Rabu, 06 Januari 2021

Isra Miraj : Mujizat yang Logis, tinjauan Akal dan Kesadaran

By : SAY Qadrie 

Menguak Rahasia Isra Miraj : Tinjauan Akal dan Kesadaran. 



Adapun kapan kejadian pastinya peristiwa Isra dan Miraj ini, hingga hari ini tidak ada kesimpulan pasti hari tanggal dan tahunnya, dan itu diluar pembahasan kita , sebagai gambaran perhatikan dibawah ini : 

Para ulama berselisih pendapat tentang tanggal terjadinya Isra’ dan mi’raj. 

Sebagian berpendapat Isra dan Miraj terjadi pada malarn tanggal 7 Rabi’ul Awal. sebagian mengatakan pada tanggal 27 Rabi’ul Akhir. sebagian mengatakan Pada tanggal 17 Rabi’ul Awal, sebagian ulama lagi mengatakan pada tanggal 29 Rarnadhan. sebagian berpendapat dan mengatakan pada tanggal 27 Rajab dan sebagian ularna yang lain mengatakan pada tanggal-tanggal selain dari yang disebutkan itu. 

Namun, sebagian besar ulama berpendapat Isra’ dan Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab .

Menurut al-Maududi[4] dan mayoritas ulama,[5] Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. 

Namun, Syekh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri[6] menolak pendapat tersebut  dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.  (Maksudnya mungkin hingga wafatnya Khadijah, perintah shalat belum diterima ?)

 Sementara ada pendapat lain yang menyebutkan Khadijah sempat sholat dibelakang Rasullullah bersama Ali, ( anak angkat mereka yang masih berusia 10 - 12 tahun ? ) 

Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. 

Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mikraj. Dalam hal ini kita kembalikan hanya Allah, Rasul Nya dan keluarga terdekatnya saja yang mungkin dapat menjawabnya. Wallah hu aklam. 


###, Menguak  Rahasia Besar Waktu, Suatu Telaah Kemampuan Akal Manusia, 

Bismillah Hirrahman Nirakhim, 

Dalam suatu kesempatan, salah seorang sahabat Rasullullah mengatakan : " Ada salah satu sahabat Nabi Isa mampu berjalan diatas air. Terkait dengan hal itu, Rasul berkomentar,:  " Kalau saja keyakinan nya lebih kuat  lagi dari itu, niscaya dia akan berjalan di udara," (** lihat catatan kaki )

--"Tidakkah mereka memperhatikan burung - burung yang dapat terbang  di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahan nya selain Allah. Sungguh pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda- tanda ( kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman,"-- (QS.An Nahl, 16: 79)

Surah Al-Isra. ayat pertama : 

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,"  ( QS. Al Isra 17 : 1 

Mari kita kaji bersama, untuk mengungkap rahasia besar dari Alquran peristiwa Isra Miraj, 


I. Waktu,; mengapa menjadi sumpah Allah, ?

Pada salah satu ayat Nya, Allah bersumpah dengan kalimat, :" Demi masa,"  

Masa adalah nama lain dari waktu. Apa rahasia besar yang tersimpan di balik waktu  ini, mari kita coba kaji dengan sederhana bersama. 

Allah Rabbul izzati, memperkenalkan diri Nya bahwa dzat Nya adalah tunggal, wahid, ahad,    dan Dia mengklaim bahwa segala sesuatu Dia lah yang menciptakan nya.

Mari  Kita coba menelaah dari diri sendiri, kita sebagai manusia, yang disebut sebagai Mikrokosmos, alam semesta kecil, tersusun dengan materi dan non materi. Sebagaimana  alam Makrokosmos, semesta besar, yang juga tersusun dari materi dan non materi.

-" Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi itu lebih besar dari penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ,-" ( memikirkan nya ) (QS. Al Ghafir, 40:  57 ) 

-" Dialah yang menciptakan mu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi diantara kamu ada yang dimatikan sebelum itu.  Kami berbuat demikian agar kamu sampai kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti ,-" ( QS. Al Ghafir, 40 : 67 ) 

Manusia, diciptakan dari sel tunggal, tersimpan dalam sperma seorang lelaki, disebut dengan Sulbi,  kemudian menyatukan diri nya dengan inang berupa sel telur ovum, atau ovarium yang tersimpan dalam rahim seorang wanita. 

Ketika sel tunggal ini bertemu telur dalam rahim seorang wanita, mereka kemudian membelah diri, menjadi  4, (empat), 16, (enam belas), 256, (dua  ratus lima puluh enam) , dst berdasarkan kelipatan dan kecepatan yang luar biasa. Proses ini disebut kehamilan.

 Di dalam inti sel terdapat suatu kecerdasan yang luar biasa, sebagaimana di jelaskan Allah, bahwa :" Kamilah yang menciptakan segala sesuatu, dengan" menempatkan kemampuan"   pada mahluk ( ciptaan ) untuk mencapai kesempurnaan diri nya," 

" Siapakah Tuhan Kalian Wahai Musa,?" Tanya Firaun. " Tuhan kami ialah Tuhan yang memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu. Kemudian memberinya petunjuk,"( QS. Taha, ayat, 49 - 50 ) Petunjuk ini ada dalam diri nya, dalam tiap ciptaan. Semua mahluk. Baik tumbuhan, hewan, dan manusia. Semua dibekali "Petunjuk,"  untuk mencapai kesempurnaan diri nya. Tumbuh, berbuah bagi pepohonan. Lahir besar dan produktif bagi hewan. Akal fikiran dan kecerdasan bagi manusia. 


Inti sel inilah yang mengatur dan mendesain pertumbuhan tulang, gigi, kaki, tangan, mata, kepala, membentuk organ - organ tubuh cikal - bakal manusia yang disebut janin. 

Inti sel kemudian membentuk pusat kendali yang dikenal dengan otak, yang tersimpan ditempat  yang kokoh, tengkorak kepala manusia. Kecerdasan luar biasa yang ada dalam inti sel itu kemudian oleh manusia dikenal dengan nama :" Akal,"  benda non materi, immateri sebagaimana " Ruh," yang menjadi esensi kehidupan manusia, juga benda non materi. 

Sampai disini kita sadar bahwa manusia adalah mahluk gabungan materi dan non materi. Jasad dan Ruh. Jiwa dan Raga. Tanah, (badan )  Air ( darah ),  Api ( suhu tubuh )  dan Angin ( Oksigen atau Nafas). 

Didalam otak  manusia diletakkan Akal, yang mampu berfikir dan bertaffakkur. Yang  mampu mencari jati diri nya, yang mampu mengenal, 'Kenalilah dirimu, kau akan mengenal Tuhan mu,"

Akal, : karena ia non materi, tapi berbentuk Energy, memiliki kemampuan yang luar biasa , bahkan dapat dikatakan tak berbatas. Akan tetapi karena Akal tidak memiliki bentuk, saint    dan ilmu pengetahuan Barat menyebutnya dengan otak saja, karena otak dapat dilihat, dipelajari, di telaah dan diteliti. Ilmu kedokteran menyebutnya:  terdiri dari milyaran saraf, yang kompleks dan rumit. 




--" Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberimu : Pendengaran, Penglihatan, dan Hati Nurani,: agar kamu besyukur,"--  ( QS. An Nahl ,16:78  )


II. Apa hubungan waktu dengan Akal,?

Ternyata ilmu pengetahuan dan peradaban manusia hingga hari ini, apa yang mereka capai,   apa yang mereka buat, apa yang mereka  temukan, tidak lebih dari kemampuan mereka dalam menggunakan akal, yang baru diperkirakan sebesar 10 %, dari kapasitas yang disiapkan oleh sang maha pencipta , sebesar  100%.

Bahkan para ilmuwan meyakini, lumba - lumba, justru memiliki kemampuan menggunakan   otak nya dua kali lebih besar dari kemampuan manusia, atau 20% nya. 

Waktu : inilah yang menghubungkan antara alam materi dengan non materi. Jika waktu tidak ada, maka keberadaan juga tidak pernah ada. Sesuatu yang tidak  terikat oleh waktu, maka ia juga tidak terikat  tempat dan jarak.  Sesuatu non materi, ia menjadi ada dimana - mana.  Benda non materi yang ada disekitar kita, misalnya : cahaya matahari, udara, gelombang listrik, gelombang suara, dll  banyak lagi. 

Silahkan anda renungkan sendiri. 



III. Berfikir, adalah cara menggunakan akal, 

Albert Einstein bapak fisika modern pada akhir bagian buku nya menuliskan, :" --Sejauh ini yang dapat dilakukan umat manusia tidak lebih dari mengeja hurup-hurup dari buku besar alam semesta,--"  

Subhanallah,! 

Jika ciptaan Nya saja tak mampu kita peta kan secara jelas, tak  sanggup kita jangkau, tak sanggup kita definisikan, maka,  maha benar Allah, dengan segala firman Nya. Karena kita tak akan pernah sanggup menjangkau Dzat Nya. 

"Fikirkanlah apa - apa yang Aku ciptakan, jangan fikirkan tentang dzat Ku," - begitu firman Nya. 

Yang menarik adalah , kita diperintahkan untuk berfikir. Artinya kita diperintahkan untuk menggunakan kapasitas akal kita sampai maksimal, 100%. 

Jika manusia sekelas Albert Einstein  saja, baru menggunakan 10% dari kapasitas akal nya, lalu siapakah manusia yang menggunakan 100%  kemampuan akal nya?  

Ada yang bisa menjawab pertanyaan ini?

 Bagaimana jika kita ajukan kandidat? Misalnya : Nabi Sulaiman,? Karena Nabi Sulaiman disebutkan menguasai daratan dan lautan, jin dan manusia, hewan dan tumbuhan? Bagaimana menurut anda,? 


IV. Perjalanan Manusia menggunakan Akal nya, : 

Proses antara manusia menemukan jati diri nya ini, dalam upaya mereka menemukan diri nya, mereka menemukan benda - benda dan ilmu baru, pengetahuan baru, hal - hal yang baru, tehnologi baru,  yang dapat mereka pelajari dari apa yang sudah ada dan diciptakan. 

Sayangnya, tujuan awal dari penciptaan menjadi terbelokkan. Manusia cenderung mencari untuk kemudian "memiliki". Bukan mencari,  kemudian "menjadi."

Padahal mencari kemudian memiliki bukanlah tujuan mereka sebenar nya, ini hanya tujuan antara. Sebuah jembatan. Memiliki,:  lebih diartikan sebagai materi, benda, dapat dilihat, dipegang, diraba. Akhirnya manusia terjebak di dunia ini, dunia materi, dunia nyata, dunia     yang dapat dilihat, diraba, dan dipegang. Dunia empiris. 

Keberhasilan manusia diukur dari berapa banyak kebun nya, tanah nya, rumah nya, kendaraan nya, mobil nya, pesawat nya, harta nya, - bukan seberapa berguna nya dia bagi alam semesta, bagi mahluk, bagi kehidupan, bagi ilmu pengetahuan, bagi bumi, air, laut, daratan, dan kehidupan.,- 

Padahal Allah telah membimbing kita, :'" Manusia yang paling baik adalah ia yang paling berguna, bermanfaat bagi banyak manusia lain nya," - Khairunnas yanfa'u linnas--. 

Dalam perjalanan menemukan jati di ini, Manusia kemudian terpana, saling mengagumi manusia lain nya. Perasaan kagum ini lebih pada apa yang dimiliki oleh manusia selain diri nya, yang dilihatnya, atau di dengarnya. Bukan  pada  apa yang dilakukan mereka dalam mengemban tugas penciptaan sebagai khalifah yang harusnya , memakmurkan bumi.

 Manusia kemudian lebih banyak melihat dan mendengar, daripada merenung. Lebih banyak menggunakan mata dan telinga, dibanding akal dan hati. Inilah yang menciptakan kemunduran besar dalam peradaban mereka. Manusia yang memiliki kemampuan akal yang tak berbatas, menjadi manusia yang sempit, teritorial, terhambat, dan sesat dalam pencarian tujuan kelahiranya. 



Ada ilustrasi menarik tentang hal ini.

Sekelompok ilmuwan mengadakan penelitian tentang perilaku dan kemampuan seekor kutu loncat, yang dalam kehidupan bebasnya, mampu meloncat sejauh 3 meter dari titik tumpu awalnya.

Kutu loncat ini dimasukkan kedalam kotak korek api, selama satu minggu. 

Setelah dikeluarkan dari kotak tersebut, si kutu ,- yang tentu saja selama satu minggu berusaha keras untuk meloncat jauh, tapi terhambat oleh empat sisi kotak korek api, - hanya meloncat sebatas jarak empat sisi kotak korek api itu saja, tidak lebih! Ia kehilangan kemampuan nya untuk meloncat lebih jauh. Kenapa? karena dibenak si kutu, itulah sekarang kemampuannya,!

Ketika kita merasa miskin, merasa tidak berdaya, merasa tidak sanggup, merasa tidak mampu, merasa tidak kuasa, merasa terbatas, merasa terkekang, merasa terikat, merasa takut menyuarakan kebenaran, merasa takut teraniaya, merasa takut mati, takut miskin, takut kekurangan, - maka itulah kita, yang telah dimasukkan kedalam kotak oleh pemikiran kita sendiri, persis seperti kutu tadi.- 

Bagaimana menurut anda,? Coba renungkan,!

Kita kehilangan tujuan kelahiran. Kita kehilangan semangat. Kita kehilangan harapan, bahkan kita kehilangan potensi besar yang ada dalam diri kita, kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan kapasitas akal kita, yang lebih besar dari alam semesta. 

Masalahnya memang, : karena sebagian besar manusia ingin berada di zona aman, berada dalam kotak korek api, sehingga ketika ada yang lain mencoba berbuat lebih dari yang mereka lakukan, - maka secara serempak mereka akan mencegahnya,! 

Orang yang mencoba berbuat dan berfikir diluar kotak akan dianggap berbeda, dianggap  gila, tidak waras, nyelenah, menyimpang, tidak wajar, tidak umum dan tidak lumrah, mereka secara aklamasi cenderung memusuhi, bahkan tidak tertutup kemungkinan menghukum bahkan membunuhnya, kenapa?

 Karena mereka  berbeda dengan kebanyakan,!

Coba lihat sejarah nabi-nabi, orang -orang yang menemukan hal-hal baru, hal besar, pemikir besar, ilmuwan besar - semisal:  Galileo Galilei, Wright bersaudara, Alexander Graham Bell, Plato, Aristoteles, Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Sultan Hamid.II, Habibi, Baharudin Lopa, Muhammad Yunus, atau  Jendral M. Yusuf, dll. -

Orang yang berfikir diluar kotak, cenderung tersisih, sendiri, dan kesepian disudut dunia.


Mari Kita kembali kepada pembahasan Akal dan waktu, 

Sebagaimana akal di definisikan sebagai sesuatu yang immmateri, tidak dapat diraba, di lihat, dan dibuktikan dengan metode empiris, maka ia menjadi sesuatu yang tidak terikat tempat, jarak, ruang, dan waktu. Akal, kemampuan berfikir, mampu menembus batas teritorial, menyelam ke dasar laut terdalam, membumbung tinggi ke luar bumi, menjelajahi angkasa tanpa batas, mundur ke zaman pra sejarah, dan maju ke zaman ribuan tahun yang akan  datang, bayangkan,!? 

Kenapa demikian?, karena akal dengan kapasitasnya, yang hari ini baru digunakan 10% saja, mampu menemukan dan membentuk peradaban. Bayangkan jika manusia menggunakan 50% kapasitas akalnya? 



 V.  Kemana akal menuntun kita? 

--" Maka Allah mengilhamkan kepada "jiwa" itu jalan kefasikan dan ketaqwaan nya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori nya,"--  ( QS. Asy Syam, 8,9,10 )

Akal menuntun kita menuju suatu tatanan keselarasan secara proporsional. Tidak kekurangan, dan juga tidak berlebihan. Kalau berlebihan, itu nafsu, bukan akal. 

Ada filosof yang membagi manusia atas 3 komponen dasar yang ada pada diri nya  yaitu : Ruh, Jiwa, dan Jasad.  Jika Ruh dan Jiwa yang menguasai dan mengendalikan Jasad, : maka manusia tersebut cenderung akan kebenaran, kebaikan, keselarasan.

 Sebaliknya jika  Jiwa dan Jasad mengalahkan dan mengendalikan Ruh, : maka manusia itu cenderung akan menjadi manusia yang buruk. Maksudnya mungkin seperti : Firaun, Namrud, Qarun, dll. Karena yang dapat di pengaruhi setan hanya "jiwa, soul, nafsu,":

 Hasrat, keinginan, ambisi, keserakahan, sombong, kibir, congkak, ujub, riya, bakhil, nafsu berkuasa, zalim, takut mati, takut melarat, takut bagaimana nasib keturunan nya nanti, menghina, menindas, dsb. -- ini semua menunjukkan "kekalahan Ruh,"-- Semua perbuatan yang dilarang oleh Tuhan, dapat dianggap  di sponsori oleh setan,-- Tentu saja mereka mempunyai argumen pembenaran atas segala tindakan itu, atas nasehat setan,--  

Imam Ali berpesan,:" Kenalilah kebenaran, kalian akan tahu, siapa pendukung nya," 

yang diperintahkan untuk  dikenali, adalah "kebenaran", bukan "siapa" merujuk kepada "figur. Karena ingatlah, setan lebih dulu menjadi penyembah Tuhan, dibandingkan Nabi Adam. setan tahu dengan pasti, titik lemah manusia. Jangan lupakan, seorang Nabi Adam pun, masih dapat di perdaya oleh "setan".  -- setan dapat saja bersembunyi di buah khuldi, di balik jubah, di balik jenggot, di dalam sorban, di dalam kopiah, di balik sarung, di kantong baju koko, di balik gamis, dihidung bangir wanita, nangkring diatas pajero, mercy, bmw, setumpuk uang, dsb--

Jangan lupakan ,10 saudara Nabi Yusuf, putra - putra Nabi Yaqub, yang ditipu setan dengan "Rasa Iri" kepada saudara nya sendiri, Yusuf. Mereka hampir membunuhnya, dengan melempar Yusuf ke dalam sumur.  Namrud, Firaun,  di bisikan agar mengaku  Tuhan. Bahkan Nabi Yunus, di bisikan agar meninggalkan kaum nya, yang baru disadari nya dalam perut ikan?  --, Sepanjang zaman, tidak sedikit kisah sukses dan keberhasilan mahluk yang di kenal dengan nama "setan" ini,--  Waspadalah!!


Kita kembali ke pembahasan diatas tadi, : 

Kita ilustrasikan saja, mengenai Ruh, Jiwa dan Jasad ini,: 

Anggaplah "Ruh" adalah kemampuan menerima sinyal Hp yang ada di tubuh kita. 

Tentunya kemampuan menerima ini berbeda - beda tiap perangkat yang ada. Misalnya Merk Samsung ada,: S1, S2, S3, S5,S7,S20, Galaxy, Nokia, Advan, dsb.-- ( Ini adalah gambaran umat manusia)--  Tiap perangkat ini berbeda kemampuan nya, fiturnya, battry nya, desain nya, dan tampilan casing nya,? 

Sekarang kartu sim nya. Kan  bermacam - macam juga? --( ini adalah genetika dasar kita sebagai manusia )-- Bukankah kemampuan operator kartu sim  2G, 3G,4G,5G, berbeda?

Sementara Sumber sinyal adalah sama  dari suatu Satelit, atau, BTS :  yang sangat kuat, yang memiliki kemampuan memancarkan atau meneruskan sinyal, tanpa batasan coverage area.  --( Ini adalah cahaya Tuhan, dimana Ruh ber interaksi dengan Sang Khalik )--

Jika kita tidak mengupayakan agar Hp kita tetap dalam jangkauan ( misalnya kita berada di basemen suatu gedung ) maka Hp kita akan kehilangan kemampuan menerima dan mengirimkan chat whats app, memanggil, maupun menerima panggilan, bukan begitu? Keadaan ini disebut : Ketiadaan sinyal. No Signal. 

 Dalam kondisi "sinyal lemah," inilah "Ruh" kita dapat dikuasai oleh "Jasad dan Jiwa," yang memang bersifat tidak konstan, labil, berubah - ubah. Kesempatan inilah yang ditunggu setan. Menipu kita dengan membuat screen saver : pandangan kita, menjadi indah atas hal buruk yang dilakukan. 

Padahal itu hanya screen saver, hanya sekejap mata, sebentar saja. Jika hal ini berlangsung lama, terus menerus, "Ruh" akhirnya kehilangan kekuatan nya. Sehingga manusia akan menganggap "Baik" perbuatan "Buruk" itu. Dalam kondisi inilah, manusia merosot posisi nya, sampai lebih hina dari binatang melata. Nauzzubillah,!!

Untuk menguatkan "Ruh," jagalah agar kita tetap dapat sinyal. Jagalah agar kita selalu ingat sumber sinyal itu. Dia lah Allah, yang meniupkan "Ruh" untuk kehidupan kita. Inilah rahasia "Aku dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher kalian,"



Kita kembali ke pembahasan tentang Akal, :

Sifat akal, selalu dinamis. ber  Evolusi, maksudnya dalam hal ini digunakan berfikir, merenung, mencari, menelaah, belajar, seperti Nabi Ibrahim. 

Akal, atau inti sel kehidupan, atau dikenal dengan kemampuan berfikir otak manusia, karena bersifat immateri, non materi, maka baginya berlaku hukum kekekalan energy,: Ia tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat diubah, berubah dari satu bentuk, kebentuk lain nya. Akal ini adalah Ruh. Akal yang bekerjasama dengan hati nurani : akan cenderung kepada kebaikan.  --- 

Inilah jawaban tentang adanya kehidupan lain setelah manusia dianggap mati. 


Diatas tadi kita mencoba menggali, siapa manusia yang menggunakan 100% kapasitas akal nya? Apakah Nabi Sulaiman?  Ternyata bukan. Meskipun Nabi Sulaiman memilki anugrah mengendalikan daratan dan lautan, hewan dan tumbuhan, bahkan bangsa Jin.   Lalu siapa? 

Jika merujuk kepada tuntunan Qurani, kita akan temukan jawaban,:

 Ternyata Insan Kamil itu adalah Nabi Muhammad. Insan paripurna itu adalah Nabi yang dihadirkan ke dunia sebagai penutup para Nabi. Tapi Nabi Muhammad tidak se kaya dan se megah Nabi Sulaiman?


Temuan Scient dan Ilmu Pengetahuan
Bersumber dari Al Qur"an

Inilah jawaban atas maksud  dan kelahiran manusia di bumi ini,! 

Bukan Memiliki tapi Menjadi. 

Ternyata model mahluk sempurna versi sang pencipta, yang hakiki, yang sebenarnya, adalah manusia yang bermanfaat dan mendatangkan manfaat bagi seluruh alam. Manusia yang Rahmatan Lil Alamin.  Manusia yang sibuk memikirkan manusia lain nya, yang sangat besar kasih sayang nya. Manusia yang menjadikan diri nya ayah bagi para yatim. Manusia yang menikahi janda - janda para syuhada, agar dapat melindungi nya. 

Tapi manusia model Rabbani ini tidak memiliki perkebunan sawit sejuta hektar, tidak mengendarai mobil bersepuh emas murni,  tidak memiliki simpanan di bank Swiss, tidak mempunyai istana se megah istana hijau  Muawiyah -  Ia hanya  memiliki  pencinta yang menangis jika disebutkan nama nya, hingga seribu empat ratus tahun setelah kepergian nya. - Itulah Muhammad Nabi terakhir yang dihadirkan di bumi manusia. 

Beliau tidak silau untuk menjadi pemimpin sebagai seorang maha raja, Muhammad Sang Rasul tidak menyebut diri nya sebagai Khalifah sebagaimana Abubakar Al Bagdadi.  Muhammad tidak menyebut dirinya sebagai Negarawan, Filosof, Imam Kaum Muslimin, Wakil Tuhan di bumi,  atau gelar lain nya yang disematkan oleh manusia, Tidak,!. 

"Aku hanyalah hamba Allah, utusan dan pesuruh Nya," Sabda Rasul.

 Sepanjang hayat nya Muhammad mengabdikan diri nya bagi kemanusiaan. Membimbing manusia agar mengenal Allah, berbuat baik, lebih mementingkan kepentingan bersama, demi kemaslahatan umat manusia.  Itulah yang dilakukannya dengan satu harapan, mencapai keridhaan Tuhan nya. Mendekatkan diri kepada sang khalik. "Qurbatan Ilallah,"

Jadi, jika kita ingin dan berkehendak untuk mencari model manusia yang menggunakan 100% kapasitas akal nya, atau otak nya,  bacalah sejarah hidup sang nabi. Sang Insan Kamil.


VI.  Isra Mi"raj : Puncak tertinggi tujuan penggunaan "Akal" Qurbatan Ilallah. 

Ketika kita mencoba menelaah secara lebih mendalam, kita akan temukan bahwa Sang Rasul, mampu melakukan Isra Miraj, karena beliau adalah manusia yang menggunakan 100% kapasitas otak atau akal nya atau kekuatan Ruh nya. (** Perhatikan ayat pembuka diatas tadi?)

Kejadian Isra Miraj itu sendiri dapat dijelaskan  dengan maksud dan tujuan  : 

Tujuan utama dari Isra’ dan Mikraj adalah untuk memperlihatkan / menunjukkan  tanda-tanda kebesaran Allah Swt kepada Nabi Saw.  Bukan Allah bermaksud menunjukkan "sosok" Diri Nya. Nauzubillah,!

Peristiwa Ini  bukan berarti  Allah bersemayam di sana. Di Sidratul Muntaha, atau Baitul Makmur. Akan tetapi, tempat - tempat itu, merupakan titik lokasi terlarang  yang tak dapat dijangkau oleh setiap "mahluk Nya" termasuk malaikat Jibril, sekalipun. 

Nabi Musa as saat berada di bumi sekalipun beliau bermunajat dengan  Allah di  gunung Thur dan lembah Thuwa . Nabi Luth dan Nabi Ibrahim, juga memiliki tempat - tempat tertentu untuk mereka bermunajat kepada Allah.  Allah memilih tempat-tempat untuk   para nabi-Nya bermunajat dengan-Nya. Sebagaimana Allah memilihkan tempat terbaik  bagi umat manusia untuk bermunajat kepada Nya yaitu disisi : Ka"bah," 

Meski Ka"bah disebut dengan "Baitullah," bukan berarti Allah bersemayam di luar atau di dalam Ka"bah. Akan tetapi lebih sebagai situs, sebagaimana gunung Thur  dan lembah Thuwa bagi Nabi Musa. Tempat -tempat itu menjadi mulia karena ditunjuk sebagai tempat  atau titik lokasi untuk bermunajah, berdialogh, berdoa, kepada Nya.

Jika Nabi Musa, Nabi Luth, Nabi Ibrahim memiliki tempat - tempat tertentu, maka Nabi Muhammad "ditunjukkan" Sidratul Muntaha dan Baitul Makmur. Suatu tempat ujud yang lebih tinggi dari "alam materi," yang hanya dapat di indera dengan mata batin. Dan dijangkau oleh akal yang sempurna. Dan dijalani oleh manusia sempurna. Lengkap dengan jasad dan ruhnya. Bukan sekedar seperti mimpi kita. 

Seperti yang dijelaskan oleh Amirul mukminin, Ali bin Abi Thalib :  

" Maka Dia (Rasullullah )    mendekat dengan ilmunya, … Dan cahaya memenuhi pandangan beliau maka beliau  melihat keagungan Tuhannya dengan mata hatinya dan tidak melihat nya dengan mata telanjang. ( ** merasakan kehadiran Nya )

 Jawaban sama disampaikan oleh  cucu Ali bin Abi Thalib ya"ni :  Musa bin Ja’far Assadiq :

 Ketika Seseorang bertanya,:

" Mengapa Allah memikrajkan nabi-Nya ke langit dan dari langit menuju Sirdratul muntaha dan darinya menuju  tabir-tabir cahaya lalu berdialog dan munajat di sana, sedang Allah sendiri tak bertempat?" 

Maka beliau menjawab, :

 "Sesungguhnya Allah tidak berada di sebuah tempat dan juga tak dikenai waktu. Akan tetapi, Allah ingin memuliakan para malaikat dan seluruh penduduk langit dengan (kehadiran beliau) memuliakan mereka dengan menyaksikan Rasulullah Saw.  Dan Allah ingin memperlihatkan kepada Nabi Saw keajaiban dan keagungan-Nya yang akan disampaikan nya setelah turun nanti. Dan tidak seperti yang diduga para Musyabihun (kelompok yang meyakini Allah berjisim). Maka suci Allah dari hal yang mereka sifatkan"

 Demikianlah, Rasullullah.SAW, Beliau mampu melintasi ruang, jarak dan waktu, yang dengan kemampuan akal manusia lain nya, tidak logis, apalagi di zaman itu. -- Meski sekarang manusia memiliki pesawat dengan kecepatan super sonik sebagai bukti Isra Miraj itu benar terjadi -- Keraguan yang muncul lebih pada persoalan karena kekuatan Ruh manusia yang hidup di zaman itu, tidak sekuat Ruh yang dimiliki Rasul. 


 

Dari uraian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ,:

# Yang membatasi akal atau kekuatan Ruh dan kemampuan berkembangnya hanyalah waktu, zaman, atau masa, atau manusia itu sendiri dengan meremehkan kemampuan nya sendiri, seperti kutu tadi. Atau seperti HP yang kehilangan sinyal. 

# Akal atau Ruh , atau otak bahasa saint nya, memiliki kapasitas 100% guna mencapai manusia ideal, Insan Kamil. Hingga saat ini, manusia baru menggunakan 10% dari kapasitas akal nya  atau kekuatan Ruh nya, yang di anugerahkan bersama kelahiran nya. Tentu saja berbeda dengan kekuatan dan kemampuan  yang dimiliki  Rasullullah. 

# Akal  atau Ruh, adalah energy, immateri, non benda tersimpan di dalam otak.

# Otak adalah materi, sedangkan kemampuan nya  ( akal ) immateri.  Seperti komputer, otak   adalah hard ware, perangkat keras. Sedangkan system operasinya adalah soft ware, perangkat lunak. ( mis : microsof seri windows 7,10, dst. atau,  corel draw, dsb)

# Keberadaan sesuatu  dapat dibuktikan dengan adanya pembatas waktu. Seperti kita membuat foto, itu berarti kita membekukan waktu, pada saat titik tertentu, moment tertentu. Dan ketika kita melihat foto keesokan harinya, foto itu sendiri menjadi hal yang terjadi kemaren. 

# Sesuatu yang tidak dapat di batasi oleh waktu, immateri, : tidak terikat tempat dan jarak, inilah yang menjelaskan penegasan bahwa :'" Aku berada di semua tempat, Aku lebih dekat  dari urat leher kalian, Aku melihat apa yang kalian lakukan, Aku Esa, Aku Ahad, "  - Karena manusia juga diciptakan dari satu sel tunggal, yang kemudian membelah dirinya, menuju  kesempurnaan.  Inilah dasar pembenaran bahwa Allah mesti Tunggal, kalau lebih dari satu, maka  itu  mustahil. 

Tiap sel memiliki sifat dan karakter yang berbeda, jika manusia di ciptakan dari 2 sel, maka  akan terjadi kontradiktif, tumbukan yang tidak selaras, bukankah manusia itu  unik tiap  dirinya? Tidak ada sidik jari yang sama di dunia hingga hari ini, atau retina mata yang sama, bahkan kembar siam dempet sekalipun berbeda,! Karena mereka dari 2 sel yang berbeda, hanya saja tumbuh dan berkembang dalam satu telur, satu inang nya. 


Teory Fisika Quantum ini membuktikan bahwa : 
Ternyata alam Semesta, langit dan bumi, 
berikut segala sesuatu yang ada diantara kedua nya, 
di ciptakan dari Cahaya,!
Qur"an  Menyebut nya Nur Muhammad.
Subhanallah


"AKU yang lebih dekat dari urat leher kalian,"

Aku adalah harta karun yang terpendam,
Aku amat rindu untuk dikenal,
Kuciptakan semua dari sumber "Nur" yang sama,

Kuhamparkan Bumi untuk tempat berpijak,
Kutinggikan langit buat tempat bernaung
Lalu kusiapkan bagi kalian pelita,
agar tidak tersesat dalam kehidupan,

"IQRA !" Bacalah,
Dengan nama Tuhan mu yang Maha Pengasih.
Ikatkan fikiran kalian pada pelita Ku
Cahayanya akan membimbing kalian
dalam gulita kehidupan,
penunjuk jalan bagi musafir yang kehausan,
ikuti petunjuknya,

"Inna sholati, wa nusuki, wama yahya, wa mamati, lillah hi Rabbil alamin !"
La haula wala, quwwata illa billah hil aliyil adzim"
jika kalian ikatkan fikiran kepada Ku,
Kalian akan memiliki kekuatan Ku,
Seperti Ibrahim, Musa, Isa dan Kekasih Ku Muhammad,
Percayalah, 



** Untuk bahan renungan, coba fikirkan, saat ini 2021M, penghuni planet bumi berjumlah sekitar 8.000.000.000 ( delapan milyar jiwa ). Dibandingkan dengan jutaan tahun yang lalu, kira -kira berapa  jumlah manusia yang sudah "mati"?? yang sekarang menghuni alam lain, tak kasat mata? Yang keberadaan mereka tak bisa kita lihat? 

Ini menggambarkan kehidupan setelah dunia ini, dihuni lebih banyak manusia bukan? Hanya saja kita tak dapat melihat mereka, karena alam yang berbeda. Pandangan kita terhijab, ditutupi. Meski ada Paranormal, Indigo, dan orang pintar, : yang dapat melihat nya.

Maka benarlah Allah, dan orang - orang yang memahami kehidupan ini, bahwa negeri esok, negeri akan datang, negeri akhirat, jauh lebih besar dan lebih banyak penghuni nya. Lebih panjang masa nya. Allah menyebut mereka orang - orang yang ber akal. 

Sebagaimana jika misalnya seorang bayi yang saat ini berada dalam perut ibu nya, kita katakan padanya bahwa ia akan lahir nanti ke alam fana, tentu ia tidak akan percaya. Kenapa? Karena ia menganggap bahwa kehidupan hanya ada di rahim ibu nya, dan sekiranya ia  dapat melihat dan mendengar , maka ia juga tidak akan percaya dan memahaminya,  bahwa selain rahim ibu nya, : ada kehidupan bernama dunia. Kenapa?

Karena sang bayi belum menggunakan akal nya untuk berfikir,!


Referensi  dan  catatan kaki :

** Bihal Al Anwar, Jilid 70, Hal. 179

Richard C. Martin, Said Amir Arjomand, Marcia Hermansen, Abdulkader Tayob, Rochelle Davis, John Obert Voll, ed. (December 2, 2003). Encyclopedia of Islam and the Muslim World. Macmillan Reference USA. hlm. 482. ISBN 978-0-02-865603-8.

 Brown, Dennis; Morris, Stephen (2003). "Religion and Human Experience". A Student's Guide to A2 Religious Studies: for the AQA Specification. Rhinegold Eeligious Studies Study Guides. London, UK:

 Rhinegold. hlm. 115. ISBN 978-1-904226-09-3. OCLC 257342107.  Bradlow, Khadija (August 18, 2007). "A night journey through Jerusalem". 

 (Inggris) Al-Mawdudi, 1999. Quranic Suras Information. Version 2.01 (e-book information). Dar el Hadith.

 (Indonesia) Abu Majdi Haraki, 2007. Misteri Isra Mi'raj, h. 206. Jogjakarta: DIVA Press.

 (Arab) Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. Ar-Rahiq al-Makhtum Hadis shahih tentang peristiwa Isra

 BBC Religion and Ethics - Lailat al Miraj

 WRMEA article on Muslim holidays

 Jonathan M. Bloom; Sheila Blair (2009). The Grove encyclopedia of Islamic art and architecture. Oxford University Press. hlm. 76. ISBN 978-0-19-530991-

 Oleg Grabar (1 October 2006). The Dome of the Rock. Harvard University Press. hlm. 14. ISBN 978-0-674-02313-0.