Senin, 13 September 2021

ALI bin Husein : Zain Al -Abidin, As -Sajjad

Seri Pemuka Ahl Baith Nabi : Ke Empat

ALI bin Husein  : Zain Al -Abidin, As -Sajjad,: 658 - 713 M. 57 tahun

By : SAY Qadrie

Pustaka Sejarah


Ali Zainal Abidin
Gambar Imajiner



INILAH LELUHUR KELUARGA AL - HUSAINY SELURUH DUNIA. 


1. Nama Lengkap dan Nasab nya : 


    Setelah ke syahidan Ayahnya, Husein putra Fathimah bin Ali di Karbala, keluarga ini dipimpin oleh satu- satu nya anak laki - laki Husein yang selamat dari "Genosida" Karbala. 


     Ia tak ikut membela ayah nya, karena sedang sakit keras, dan tak mampu berdiri saat itu, meski Ia mencoba bangun dengan bertelekan pedang, tapi, ayahnya melarang untuk ikut berperang. 


   "Wahai Umm Kultsum, tahanlah Dia, agar bumi tidak kosong dari Ahlu Muhammad!":  perintah Husein


        Ali  Zainal Abidin, bin Husain Sayyidus Syuhada Ibnatun Fathimah binti Rasullullah wa" Ali Amirul Mukminin, bin Abi Thalib, Beliau dikenal dengan Shadaqah Rahasia nya. 


         Beliau adalah satu - satunya putra Husein yang selamat dari peristiwa di Karbala, karena sakit dan kemudian dijadikan tawanan penguasa saat itu. Setelah dibebaskan, beliau hidup dan menetap di Madinah, hingga akhir hayat nya. 


Nama Kecil :  Abu Muhammad, Abu Al Hasan , 

Usia hidup  :     55 tahun, atau 57 tahun. 

Lahir           :     Madinah, 15 Jumadil awal 38 H   ≈  658 - 713 Masehi

Wafat          :     25 Muharram 95 H  ≈ 713 Masehi


       Makam : Jannatul Baqi, Madinah ( Gubah di pemakaman ini diratakan dengan tanah, ketika Ibnu Saud berkuasa di Haramain, Mekah dan Madinah, pada sekitar tahun 1920 M ) Dengan dalih pemurnian Tauhid, dan menganggap kuburan yang di ziarahi perbuatan syirik, Rezim ini merobohkan dan membongkar banyak situs bersejarah, kecuali makam Nabi. 


   Pemusnahan juga termasuk : rumah Nabi dan kakek nya Abdul Muthalib, paman nya Abu Thalib, tempat dimana beliau dilahirkan, diasuh dan dibesarkan di Mekkah dulu. 


      Membiarkan makam ibunda Nabi, Aminah binti Wahab, di dusun Abwa, menjadi tempat lalu lalang kendaraan pengangkut material yang diambil dari bukit itu. Dan menjadikan rumah Nabi bersama istrinya, Sayyidah Khadijah di Mekkah dulu menjadi ( maaf,! Toilet Umum ) dalam satu kompleks bangunan gedung megah saat ini. 


Ali bin Husain (658-713) 

(Bahasa Arab: علي بن حسين زين العابدين)  Ia anak dari Husain bin Ali dan cicit dari Muhammad Sang  Nabi. 


    Ia dikenal dengan julukan Zainal Abidin karena kemuliaan pribadi dan ketakwaan nya dan as-Sajjad sebagai tanda "orang yang terus melakukan sujud dalam ibadah nya".] Dia juga dipanggil dengan nama Abu Muhammad, bahkan kadang ditambah dengan Abu al-Hasan. 



Ahl Baith Nabi dalam kitab klasik



2. Kelahiran, Madinah pada tahun 38 H/658-659 M :  57 tahun


    Ali bin Husain dilahirkan di Madinah pada tahun 38 H/658-659 M menurut mayoritas riwayat yang ada, riwayat lain nya menyatakan ia dilahirkan pada tanggal 15 Jumadil Ula 36 H. 

Dua tahun tinggal bersama kakeknya, Ali bin Abi Thalib, 

12 tahun tinggal bersama pamannya, al-Hasan,

23 tahun tinggal bersama ayahnya, al-Husain. 

Dia wafat di Madinah pada 95 H/713 M dalam usia 57 tahun, ada pula yang menyatakan wafat pada 25 Muharram 95 H. 34 tahun setelah kewafatan ayahnya.  

      Dimakamkan di Pekuburan al-Baqi, Madinah disebelah paman nya, al-Hasan.



3. Ibu, Ali Zainal Abidin bin Husein


Ada beberapa riwayat yang menyatakan tentang 

Siapa ibu dari Ali Zainal Abidin, antara lain:


3.1. Riwayat pertama  : Terjadi dimasa ke khalifahan Imam Ali


    Menyatakan bahwa : ibunya bernama Syahzanan putri dari Yazdigard bin Syahriyar bin Choesroe. Selain itu disebut juga ia bernama Syahrbanawaih, atau, Syaharbanun


    Khalifah Ali bin Abi Thalib mengangkat Huraits bin Jabir al-Hanafi untuk menangani urusan bagian provinsi-provinsi timur, Huraits memberikan kepada Ali dua putri Yazdigard bin Syahriyar bin Choesroe. 


      Salah satu putri Yazdigard ini yang bernama Syahzanan diberikan Ali kepada putra nya yang bernama al-Husain. Syahzanan kemudian memberikan anak lelaki kepada al-Husain. Anak lelaki ini bernama Zainal Abidin. 


       Ali memberikan putri Yazdigard yang satunya lagi kepada Muhammad bin Abu Bakar, yang melahirkan seorang anak lelaki bernama Al-Qasim bin Muhammad.



3.2. Riwayat Kedua : Terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khatab


Ibunya bernama Syahrbanu, putri Yazdigird, kaisar terakhir Sasaniyah, Persia. 


     Oleh karena itu, Ali Zainal Abidin dijuluki pula" Ibn al-Khiyaratyn", yaitu anak dari dua yang terbaik, yaitu Quraisy di antara orang Arab dan Persia di antara orang non-Arab. 


Menurut riwayat itu ibunya dibawa ke Madinah sebagai tahanan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab yang hendak menjualnya. 


     Namun Ali bin Abi Thalib menyarankan sebaiknya Syahrbanu terlebih dahulu diberi pilihan untuk menjadi istri salah seorang Muslim, dan mas kawin nya diambil dari Baitul Mal.


      Khalifah Umar menyetujuinya, dan akhirnya Syahrbanu memilih putra Ali bin Abi Thalib yaitu Husain. Konon Syahrbanu wafat tak lama setelah melahirkan anak semata wayang nya ini.



Kisah Ali Zainal Abidin bin Husein 


4. Keturunan: 

       Ali Zainal Abidin, dikaruniai 15 orang keturunan, Putra dan Putri, : 


4.1. Keturunan  anak laki-laki: 11 Putra 

1. Muhammad al-Baqir, bin Ali Zainal Abidin

     Ibunya adalah Ummu Abdullah binti al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. ( Saudara sepupu / misanan dengan ayah nya ) Jadi darah Al Hasan dan Al Husein bertemu disini dengan kata lain, keturunan Muhammad bin Ali Al Baqir berdarah murni. 

2. Abdullah al-Bahir bin Ali Zainal Abidin

3. al-Hasan bin Ali Zainal Abidin

4. al-Husain al-Akbar  bin Ali Zainal Abidin

5. Zaid, bin Ali Zainal Abidin

6. Al-Husain al-Asghar  bin Ali Zainal Abidin

7. Abdurrahman  bin Ali Zainal Abidin

8. Sulaiman bin Ali Zainal Abidin

9. Muhammad al-Asghar atau Qaim  bin Ali Zainal Abidin

10. Umar al-Asyraf   bin Ali Zainal Abidin

11. Ali, merupakan anak bungsu , bin Ali Zainal Abidin


4.2. Keturunan anak perempuan: 4 Putri 

1. Khadijah binti  Ali Zainal Abidin

2. Fatimah binti  Ali Zainal Abidin

3. Aliyah  binti  Ali Zainal Abidin

4. Ummu Kultsum  binti  Ali Zainal Abidin


     Dari ke 11 putranya inilah, keturunan Husaini, atau keturunan Husein putra Fathimah bin Ali, diteruskan hingga hari ini. Mereka menyebar keseluruh dunia, dari Madinah hingga ke Nusantara. 


Jika dilihat disini, bahwa abad ke 7 M sudah mulai terjadi eksodus dan perpindahan keturunan ini dari tanah leluhur mereka Madinah, yang saat itu dikuasai pemerintahan bani Umayah. 


    Rezim ini yang berkuasa selama hampir 90 tahun, sangat refresif kepada keturunan Ali bin Abi thalib. Mereka tidak memberi ruang sedikitpun bagi Ahl Baith untuk dikenal dan diketahui umat saat itu, dan menekan mereka dengan sekuat tenaga, baik secara ekonomi, ketokohan, keilmuan, apalagi kesempatan dalam politik dan pemerintahan. 


(Klik :>>Baca disini : Tulisan Buya Hamka, mengenai Rezim bani Umayah


Akhlak seorang Ali Zainal Abidin putra Husein 



5. Sejarah Hidup Ali Zainal Abidin, 

     Dan Shodaqah Rahasianya : 


       Ali bin Husein Zainal Abidin, ketika terjadi peristiwa di Karbala, beliau berusia, sekitar 20 tahunan. Beliau termasuk salah satu saksi hidup peristiwa  besar dalam perjalanan sejarah agama Islam ini, sekaligus saksi bagi keluarga nya "Ahl Baith Rasullullah" yang di aniaya umat kakek nya. 


Syahdan di karenakan sakit yang sangat parah, 

      Beliau tidak sanggup mengangkat pedang dan ikut membela ayahnya hari itu. Beliau menyaksikan satu persatu saudara dan kerabat nya dibantai dan dicincang di tengah padang pasir Karbala, sampai yang terakhir ayah nya : 

Husein Sayyidus Syuhada, putra Fathimah, putri Rasullullah.  


Setelah pertempuran reda, beliau dijadikan tawanan, 

Dengan dirantai kaki dan tangan nya. 

    Dari Karbala, digiring menuju kota Kufah, 

    Tempat dimana gubernur "Ubaidilah Ibn Ziyad" bertahta. 


Kemudian 

     Beliau bersama kaum kerabatnya yang rata - rata kaum wanita, dewasa dan anak - anak, digiring menuju negeri Syam,- jaraknya sekitar 600 kilometer dari Kufah, dengan berjalan kaki dan dilecuti cemeti, melewati gurun pasir tandus yang panas disiang hari, dingin menusuk tulang pada malam hari, -  untuk dihadapkan kepada "Khalifah" Yazid bin Muawiyah bin Abu Sofyan, penerus dinasti Umayah yang didirikan ayah nya dan menyebutnya " Ahl Al Jamaah" setelah perjanjian dengan Hasan bin Ali di teken tempo hari. 


      Setelah di interogasi dan ditahan di Damaskus, atau Syam, 

      Beliau bersama kaum kerabat nya kemudian dibebaskan. 


Selepas peristiwa itu, 

      Beliau, Ali Zainal Abidin bin Husein putra Fathimah, cucu rasullullah ini menetap dan berdiam di Madinah hingga akhir hayatnya. 


Sepanjang sisa hidupnya dihabiskan dengan ibadah, mengajar, bermunajad, dan menyembah Allah, Tuhan yang diyakini dengan seluruh kesadaran nya. 


     Di malam hari, beliau memikul sendiri gandum dan roti, serta keperluan hidup lainnya, untuk di letakkan di depan pintu para janda, anak yatim, kaum fakir dan miskin yang ada di Madinah. 

Tanpa ada satu orang pun yang mengenal dan mengetahuinya. 


    Ketika beliau wafat, baru lah diketahui, sebab mereka yang biasa menerima bantuan dari beliau, tidak lagi mendapatkan bantuan seperti biasa nya. 


Disisi lain, 

           Ketika jasad beliau dimandikan, ditemukan bilur - bilur di pundak nya, seperti bekas memikul barang berat, yang sudah berlangsung sangat lama, karena sudah menghitam kulitnya. 


         Inilah, Ali Zainal Abidin, bin Husein putra Fathimah, bin Ali Amirul Mukminin, bin Abi Thalib. Beliau dikenal dengan Shadaqah diam - diam, hanya Allah yang mengetahuinya. 


Ketika Ali Zainal Abidin 
mengajukan pembelaan diri 
dihadapan Yazid




Baca juga , Klik Link dibawah ini >>>





Sumber : 

##,  ABIDIN, Imam Ali ibn al-Husain Zainal; ASH-SHAHIFAH AS-SAJJADIYYAH: kumpulan doa-doa mustajab Imam Ali Zainal Abidin AS cucu Baginda Nabi SAW. Jakarta: Lentera, 2005. ISBN 979-3018-95-X

 ##, al-MUFID, Syaikh; Sejarah para imam ahlulbait Nabi SAW. Jakarta: Lentera, 2005. ISBN 979-24-3304-X

 ##, Keturunan Ali Zainal Abidin. Naqobatul Asyraf