Selasa, 12 Januari 2021

Membangun Kesadaran Baru

Suatu Telaah Kompleksitas Sosial, 

By : SAY Qadrie : 

Pustaka Ilmu







"Maka Allah meng - ilhamkan kepada jiwa itu, jalan kefasikan dan ketaqwaannya.

   Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori nya" ( QS. Asy Syam, 8,9,10 )


"Manusia dikaruniai kehendak bebas, dengan kontrol ilahiah bernama akal, Manusia bisa memilih menjadi penyembah Tuhan atau penyembah Setan, tergantung pilihan nya  sendiri. Dengan konsekuensi, manusia harus mem- pertanggung jawab - kan atas pilihan nya tersebut" 



##, Pengantar


        Adakah cara mudah  mengubah dan membangun kesadaran?  Mengubah dan menanamkan serta membangun  kesadaran adalah pekerjaan yang maha berat, kecuali dengan tekanan.


    Benar,! Segala bentuk perubahan dimulai  dari titik ini, kesadaran.  Baik kesadaran individu maupun kesadaran kolektif suatu masyarakat. Membangun kesadaran, dimulai dengan mengubahnya. 


      Suatu kesadaran yang sudah mengendap bertahun - tahun, bahkan ratusan tahun turun temurun:, berbentuk ide, pemikiran, konsepsi, keyakinan, nilai-nilai, tatanan, adat istiadat, budaya, bahasa, kebiasaan, perilaku, tata cara, : akan mengendap dalam fikiran, sikap dan perilaku suatu masyarakat. Suatu komunitas, di suatu daerah tertentu. Habitat tertentu.


     Masyarakat ,: yang tadinya terdiri atas individu - individu  dan  perorangan, yang  kemudian sepakat membentuk suatu komunitas atau kumpulan, menjadi sebuah kelompok, atau  sebuah   suku, dalam batasan teritorial tertentu, dan akhirnya menjelma menjadi  sebuah bangsa. 


     Sepanjang sejarah, pekerjaan mengubah kesadaran suatu masyarakat, memakan waktu, fikiran, tenaga, pengorbanan, dan bahkan nyawa. Agen perubahan ini akan di persekusi, di jauhi, di hina, disingkirkan, di anggap gila, dan  tidak jarang mereka diusir, disiksa, di fitnah  bahkan sampai dibunuh oleh kaum nya sendiri. 


       Perubahan yang dimulai dari kesadaran atau upaya menyadarkan ini, telah berlangsung dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi, pada tiap suku bangsa di muka bumi ini.


##, Manusia dan Kehendak bebas nya, : 


Untuk mengubah kesadaran dapat dibagi menjadi dua Cara: 

I.  Pertama tanpa paksaan dan tekanan, menggugah akal untuk berfikir

II. Kedua dengan paksaan dan tekanan, mengubah akal menjadi sesat fikir. 


     Sayangnya, dari dua cara ini, hanya satu yang di restui dan diakui oleh kebenaran mutlak, kita sebut disini dengan cara Tuhan. Sedangkan cara lainnya, adalah cara Manusia. 

Mengapa?

     Karena Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia, sehingga manusia bebas memilih, bebas memutuskan, bebas mengambil sikap, bebas menentukan diri nya sendiri, sesuai kemampuannya menggunakan "akal" nya.

   Itulah kenapa orang yang tidak mampu atau kehilangan kemampuan menggunakan akalnya, : "Tidak ada syariat dan aturan yang berlaku atau dapat diberlakukan untuk mereka" .  Tidak ada agama untuk orang yang tidak ber - akal.  


Untuk kebebasan itu, manusia membayarnya dengan tanggung jawab. 


Sehingga apapun yang mereka lakukan, mereka putuskan, mereka buat, : 

mereka harus mempertanggung - jawabkan nya di hadapan Tuhan. 


     "Sekiranya ingin, kami dapat menjadikan semua manusia menjadi  orang beriman dan menyembah kami, menjadi umat yang satu" begitu firman Nya,  Tapi jika ini yang dilakukan Tuhan, dengan menciptakan semua manusia tunduk, patuh, mengakui, dan menyembah Nya, maka manusia tidak lagi disebut sebagai manusia, akan tetapi menjadi malaikat ?  

Yang tidak lagi memiliki kehendak bebas nya. 


   " Sekiranya semua manusia tidak menyembah kami, tidak mendatangkan mudharat atau kerugian sedikitpun disisi kami,"DisiniTuhan menegaskan bahwa  menyembah Tuhan adalah kebutuhan manusia, bukan kebutuhan bagi Tuhan.


    Manusia dengan kehendak bebasnya, bisa memilih menjadi penyembah Tuhan atau penyembah Setan, tergantung pilihan nya  sendiri, dengan konsekuensi manusia harus mem- pertanggung jawab - kan atas pilihan nya tersebut. 


Kehendak bebas inilah yang membedakan manusia dengan malaikat.


     Manusia mengenal Tuhannya dengan kesadaran diri nya, dengan akal nya, bukan dengan keterpaksaan atau dipaksakan. Tidak ada paksaan agar manusia meyakini suatu agama, jika ini dilakukan, maka keber- agama an itu tidak akan membawa pengaruh apa - apa terhadap penganutnya. 

     Agama yang dianut bukan atas dasar kesadaran, tidak memiliki pondasi yang kokoh, sebagaimana suatu keyakinan yang bersumber dari kesadaran. 


“ Jika Tuhanmu berkehendak, maka Dia akan menjadikan manusia satu umat, tapi mereka selalu berbeda “(Surah Huud, ayat  118) 


   Kembali kepada perubahan dalam suatu masyarakat manusia, Tuhan mengirimkan utusan Nya guna melakukan ini. Tentunya utusan ini harus menggunakan cara Tuhan, yaitu menyadarkan manusia tanpa paksaan dan tekanan. 


      Mengubah mereka dengan menyentuh hati dan akal nya. Menyentuh kesadaran manusia terdalam. Utusan Tuhan ini disebut para Nabi dan Rasul. Mereka lahir, hidup, dan besar  ditengah kaum nya, hingga waktu tertentu di tugaskan untuk membangun kesadaran baru. 





##, Cara Pertama : Mengubah kesadaran dengan menggugah akal manusia, 


     Para Utusan yang menggunakan cara Tuhan guna melakukan perubahan kesadaran masyarakat pada zaman dan kaum nya. Berikut hanya di paparkan 4 tokoh yang diambil dari sumber Qurani. Tentunya banyak lagi selain mereka, yang kita angkat dalam tulisan singkat ini.


I.1. Nabi NUH Alaihis Salam. 


       Nabi Nuh adalah salah satu pengemban misi perubahan. Beliau tanpa lelah memberikan penerangan kepada kaum nya tentang kesadaran akan keberadaan Tuhan. Tapi meski menghabiskan  waktu  950 tahun  ( hampir seribu tahun kehidupan nya), hanya sedikit yang  bersedia ikut dalam perahu yang di buat nya di atas gunung. 


      Sebagian besar menganggap Nabi Nuh orang gila, tidak waras, tidak rasional, orang miskin yang cari pengaruh, penghasud, dan tidak masuk akal pemikirannya. Bangun perahu kok diatas puncak gunung? Padahal semua orang juga tahu, perahu tempatnya diatas air? 


"Sebelum mereka, kaum Nuh juga telah mendustakan Rasul, : 


       -"Maka mereka mendustakan  hamba kami Nuh, dan mengatakan ,:" Dia orang gila," lalu diusir nya  dengan ancaman.  Maka Dia ( Nuh ) mengadu kepada Tuhan nya, :" Sesungguh nya Aku telah dikalahkan, maka tolonglah Aku,"  Lalu kami buka kan pintu - pintu langit dengan air yang tercurah. Dan kami jadikan bumi menyemburkan mata - mata air. 


     -" Maka bertemulah air itu ( dari langit  dan dari bumi ) sehingga meluap dan menimbulkan  bencana  yang telah ditetapkan,-" ( Banjir besar kiamat  Nuh yang menenggelamkan seluruh permukaan bumi)( QS.54 Al Qamar, ayat , 9 - 12 ) 



I.2. Nabi Musa Alaihis Salam, 


      Ketika Nabi Musa bersama saudaranya Harun, dengan mengenakan pakaian sederhana,  mendatangi istana Firaun dan menjelaskan tentang Tuhan Esa. Pernyataannya ini menjadi bahan tertawaan Firaun dan pembesarnya yang hadir. 


     Yang tentu saja yang hadir itu orang kaya dan terhormat dari bangsa Firaun, bangsa Mesir kuno.  Apalagi ketika Nabi Musa mengatakan bahwa Tuhan nya ini tak dapat dilihat? 


      "Siapakah Tuhan kalian wahai Musa? " Tanya Firaun, kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. 

    "Tuhan kami ialah Tuhan yang memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk."  Jawab Musa. ( QS 20. Surah Taha, ayat, 49 - 50  )

    " Dan sungguh, peringatan telah datang kepada keluarga Firaun,"  ( QS.54 Al Qamar, ayat, 41 )


      Dan ternyata peringatan yang disampaikan Nabi Musa tak mampu mengalahkan kesombongan Firaun dan Kaum nya. Hanya orang - orang miskin dan tertindas dari kaum Bany Israel, yang berharap mereka dapat terbebas dari kekejaman Firaun, yang kemudian menjadi pendukung Nabi Musa. 


     -" Dan sungguh, kami telah memberikan petunjuk kepada Musa, :  Dan mewariskan kitab Taurat kepada bani Israeil,"  Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang - orang yang berfikiran sehat,-" ( QS Al Ghafir, 40 : 53 - 54  ) 



I.3. Nabi ISA Alaihis Salam, 


      Nabi Isa yang  lahir secara aneh bin ajaib menurut akal manusia zaman itu, juga merupakan salah satu utusan Tuhan sebagai agen perubahan kesadaran dan pemikiran dalam masyarakat kaumnya pada zaman nya. 

Mengapa Tuhan mengutus Nabi Isa?


    Karena kitab yang diturunkan di zaman Nabi Daud dan Nabi Musa, telah mengalami penyimpangan oleh para rahib Yahudi, dan tokoh agama mereka yang duduk di kasta tertinggi strata masyarakatnya, tapi mereka lebih memikirkan kepentingan mereka sendiri ketimbang kepentingan umat nya. 

       Allah menyebutkan bahwa kaum Yahudi adalah bangsa yang paling rakus akan dunia. Bahkan sekiranya seluruh dunia diberikan kepada mereka, itupun masih belum cukup. 


      Mereka menyalah gunakan Taurat dan Zabur, serta 10 perintah Tuhan, dengan kepentingan nafsu nya. Kepetingan harta dunia, emas dan perak serta menguasai hajat hidup manusia. 


    Sepanjang masa pengabdian nya, Nabi Isa, hanya dikenal dengan 12 hawariyun, murid setia nya yang mengikuti kemanapun Nabi Isa pergi. Mereka Hawariyun, 12 orang inilah yang memahami ajaran Injil dengan benar. 


Sepeninggal mereka, Hawariyun ini, ajaran Nabi Isa juga mengalami distorsi. 


       Dan jadilah Nabi Isa yang karena kelahiran nya dengan cara ajaib, kemudian dianggap "Anak  Tuhan," ,- Dari sini konsep TRINITAS  berkembang dan disebarkan, -kebanyakan dengan cara paksaan, peperangan, penaklukan, penjajahan - ke seluruh dunia. 


     "-Tidak patut  bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Allah. Sesungguhnya apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata ," Jadilah," maka jadilah sesuatu itu,"- ( QS.19. Surah Maryam, ayat, 35 )


      Isa berkata, : "Dan sesungguhnya Allah itu Tuhan Ku dan Tuhan Mu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus,"  ( Maryam, 19 : 36 )



I.4. Nabi Muhammad, SAWW


Nabi Muhammad, Saww adalah Nabi terakhir. 

     Sejarah mencatat bahwa 13 tahun da"wah Nabi di kota Mekkah, hanya menyadarkan segelintir orang, dari kebiasaan lama menyembah berhala. Mengubur anak perempuan nya hidup-hidup, menerapkan riba, curang dalam cara berdagang dengan mengurangi timbangan dan takaran, meminum khamar, menularkan sikap permusuhan, kebanggan asshobiah, dan lain - lain. .


     Da"wah Nabi dihadapan  Mereka, para orang kaya, aristokrat Quraisy, : menganggap Nabi Muhammad mungkin ingin mencari kedudukan, pengaruh, jabatan, harta, tahta, sehingga mereka mencoba menawarkan berbagai pilihan itu, untuk menggoyahkan Risalah Nabi Suci. 


      Padahal Nabi ini membawa perubahan pemikiran, perubahan kesadaran, perubahan gaya hidup, perubahan cara bermasyarakat, perubahan cara mengelola harta, perubahan cara memperlakukan anak perempuan, dan perubahan cara memperlakukan wanita. 


Intinya, : Muhammad Saww, membawa perubahan pada kesadaran manusia ,!


Hasilnya? Tidak semua manusia menerima konsep perubahan ini. 


      Bahkan hingga hari ini, penganut keyakinan yang  dibawa Nabi Muhammad , jumlahnya jauh lebih kecil dibanding populasi manusia di planet bumi sebanyak  8 milyar ( delapan milyar jiwa). 


      Umat Islam yang mengikuti konsep dan ide pembaharuan yang di bawa Nabi Muhammad, diperkirakan hanya berjumlah,: 1,5 Milyar ( satu setengah milyar jiwa ) th.2020, itupun  masih terkotak - kotak lagi dalam berbagai mazhab dan sekte, yang masing- masing mengaku paling benar dan 100% menerapkan ajaran nya. 


Padahal untuk ini, manusia telah di jelaskan :

    "Wahai manusia telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah,!

     Sesungguhnya segala yang kamu seru ( kamu sembah ) selain Allah, tidak dapat menciptakan seekor lalat pun,! walaupun mereka bersatu untuk menciptakan nya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka  tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah,"(QS.22. Surah Al Hajj, ayat,73)


 Petanyaan nya : 

      Kenapa tetap saja manusia ,- sebagian besar,- tidak mengubah apa yang menjadi pemikiran dan kesadaran  mereka hingga  hari ini? 


 Jawaban nya adalah,:

      Karena ini adalah cara Tuhan, tanpa tekanan dan paksaan, meski berisi ancaman ( Neraka)  dan harapan ( Surga ). Dan manusia dengan kehendak bebasnya, harus membayar dengan pertanggung - jawaban, baik didunia sekarang ini, maupun nanti setelah mereka mati.


     Baik itu mereka meyakini, atau pun  tidak meyakini. Karena  itu adalah konsekuensi dari kehendak bebas mereka yang di anugerahkan bersama kelahiran nya. 


      "Katakanlah Hai Muhamamad,:" Apakah kalian ber iman atau tidak ber iman, percaya atau tidak percaya kepada kitab kami ( Al Quran ) tidak ada bedanya bagi Allah. Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelum nya, apabila dibacakan kepada mereka Al Quran ini, mereka menyungkurkan wajah nya, bersujud," ( QS. 17. Al Isra. ayat, 107 ) 






##, Cara Kedua : Mengubah kesadaran dengan tekanan dan paksaan,: 


II.1. Firaun, dan  Namrud, 


   Firaun dan Namrud adalah dua sosok contoh manusia yang mengubah kesadaran masyarakat manusia pada masa dan zamannya. Perbuatan ini dilakukan dengan  tekanan dan paksaan, hukuman dan pembunuhan. 


      Namrud dan Firaun mengaku sebagai Tuhan. Karena kekuasaan dan kekayaan cenderung menyeret manusia kepada hal ini, tiap zaman, masa, waktu dan tempat, dimanapun. 


       Siapa saja yang menolak menyebut dan menyembah nya, akan mendapatkan hukuman, siksaan, bahkan pembunuhan. Jadi cara mengubah kesadaran yang mereka gunakan    adalah cara yang ditolak oleh Tuhan. Cara dengan paksaan, bukanlah cara Tuhan. 


     Tapi bukankah cara ini lebih efektif pada suatu zaman dan masa. Bukankah Cara ini lebih berhasil. Cara ini lebih mendatangkan banyak umat. Mendatangkan banyak pengikut. Banyak peserta nya. Baik secara sukarela, atau terpaksa,? Benar, akan tetapi ini bukanlah cara yang dianjurkan oleh Tuhan. 


     Kenapa demikian ? Karena manusia cenderung lebih percaya dan yakin dengan apa yang mereka saksikan dan rasakan   langsung, ketimbang harapan ( Surga)  dan ancaman ( Neraka )  yang belum mereka rasakan dan nikmati saat ini. 



II.2. Hitler


       Perang Dunia pertama, menonjolkan sosok Hitler, yang mencoba mengubah kesadaran masyarakat dunia dengan konsep superioritas bangsa Arya. Untuk menerapkan ide dan pemikiran, konsep dan isme nya ini, Hitler membantai jutaan nyawa manusia. Bukan hanya Yahudi, tapi umat manusia yang hidup di zaman itu, merasakan ketakutan yang sama ketika menyebut nama nya. 


     Karena Hitler berambisi untuk menciptakan generasi dengan ras super, ras hebat, ras terbaik, ras Arya. Konsep ini sebetulnya diyakini lebih dulu oleh bangsa Yahudi. Itulah mungkin kenapa Hitler melakukan Genosida kepada bangsa Yahudi, demi mengambil alih konsep superioritas ras ini.  


       Sekali lagi, inilah bukti, untuk mengubah kesadaran, pemikiran, tatanan suatu masyarakat, jika tanpa pemaksaan, bukan hal yang mudah. Cara kekerasan dan Genosida nampaknya adalah cara termudah yang dapat dilakukan oleh penguasa, dengan kekuatan tentara dan senjata. 


Akan tetapi cara Tuhan hanya ada satu cara.  


       Tanpa kekerasan ini adalah satu - satu nya cara yang di izinkan oleh Tuhan, tidak ada cara lain nya. Cara Tuhan adalah membangun kesadaran, berdasarkan anugerah akal yang ada disetiap diri manusia, sejak ia diciptakan, sejak ia berupa janin, tersimpan dalam suatu tempat yang sangat kokoh di tengkorak kepala, dikenal dengan otak. Disinilah akal ditempatkan. 


      Inilah kutipan dialogh antara Nabi Musa dengan firaun sebagai bukti cara Tuhan mengubah kesadaran, adalah dengan menggugah akal manusia. 

"Siapakah Tuhan kalian wahai Musa? " Tanya Firaun, kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. 

"Tuhan kami ialah Tuhan yang memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk."  Jawab Musa. ( QS 20. Surah Taha, ayat, 49 - 50  )


Itulah kenapa manusia di gugah untuk , : " Membaca, Berfikir dan Bertafakur,!"



II.3.  Bangsa Jepang,


      Bangsa Jepang termasuk salah satu bangsa yang mencoba mengubah dan memaksakan kesadaran masyarakat dunia dengan ide  dan pemikiran mereka. Meski dengan luas   wilayah yang tak seberapa, bangsa ini berada di atas angin dalam Perang Dunia Kedua. 


      Hanya dalam tempo kurang lebih 3 tiga tahun saja, bangsa ini, yang mencoba memaksakan kesadaran bangsa nya kepada bangsa lain, telah membantai jutaan manusia  diseluruh dunia, tempat dimana pasukan mereka menginjakkan kaki nya, dipenuhi ceceran darah dan mayat manusia.  


Mulai daratan China hingga Korea. 

    Makam Juang Mandor, yang ada di Kalimantan Barat adalah bukti nyata, bagaimana ketika suatu kesadaran masyarakat dipaksa untuk diubah menjadi kesadaran kolektif ala Jepang. 



##, Ada cara Ketiga yang lebih berbahaya, : 


Cara ini adalah cara yang dilakukan Iblis,: 

      Menggunakan bisikan, hasutan, tipuan, harapan, angan -angan, khayalan, serta membangkitkan ego sentris dalam diri kita yang mampu mengangkat manusia ketahapan melayang di angan - angan, tidak lagi menginjak tanah. 


Iblis mampu menipu manusia dengan potensi jiwa manusia itu sendiri.

Karena Jiwa manusia dapat dipengaruhi, sementara Akal dan Hati, tidak,..!


    Cara inilah sebetulnya yang menciptakan Firaun, Qarun, Namrud, Hitler, Mussolini, Polpot, dan banyak lagi penguasa zalim yang membantai manusia tanpa rasa berdosa dan bersalah, sepanjang masa, dari zaman ke zaman, di berbagai waktu dan tempat.

        Cara Iblis ini,  Bagaimana hanya dengan satu  sosok  manusia saja, mampu menjadi tangan angkara murka membantai umat manusia, memusnahkan kehidupan, begitu banyak nya. 

       Mereka melakukan kezaliman terstuktur dan masif, dengan kekuatan Kuasa, Harta, Propaganda, Pembunuhan Karakter, penyiksaan. Sejak zaman Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, hingga masa Nabi Muhammad, dan sesudahnya. 


     Waspadalah, : Tak banyak manusia yang sanggup bertahan ketika berhadapan dengan cara terakhir ini :, "bujukan Iblis". Ia bisa menyusup kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja. 






##, Kesimpulan : 


#,- Untuk mengubah kesadaran suatu masyarakat dengan cara Tuhan, cara tanpa kekerasan, tanpa tekanan, tanpa paksaan, bukanlah hal yang mudah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para Nabi dan Rasul. Karena manusia memiliki kehendak bebas. Sehingga penilaian mereka, berbeda-beda terhadap suatu masalah, suatu kasus, suatu perubahan dari apa yang lazim mereka lakukan. 


#,- Kesadaran kolektif suatu masyarakat cenderung lebih mudah diubah dengan kekerasan, tekanan, paksaan, hukuman, bahkan pembunuhan, meski itu hanya bertahan dalam rentang waktu tertentu saja. 


#,- Diperlukan kejernihan hati, nalar, akal, dan kesadaran,:  barulah mungkin suatu individu dapat berubah, atau mengubah apa yang ada di benak dan hati nya, menjadi kesadaran dirinya. Kemudian kesadaran kolektif kelompok, kesadaran lingkungan di sekitarnya, dan akhirnya   menuju ke arah  kesadaran kolektif masyarakatnya, kesadaran suatu bangsa.  . 

@Arie, 12012021