakatnya dibangun dengan panduan Qur"ani, menggunakan tangan Nabi sendiri, sebelumnya kota ini bernama Yastrib, kemudian diganti nama menjadi Madinah:


      Ditengah ummat muncul kelompok golongan yang Pro dan Kontra dengan "Ahl Baith" keluarga Nabi, yang setelah wafatnya Nabi, dipimpin oleh menantunya Ali bin Abi Thalib sebagai kepala keluarga ini, suami dari Sayyidah Zahra, Fathimah binti Rasullullah. Beliau sering disebut denngan nama : Abu Turab.

 

       2 kelompok itu terbagi menjadi :  


Kelompok Pertama : 

    Pendukung dan pembela Ali,: - oleh penentang mereka disebut dengan: Syi"ah Ali -,: generasi pertama didalam nya ada, Sayyidah Zahra istri Ali, Hasan, Husein, Zainab, Ummu Kultsum, putra putri Ali, kemudian Abu Dzar Al Ghifari, Salman Al Farisi, Abu Ubaidah At Tsaqafi, Malik Al Asytar, sahabat Ali, serta hampir semua keluarga Abu Thalib seperti : Aqil bin Abi Thalib, keturunan Ja'Far bin Abi Thalib, dll.  Generasi berikutnya ada : Muhtar At Tsaqafi, Malik Al Asytar, Zaid An Nafs As Zakiah , Ali Zainal Abidin, Muhammad  Al Baqir, Ja"far As -Sadiq, Ali Hanafiah dll.

   Belakangan kelompok ini menjadi minoritas dari bagian ummat Islam zaman ke zaman. Keturunan ini kemudian banyak berpindah ( exodus ) dari Madinah dan Mekkah, keluar ke Yaman, Bashrah, Iran, Irak, Afghanistan, India, Mesir, Afrika, Turki, Yordania, Maroko, Palestina, Asia selatan,  Asia Tenggara, dan Nusantara.  


Kelompok kedua : 

Penentang serta pembenci Ali, disebut: kaum Nashibi.  

   Kaum Nashibi ini di Mekkah mereka  dipelopori sebagian besar oleh "Kaum Thulaqa" atau mereka yang diberi amnesty massal pada saat "Fathul Mekkah", dan di "Madinah" dipelopori oleh kaum "Munafiqun" , mantan yahudi, dan mantan kuffar Quraisy, yang kaum kerabatnya banyak menjadi korban dan terbunuh dalam peperangan dengan  Nabi dan Ali, sebelumnya. 


       Sepeninggal Nabi juga,:  Ali bin Abi Thalib yang sering menjadi eksekutor di medan perang, seperti : Amr bin Abdu Wud tokoh kuffar Quraisy, Utbah bin Rabiah ayah Hindun, Marhab pentolan dan pahlawan Yahudi Khaibar, dll, : dianggap bertanggung jawab. Oleh karena itu, muncul semboyan :" Kekuasaan ( Ke Khalifahan ) dengan Ke Imamahan ( Kepemimpinan agama dan syariat ) : tidak boleh berkumpul dalam satu tangan, atau satu keluarga, meski mereka "Ahl Baith " Rasullullah,!!"  


           Kelompok inilah disebut " Kaum Nashibi" pembenci keluarga Nabi. 



Yazid  dalam kitab klasik



Muawiyah bin Abu Sofyan sang pendiri dinasty  Umayyah 

Ibu : Hindun binti Utbah, bin Rabiah, 


Utbah bin Rabiah,: dari pihak Quarisy Mekkah ketika perang Badar, berhadapan duel satu lawan satu dengan Ubaidah bin Harits. Dalam kondisi kritis, karena Ubaidah terluka, Hamzah dan Ali yang telah menewaskan musuhnya, Walid dan Syaibah, mereka kemudian mengakhiri nyawa Utbah.


Dendam ini kemudian menyebabkan Hindun binti Utbah bin Rabiah, menyewa pendekar lembing dengan tugas membunuh Hamzah, dalam perang Uhud, merobek perut Hamzah, mengeluarkan hatinya, dan ketika akan memakannya mentah - mentah, ia tak mampu menelannya. Dalam kasus ini sebagaimana dicatat  Ibnu Katsir, Rasullullah berkomentar:" Allah tidak akan membiarkan ada bagian jasad Hamzah yang ikut masuk ke Neraka Jahannam"


        (Bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, atau dinasty umayyah adalah "kerajaan Islam pertama" setelah berakhirnya masa “Khulafaur Rasyidin", sampai Hasan bin Ali, 30 tahun setelah wafat nya Rasullullah.


Bani Umayyah yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribu kota di Damaskus); serta dari 756 sampai 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai  Dinasty Cordoba. Kemudian, dikenal sebagai dinasty Umayyah ke.II.


Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari penguasa pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadang kala disebut juga dengan Muawiyah I.



Masa ke-kuasaan Bani Umayyah Periode Damaskus 

Hanya berumur 89 tahun:  661 - 750 M


     Dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali 


    Namun "Hasan bin Ali" menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang dilanda bermacam fitnah. 


     Yang dimulai sejak : wafatnya Abubakar, ditikamnya Umar bin Khattab, dan terbunuhnya  Utsman bin Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal, pertempuran Nahrawan, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, serta penghianatan dari orang-orang Khawarij kepada  Ke Khalifahan Ali di Kufah, ditambah pembangkangan penguasa Syam pada saat itu.  


Jika kita perhatikan dengan seksama, ada yang hilang dari ummat Nabi, setelah wafatNya. Apakah ini pertanda, azab, atau isyarat? Bagian yang hilang adalah : " rasa kasih sayang" persatuan, persaudaraan, welas asih, dan semangat mencari kebenaran, 


Diganti dengan : pembenaran, persaingan, permusuhan, pertikaian, kebencian, kekejaman, pembunuhan, ekspansi, bukannya membangun peradaban ilahiah yang dirintis Nabi, tapi ummat ini kemudian membangun istana, kemegahan, prestise, sebagian kemudian bergelimang dan tenggelam dalam kemewahan duniawi, hanya menyisakan "Ahl Baith Nabi" yang tersisih dan jadi pengungsi.



Perang Shiffin 
Ilustrasi


 

Kita kembali ke bani Umayyah, ....


Pemerintahan Muawiyah I : 


II. Masa Pemerintahan Bani Umayyah : Keluarga Sufyani

 

II.1. Masa Muawiyah I , bin Abu Sufyan,:  41-61 H / 661-680 M, 19 tahun


       Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan ini juga, perluasan wilayah yang terhenti pada masa khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dilanjutkan kembali, dimulai dengan menaklukan Tunisia, kemudian ekspansi ke sebelah timur, dengan menguasai daerah  Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul,.


    Muawiyah bin Abu Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan.


     Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri, Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya.


     Sedangkan angkatan lautnya telah mulai melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. 


Muawiyah sang pendiri, merupakan 

Putra dari Abu Sufyan dan Hindun binti 'Utbah, 


       Ia lahir di Khif, Mina tepat 15 tahun sebelum hijrah. Dikutip dari buku Belajar dari Runtuhnya Daulah-daulah Islam oleh Abdul Halim Uwais, keluarga ini memeluk Islam pada masa penaklukan kota Mekkah.


     Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun) mulai diperkenalkan, di mana ketika dia mewajibkan seluruh "Ummat Islam" untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu :"Yazid bin Muawiyah".  


      Tindakan  Muawiyah bin Abu Sufyan dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ketika dia naik tahta, pada tahun 661 Masehi / sekitar tahun ke 40 Hijriah, yang menyebutkan bahwa setelah kekuasaan Muawiyah nanti, persoalan penggantian kepemimpinan ( Khilafah ) diserahkan kepada pemilihan umat Islam secara musyawarah. 


       Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.


    Ketika Yazid bin Muawiyah naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Putra Muawiyah dan keluarga Umayyah ini dinggap tidak layak menduduki kursi sebagai "Pemimpin Dunia Islam "  Akan tetapi tentunya hal ini sudah di antisipasi sebelumnya oleh  klan Umayyah, maka : 


   Yazid bin Muawiyah kemudian mengirim surat kepada gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Baik sukarela atau dipaksa. 

Dengan cara ini, semua orang tunduk, kecuali 4 orang ini 


 : 1. Husain bin Ali bin Abu Thalib,  2. Abdullah bin Zubair Ibnul Awwam, 3. Abdullah bin Umar, dan 4. Abdullah bin Abubakar : 2 nama terakhir nampaknya memilih diam, sementara 2 nama terdahulu, dihancurkan dan dilumpuhkan oleh bani Umayyah. 

   

     Nampaknya, Muawiyah bin Abu Sufyan dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Bizantium, "istilah khalifah tetap digunakan", untuk mendapatkan dukungan ummat Islam,  tetapi Muawiyah bin Abu Sufyan memberikan interprestasi sendiri dari kata-kata tersebut di mana:


      Khalifah Allah" :dalam pengertian penguasa yang diangkat oleh Allah “: 


     Padahal menurut ulama zaman itu, tidak ada satu dalil pun dari al-Qur'an dan Hadits Nabi yang mendukung pendapatnya, 


Sementara pesan Nabi " Aku tinggalkan kepada kalian 2 hal yang berat, jika kalian berpegang teguh pada keduanya, kalian tidak akan sesat selama - lamanya, Kitabullah dan Ahl Baith Ku "  disembunyikan dari publik, 


     Yang dipopulerkan : "Kitabullah wa Sunnati" ditulis, dicetak, disebar  luaskan keseluruh dunia. Konsep ini dijejalkan kepada daerah taklukkan, para Dai,  Khatib, Ahli agama, pemuka kaum, kepala suku, pelajar, pedagang, musafir, cendekia, para amir, para gubernur, pejabat mereka, : 


       Apalagi Hadist belum dikumpulkan dan dibakukan saat itu. 


( Klik , Baca disini selengkapnya >>:  Ahl Baith Nabi dalam polemik )


Simak sampai tuntas 
agar kita ga gagal faham


Bersambung klik > : Daulah Umayyah Yazid  I, 



Referensi

--------------------

^ Hodgson, Marshall G.S.; The Venture of Islam, Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia; Jilid Pertama: Masa Klasik Islam; Buku Pertama: Lahirnya Sebuah Tatanan Baru. Jakarta: Paramadina, 1999. ISBN 979-8321-32-4

^ Kitab Taarikh Abil Fida’ Al Musamma Al-Mukhtashar fi Akhbaril Basyar, Juz 1 hlm. 265. ^ ^ Britannica Encyclopedia, Battle of Karbalāʾ

^ buku K13 mapel PAI kelas 8

^Al-Bidaayah Wan Nihaayah, Ibnu Katsir.

^Tarikh Khulafa', As-Suyuthi.

^Tarikh Bani Umayyah, Al-Mamlakah Su'udiyyah.

^Tarikh Islamy, Ibnu Khaldun.

^Sejarah Bani Umayyah, Muhammad Syu'ub, Penerbit PT. Bulan Bintang.

^The Ahl Bath World Assembly, Teladan Abadi Ali bin Abi Thalib, Saleh Lapadi, Penerbit AlHuda, 2008, hal. 256 - 257 - /-  398 halaman

 ^Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 199

^ "Sayyid Amir Ali". Encyclopedia Britannica.

^ Mukti Ali, Alam Pemikiran Islam Modern di India dan Pakistan (Bandung: Mizan, 1996), 142

 Britannica Encyclopædia, Online Edition 2007 -

^ N.R. Keddie, "Afghāni, Jamāl al-dīn"Encyclopædia IranicaOnline Edition 2005-2007

^ From Reform to Revolution, Louay Safi, Intellectual Discourse 1995, Vol. 3, No. 1 .

^ Historia, Le vent de la révolte souffle au CaireBaudouin Eschapasse

^ Ludwig W. Adamec, Historical Dictionary of Islam (Lanham, Md.: Scarecrow Press, 2001), p. 32

^ Jamal al-Din al-Afghani Jewish Virtual Library

^Al-Hamid Al-Husaini dalam Al-Husein bin Ali, Pahlawan Besar dan Kehidupan Islam pada Zamannya (1978)

^ Muhammad Zaki Badawi, The Reformers of Egypt: A Critique of Al-Afghani, Abduh and Ridha, ISBN 0-85664-651-2 ISBN 978-0-85664-651-5

^https://panglimalaksamana.blogspot.com/2022/05/buya-hamka-sejarah-ahl-baith-nabi.html

^https://kalam.sindonews.com/read/713529/786/marwan-bin-muhammad-khalifah-terakhir-dinasti-umayyah-yang-gemar-menyalib-lawan-lawan-politiknya-1647342192

^https://www.republika.co.id/berita/lk5ga0/daulah-umayyah-marwan-bin-muhammad-745750-m-khalifah-terakhir

^https://www.islampos.com/kutukan-untuk-si-munafik-al-hakam-15642/

^https://panglimalaksamana.blogspot.com/2021/03/berhala-berhala-vs-keyakinan-tauhid-bagi.html

^https://ganaislamika.com/dinasti-umayyah-12-era-kepemimpinan-trah-hakam-bin-abu-al-ash/

^Nadirsyah Hosen, Khalifah Marwan bin Hakam dan Pohon Terkutuk dalam Qur’an, https://geotimes.co.id/kolom/politik/khalifah-marwan-bin-hakam-dan-pohon-terkutuk-dalam-quran/, 

^https://ganaislamika.com/dinasti-umayyah-12-era-kepemimpinan-trah-hakam-bin-abu-al-ash/

^Lihat, Akbar Shah Najeebabadi, The History Of Islam; Volume Two, Riyadh, Darussalam, 2000, Hal. 109-125

*The Earliest Dated Kufic Inscription Dari Qa` al-Mu`tadil, dekat Al-Hijr (Saudi Arabia), 24 H / 644 M[pranala nonaktif permanen]

 *Medlung, Wilferd (1997). The succession to Muhammad. Cambridge University Press. hlm. 71. ISBN 0521561817. Diakses tanggal 30 Juni 2014.

 *Masudul Hasan, Hadrat Ali, Islamic Publications Ltd. Lahore.

 *Sejarah Para Nabi dan Raja oleh Ibnu Jarir ath-Thabari, Jilid 3, hal. 294-295

*Jafri, S.H.M (1979). Origins and Early Development of Shia Islam. London: Longman.

*Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-56181-7.

*Pellat, Charles (2011). "Abū Loʾloʾa". Dalam Yarshater, Ehsan. Encyclopaedia Iranica.

*Keaney, Heather N. (2021). 'Uthman ibn 'Affan: Legend or Liability?. Oneworld Publications. ISBN 9781786076984.

*Crone, Patricia (2001). "Shura as an Elective Instituition". Quaderni di Studi Arabi. 19: 3–39.

*Anthony, Sean W. (2013). "'Ali b. Abi Talib (ca. 599-661)". Dalam Bowering, Gerhard. The Princeton encyclopedia of Islamic political thought. Princeton University Press. hlm. 30–2. ISBN 9780691134840.

*Abbas, Hassan (2021). The Prophet's Heir: The life of Ali ibn Abi Talib. Yale University Press. ISBN 9780300252057.

*Momen, Moojan (1985). An Introduction to Shi'i Islam. Yale University Press. ISBN 9780853982005.

*Shaban, M.A. (1971). Islamic History: Volume 1, AD 600-750 (AH 132): A New Interpretation. Cambridge University Press. ISBN 9780521291316.

*Mavani, Hamid (2013). Religious authority and political thought in Twelver Shi'ism: From Ali to post-Khomeini. Routledge. ISBN 9780415624404.

*Aslan, Reza (2011). No god but God: The Origins, Evolution, and Future of Islam. Random House. ISBN 9780812982442.

*Donner, Fred M. (2012). Muhammad and the Believers: At the Origins of Islam. Harvard University Press. ISBN 9780674064140.

*Halm, Heinz (1997). Shi'a Islam: From Religion to Revolution. Markus Wiener Publishers. ISBN 9781558761346.

*Anthony, Sean W. (2013a). "'Ali b. Abi Talib (ca. 599-661)". Dalam Bowering, Gerhard; Crone, Patricia; Kadi, Wadad; Mirza, Mahan; Stewart, Devin J.; Zaman, Muhammad Qasim. The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton University Press. hlm. 30–2.

*Anthony, Sean W. (2013b). "'Uthman b. 'Affan (ca. 579-656)". Dalam Bowering, Gerhard; Crone, Patricia; Kadi, Wadad; Mirza, Mahan; Stewart, Devin J.; Zaman, Muhammad Qasim. The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton University Press. hlm. 584–5.

*Kennedy, Hugh (2015). The Prophet and the Age of the Caliphates: The Islamic Near East from the Sixth to the Eleventh Century. Routledge.

*Afsaruddin, Asma (2013). The First Muslims: History and Memory. Oneworld Publications. ISBN 9781780744483.

*Demichelis, Marco (2014). "Shura". Dalam Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani. Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God. 2. ABC-CLIO. hlm. 565–8. ISBN 9781610691789.

*Keshk, Khaled M.G. (2014). "'UTHMAN IBN 'AFFAN (579-656)". Dalam Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani. Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God. 2. ABC-CLIO. hlm. 667–9. ISBN 9781610691789.

*Arnold, Thomas W. (2018). The Caliphate. Routledge. ISBN 9781138215740.

*Veccia Vaglieri, Laura (1970). "THE PATRIARCHAL AND UMAYYAD CALIPHATES". Dalam Holt, Peter M.; Lambton, Ann K.S.; Lewis, Bernard. The Cambridge History of Islam. 1. Cambridge University Press. hlm. 57–103.

*Glassé, Cyril, ed. (2003). "Shi'ism". The new encyclopedia of Islam. AltaMira Press. hlm. 422–8. ISBN 9780759101890.

*Hinds, Martin (1972). "The Murder of the Caliph'Uthman". International Journal of Middle East Studies. 3.4: 450–69.

*Bodley, R.V.C. (1946). The messenger; the life of Mohammed. Doubleday & Company, inc.

*Faizer, Rizwi (2004). "'Uthman ibn 'Affan (R. 644-656)". Dalam Martin, Richard C. Encyclopedia of Islam and the Muslim World. 2. Macmillan Reference USA. ISBN 9780028656052.

*Daftary, Farhad (2014). A History of Shi'i Islam. Bloomsbury Academic. ISBN 9781780768410.

*Gleave, Robert M. (2022). "ʿAlī B. Abī Ṭālib". Dalam Fleet, Kate. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Third). Brill Reference Online.

*McHugo, John (2018). A Concise History of Sunnis and Shi'is. Georgetown University Press. ISBN 9781626165885.

^https://tirto.id/sejarah-kekhalifahan-umayyah-kejayaan-hingga-keruntuhannya-f7Z7

^https://tirto.id/tragedi-karbala-kematian-husein-bin-ali-dan-terbelahnya-islam-c4SD

^https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/01/060000079/jamaluddin-al-afghani-biografi-pemikiran-dan-ide-pembaharuan?page=all

^https://en.wikipedia.org/wiki/Syed_Ameer_Ali

^https://panglimalaksamana.blogspot.com/2022/04/ada-apa-dengan-ali-kontroversi-ali.html,

^https://panglimalaksamana.blogspot.com/2021/11/mengenang-wafatnya-bidadari-di-bumi.html

^https://panglimalaksamana.blogspot.com/2022/04/4.html