Jumat, 26 Maret 2021

Agama : Dalam Lintasan Sejarah, Bag.IV

Suatu Telaah Keber- agamaan 

By : SAY Qadrie

Bagian Keempat : ( Akhir,  dari 4 tulisan )








##,Agama Langit 


-Firman Allah : (QS. AlHajj, 22; 67) 

       --," Dan sungguh  ( agama tauhid ) inilah agama kamu, agama yang satu,  dan Aku adalah Tuhan mu, maka bertaqwalah kepada Ku,"--  


      --" Bagi setiap umat telah kami tetapkan syariat tertentu yang ( harus ) mereka amalkan, maka tidak sepantasnya mereka berbantahan dengan engkau (Muhammad) dalam urusan  (syariat)  ini dan serulah mereka kepada Tuhan Mu. Sungguh,  Engkau Muhammad  berada di jalan yang lurus,--(QS. AlHajj, 22; 67)


Firman Allah : ( Qs. 39. Azzumar, 30  sd. 33 ) "

          " Sesungguhnya Engkau ( Muhammad ) akan mati, dan mereka akan mati pula.  Kemudian Sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah - bantahan dihadapan Tuhanmu maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat - buat kebohongan   terhadap Allah? 

Dan mendustakan kebenaran yang datang kepadanya?"

 "Bukankah di neraka jahannam  tempat tinggal bagi orang - orang kafir? "

      "Dan orang yang membawa kebenaran ( Muhammad ) dan orang yang membenarkanya, mereka itulah orang yang bertaqwa 



E. Merujuk kepada Hadist Rasullullah, 


Bismillah hirrahman nirrakhim, 


              Pada bagian terakhir , bagian ketiga dari seri tulisan agama- agama dalam lintasan sejarah, kita sampai pembahasan mengenai bagaimana cara mengikuti Nabi Muhammad dengan benar?  Kita temukan dua cara yaitu : mengikuti dan merujuk kepada kitab suci yang diwariskannya, Al Quran, lalu apalagi yang satunya? Sampai disini umat berselisih pendapat, sejak masa wafat nya Muhammad, hingga hari ini. 


Berkenaan dengan konflik keagamaan itu, 

Syed Ameer Ali mengatakan:


       “Agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam seperti juga agama Isa ‘alaihis salaam, terkeping-keping oleh perpecahan dan perselisihan dari dalam." 

     Perbedaan pendapat mengenai soal-soal abstrak yang tidak mungkin ada kepastiannya dalam suatu kehidupan yang mempunyai akhir, selalu menimbulkan kepahitan yang lebih besar dan permusuhan yang lebih sengit dari perbedaan-perbedaan mengenai hal-hal yang masih dalam lingkungan pengetahuan manusia. 


Misalnya , Soal kehendak bebas manusia... 

      Telah menyebabkan kekacauan yang rumit dalam Islam ...Pendapat bahwa rakyat dan kepala agama mustahil berbuat salah ... menjadi sebab binasanya jiwa-jiwa berharga

         Kelompok -  kelompok itu berpegangan pada sumber hukum yang sama selain Al Quran, yaitu Hadist Nabi, atau perkataan, perbuatan, dan diam nya Rasullullah. 


        Dalam tulisan ini, kita akan mencoba menelaah, sumber hukum kedua dalam agama   kita ini, yaitu hadist Rasullullah, yang sampai ketangan kita saat ini, dalam rentang waktu sejak ditinggalkan oleh wafat nya Muhammad 1400 ( seribu empat ratus  ) tahun yang silam. 


      "Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur."( QS.Ali Imran : 144 )






E.1. Kapankah Hadist mulai dibukukan ? 


    --," Dan sungguh  ( agama tauhid ) inilah agama kamu, agama yang satu,  dan Aku adalah Tuhan mu, maka bertaqwalah kepada Ku,"--  


    --" Kemudian mereka terpecah - belah dalam urusan ( agama )  nya menjadi beberapa golongan.  Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka  ( masing-masing) :  Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan. 


      --,"Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak - anak kepada mereka   itu ( berarti ) bahwa :  Kami segera memberikan kebaikan -kebaikan kepada mereka ?  (tidak)  tetapi mereka tidak menyadari nya. :  Sungguh orang - orang yang  karena  takut azab Tuhan nya , mereka sangat ber hati - hati,"--  ( QS. 23. Al Muminun :  52  sd  57  )  --  



Penjelasan Imam Ali Zainal Abidin 




##, Wafat nya sang Nabi Allah, "
1389" Tahun yang lalu tahun 2021 M 

         12 Rabiul Awal  tahun ke  : 11,  Hijriah, bertepatan dengan , 8 Juni 632 M,  wafatnya Sang Nabi Islam, Jenazah beliau disempurnakan oleh kerabatnya, dan dikebumikan di dalam kompleks masjid Madinah, sebagaimana kita lihat hari ini. 


          Sampailah pada suatu ketika, Pada akhirnya Nabi Muhammad wafat di usia 63 tahun pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M. Manusia yang bukan manusia biasa ini, menutup mata untuk selamanya. 

         Beliau telah menyalakan obor hidayah ke bumi manusia, meski dalam waktu hanya 23 tahun da"wah nya, tapi beliau sudah memancang pondasi kokoh agama tauhid yang dihadirkan kemuka bumi oleh Allah, Tuhan semesta alam, untuk kebaikan dan keselarasan hidup manusia, dari zaman ke zaman, masa ke masa, hingga akhir dunia. 


        Jika rentang masa, antara kehadiran Nabi Isa putra Maryam dengan kehadiran Nabi Muhammad Rasul akhir zaman, hanya berjarak kurang lebih, 500 tahun saja, maka kita umat Islam yang hidup di zaman ini, sudah: 1389 tahun ditinggalkan Sang Nabi. Hampir 3x lipat masa yang sudah lewat. 


         " Sesungguhnya Engkau ( Muhammad ) akan mati, dan mereka akan mati pula.  Kemudian Sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah - bantahan dihadapan Tuhanmu maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat - buat kebohongan   terhadap Allah? Dan mendustakan kebenaran yang datang kepadanya?" ( Qs. 39. Azzumar, 30  sd. 33 ) "


 "Bukankah di neraka jahannam  tempat tinggal bagi orang - orang kafir? "

"Dan orang yang membawa kebenaran ( Muhammad ),  dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertaqwa ( Qs. 39. Azzumar, 30  sd. 33 ) "


          Rupanya kejadian ini sudah di perediksi oleh Allah, sebagaimana Nash suci diatas dengan jelas menyebutkan, menyiratkan, menjelaskan, menggariskan, dan menunjukkan. Bahwa untuk mengikuti suluh, obor, jalan terang Sang Nabi, kita haruslah :" Membenarkan semua pendapat dan arahan, tuntunan, himbauan, ajakan, penjelasan, perkataan, perbuatan, diam nya, Rasullullah, tanpa reserve, tanpa bertanya lagi, tanpa berdebat, tanpa meragukan, tanpa kebingungan, tanpa syarat apapun,!  

Kenapa? 

Agar kita masuk golongan:"  orang  yang bertaqwa," 

Dan selamat dari "neraka jahanam". 


Ya Allah, bimbinglah hati dan akal kami, agar mendekat kepada cahaya Mu, 





            Katakanlah, “Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya.” Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. ( QS. Ali Imran : 29 ) 


            Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan, dan kamu menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? ( QS. Ali Imran : 71)


     Dan sungguh, di antara mereka niscaya ada segolongan yang memutarbalikkan lidahnya membaca Kitab, agar kamu menyangka ( yang mereka baca dan tafsirkan ) itu sebagian dari Kitab, padahal itu bukan dari Kitab dan mereka berkata, “Itu dari Allah,” padahal itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah,   padahal mereka mengetahui.(QS.Ali Imran : 78 ) 


           Kembali kepada pertanyaan kita diawal pembahasan tadi, kapankah Hadist mulia Rasullullah ini mulai dibukukan? Atau kapankah warisan berharga Muhammad Sang Nabi ini, disatukan? 

       Sebagaimana pada pembahasan sebelumnya kita menemukan bahwa Al Quranul Karim, baru dikumpulkan, disatukan dan dibukukan di zaman Khalifah ketiga berkuasa di Madinah, Khalifah Usman Ibn Affan. 

Maka kapankah Hadist mendapatkan perhatian yang sama? 

         Manusia yang se zaman hidup dengan Nabi Mulia siapakah yang mencatat dan mengumpulkan Hadist ini? Apakah terkumpul semua? Apakah berdasarkan hafalan yang tiap orang berbeda kemampuannya itu, ataukah ada seseorang atau beberapa orang yang menyimpanya dengan rapi? Bagaimana cara dikumpulkan nya? 


         Alhasil ternyata baru pada tahun:  717 Masehi, atau sekitar , 85 tahun setelah wafat nya Sang Nabi Suci, Hadist baru mendapatkan perhatian untuk di bubukan. Ini dilakukan pada zaman berkuasa nya :  


         Penguasa : 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, 717 Masehi, dari Klan Umayyah, dikenal juga dengan : Umar.II,  dalam diagram pemerintahan bani Umayyah. 


        Hadis baru mulai mendapat perhatian, pada zaman  kekuasaan penguasa bani Umayyah  :  'Umar bin 'Abdul 'Aziz, sekitar tahun 717 Masehi, setelah sekitar , 85 tahun wafat nya Sang Nabi Suci dan baru tuntas sekitar  100 tahun kemudian , 


         Orang yang diperintahkan oleh Penguasa  Umayyah ini untuk menulis Hadist adalah : Ibnu Shihab Az Zuhri. Dalam rentang masa berkuasa nya Umar bin Abdul Azis, yang  hanya sekitar, 2 atau 3 tahun saja duduk sebagai penguasa  klan Umayyah, yang memerintah di Damaskus itu. 


Dari Tahun : 717 M hingga 720M. Kemudian Ia digantikan oleh Yazid.II. 


         Ayah penguasa ini, Abdul Azis bin Marwan bin Al Hakam,  sebelumnya adalah Gubernur Madinah, yang berkuasa cukup lama di kota Nabi itu. Gubernur Abdul Azis, ( yang juga sepupu 1x Khalifah Usman bin Affan ini )  dimasa kekuasaan nya melakukan langkah  besar  dengan merestorasi Mesjid Nabawi, dan menghapus situs lama rumah Nabi. 


    Setelah periode ini, hadist mulai di bukukan, di bakukan, di kodefikasi, di kumpulkan, hingga lebih 100 tahun kemudian, dan baru dianggap selesai pada abad ke 3  Hijriah. 

      Di zaman berikut inilah baru muncul kitab - kitab hadist, : Kutb Al Sunan, Al Majmu, dan Al Muwattha. 


     Terlepas dari pro dan kontra, karena kita tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, dan rentang masa yang sudah ribuan tahun, kita hanya mencoba merunut  apa yang dapat kita temukan dan baca dalam sejarah, sangat disayangkan, mengapa hal ini bisa terjadi atau sampai terjadi? 


     Bukankah Hadist merupakan bagian yang sangat penting sebagai peng aplikasian dari ajaran Quran?  Bukankah, kita tak akan tahu dan tidak akan pernah tahu, bagaimana menerapkan ajaran langit ini, tanpa contoh yang nyata dari utusan Nya? 


            Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.


      ” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.

        ”Maka barangsiapa berpaling setelah itu, maka mereka itulah orang yang fasik. (Qs.Ali Imran : 81 -82 )


       Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar (Rasul), dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka?

           Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim.  (QS. Ali Imran : 86 ) 



Siapa keturunan Nabi Muhammad.Saw?


E.2. Perpecahan umat Muhammad.Saw


--," Dan sungguh  ( agama tauhid ) inilah agama kamu, agama yang satu,  dan Aku adalah Tuhan mu, maka bertaqwalah kepada Ku,"--  


        Dengan perasaan yang sangat pedih, sambil menatap dengan bingung, kami generasi Islam yang ada saat ini, menahan kegundahan dan kesedihan, melihat agama ini, terpecah belah menjadi kotak pendapat. 


Dimanakah atau kemanakah kami harus mencari warisan sejati agama Nabi Suci ini? 

Karena setiap kelompok mengklaim bahwa merekalah yang bersama kebenaran.

      Alih - alih mencari persamaan, mereka cenderung bertindak egois dengan mempertahankan pendapat dan pegangan kelompok mereka masing - masing?  Padahal, Quran kita bersama, agama ini, agama yang satu, sama. Hanya ada satu Quran, ? Bukankah kita juga hanya memiliki satu Tuhan? 

Satu Nabi, satu Rasul, satu Umat, satu Agama? 


Bukankah Quran ini dengan jelas menyiratkan : 


       " Sesungguhnya Engkau ( Muhammad ) akan mati, dan mereka akan mati pula.  Kemudian Sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah - bantahan dihadapan Tuhanmu maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat - buat kebohongan   terhadap Allah? Dan mendustakan kebenaran yang datang kepadanya?"

 "Bukankah di neraka jahannam  tempat tinggal bagi orang - orang kafir? "


         "Ya Allah, selamatkan kami,  umat Nabi Mu , yang jauh dari masa keberadaan Nabi Mu, dari azab neraka jahanam,! Bimbinglah hati, fikiran, perasaan, akal, budi, dan langkah kami, agar mendekat kepada kebenaran sejati yang Kau inginkan. 


        Kami mahluk yang bodoh, yang hina, yang rendah, yang fana, yang tidak tau apa- apa, hanya kepada Engkau Rabb, kami berharap, dan berserah diri. 


         Lahaula Wala Quwwata, Illa Billah, Hil Aliyil Adziiim, - Tiada daya upaya dan kekuatan kami, tanpa bimbingan, tuntunan, dan Kehendak Mu. Bersihkanlah hati kami dari fanatisme puak, golongan, suku, bangsa, kelompok, bantulah kami untuk menemukan jalan sejati guna mendekatkan diri kepada Mu. 

Selamatkan kami dari perpecahan dan dari neraka jahanam,!


      Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.( QS. Ali Imran : 103 ) 


       Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,( QS. Ali Imran : 105 ) 





         Sebagaimana kita bahas diatas tadi, setelah Al Quran, sumber rujukan kita adalah Hadist. Lalu hadist manakah yang dijadikan pegangan yang akan mengantarkan kita kepada kemurnian, kebenaran, kesejukan, ke Ilahian, kedamaian, dari ajaran Sang Nabi Suci ini,? 



E.3. Sumber pegangan 2 kubu besar Mazhab Islam, 


Hadist Rasulllullah, : 


        "Aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat  selama - lamanya setelah (berpegang teguh kepada) kedua nya; 

Pertama : Kitabullah ( Alqur'an ),  dan  ?  ( disini mereka berbeda pendapat )  

Kelompok Pertama berkata :" Wasunnaty"  ( dan sunnah ku ).

Kelompok Kedua berkata : " 'Itraty wa ahli baity " ( Keluarga ku, ahli Bait ku ) 


    Dari sinilah masing - masing kelompok, mempertahankan pendapat dan pandangan mereka, dengan dasar -dasar dan dalil yang bersumber (  juga ) dari Al Qur"an. Sengketa tentang siapa yang sebenarnya mengikuti dengan benar ajaran Nabi Suci ini, berlangsung dari periode ke periode, dari zaman ke zaman, dari masa ke masa, dari generasi ke generasi. 


Sungguh memilukan.  


Inikah yang diinginkan Sang Nabi? 

Benarkah beliau menyebutkan :

" Perbedaan dikalangan umatku adalah rahmat,?"  

Benarkah beliau mengatakan:

" Umatku tidak akan berselisih dalam hal yang bathil,?" 

Benarkah bahwa kebenaran itu mesti bersama kelompok Mayoritas?

 Lalu mengapa Ali bin Thalib berpesan,:

" Jangan ikuti Mayoritas, tapi ikutilah Kebenaran,!?"  

Hanya Allah yang tahu jawabannya,.... 


--," Dan sungguh  ( agama tauhid ) inilah agama kamu, agama yang satu,  dan Aku adalah Tuhan mu, maka bertaqwalah kepada Ku,"-- 


Kelompok Pertama : 


          Kemudian mendapat legitimasi di zaman ke kuasaan bani Umayyah ketika mulai memegang tampuk pemerintahan dalam dunia islam. Karena tokoh oposisi yang berseberangan dengan mereka, : Khalifah ke empat, Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib, terbunuh ditangan pedang beracun Abdurrahman Ibnu Muljam, pada subuh Ramadhan, hari ke 19 di mesjid Kufah. Irak sekarang. 


           Ali bin Abi Thalib, menghembuskan nafas terakhirnya, pada 21 Ramadhan, 3 hari setelah kepala beliau merekah, di tebas pedang dalam posisi tengah bersujud shalat subuh di pinggir mihrab nya. 


         Ketika Hasan putra Fathimah, bin Ali bin Abi Thalib menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah bin Abu Sofyan bin Harb ( demi menghindari pertumpahan darah sesama muslim saat itu ) : 


       Tahun rekonsiliasi ini kemudian dikenal sebagai tahun 'Al Jamaah," dan karena kelompok ini berpegang kepada pendapat pertama, mereka kemudian dikenal sebagai :" Ahl Sunnah Wal Jamaah," Nampaknya kebijakan ini dilanjutkan oleh penguasa berikutnya bani Abbas, dan kerajaan Islam yang muncul belakangan, hingga kekaisaran Turki Osmani. 



 Firman Allah : ( QS. Ali Imran : 19 ) 

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. 

        "Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, "karena kedengkian di antara mereka". Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya". ( QS. Ali Imran : 19 ) 


( QS. Ali Imran : 71)

         Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan, dan kamu menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? ( QS. Ali Imran : 71)


Amirul Mukminin
Ali Bin Abi Thalib
Dengan kepala yang merekah setelah di tebas pedang
( Gambar Imajiner )



Firman Allah : ( QS. An Nahl, 16 : 92 ) 

       --"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai - berai kembali.  Kamu menjadikan sumpah  (  perjanjian mu ) sebagai alat penipu diantara mu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlah nya dari golongan yang lain.  Allah hanya menguji kamu dengan hal itu.  Dan pasti, pada hari kiamat akan dijelaskan Nya kepada mu apa yang  dahulu kamu perselisihkan itu" ( QS. An Nahl, 16 : 92 ) 


             Meski Quran dengan tegas melarang dengan Nash - Nash suci, akan tetapi, Perpecahan umat Muhammad terus berlanjut, sejak hari itu, hingga hari ini, yang sudah menelan ratusan  ribu korban nyawa, trilyunan harta benda, dan kacau balau nya sejarah. 


Meninggalkan kami, umat yang  hidup saat ini, dalam kebingungan. 

 

         Seiring perkembangan zaman dan waktu, dan sebagiannya dari penaklukan wilayah, Kelompok Pertama ini menjadi mayoritas dengan berbagai mazhab, dan pemikiran, diantaranya dikenal 4 Imam Mazhab,:  Hanafi, Hambali, Maliki, dan Syafi"i. 



Sedangkan Kelompok Kedua, : 


        Sebagian mengikuti mazhab yang ada, sementara sebagian dari mereka mengikuti ajaran dari Imam mereka yaitu : Imam Jafar As Sadiq , bin Muhammad al Baqir, bin Ali Zainal Abidin , bin Husein putra Fathimah az Zahra,  bin Ali bin Abi Thalib,  bin Abdul Muthalib. 

        Yang menurut mereka, inilah orang yang dimaksud, "Ahl Baith dan Itrah Rasul" nya.  


           Selain dengan cara da"wah persuasif yang dilakukan para Da"i zaman awal, harus kita akui, ajaran agama Muhammad Rasullullah ini juga, sebagaimana agama Nasrani, yang mengusung 3G, : Gold ( emas, kekayaan materi) Glory, ( Kejayaan, kegemilangan, kemegahan) dan  Gospel ( Gereja, penyebaran agama, keyakinan ) 


        Tak dapat dipungkiri peranan penaklukan yang di lakukan para penguasa dunia Islam, menjadikan agama ini menyebar keseluruh dunia, hingga hari ini.


         Dan karena mayoritas penguasa dari kelompok pertama, maka dunia Islam juga diwarnai oleh pemikiran kelompok  pertama ini. 


           Saat ini, setelah 1400 tahun, bagi kita generasi sekarang untuk mencari dan menemukan ajaran Muhammad.Saw, sesuai yang diinginkan oleh Allah, Tuhan Rabbul Izzati, yang menurunkan syariat dan ajaran ini,: menjadi pekerjaan sulit.


 Seperti mencari sebutir jarum dalam tumpukan jerami pemikiran


           Kebingungan kita hanya akan menemukan solusi, jika saja kedua kelompok besar ini, mau duduk satu meja, berdiskusi dan saling memberikan pemahaman kepada kita, bagaimana seharusnya kita bersikap, berbuat, beramal, dan berkeyakinan, agar kita tidak menjadi penyembah selain Allah. 


         Semoga kita semua, dan mereka, diberikan hidayah oleh Allah, Tuhan Rabbul Izzati, tempat dimana kita semua akan kembali. Dan nanti, Di Mahsyar, kita diselamatkan oleh Nya, dengan tidak mengalami seperti apa yang disebutkan Qur"an suci : 


      "Dan mereka berkata: Ya, Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin- pemimpin  dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar" ( QS. al-Ahzab 33: 67 )



Peperangan antara Daulah Umayyah Vs Bani Abbasiyah



Intermezo ,: 


Memerangi  : FIRAUN dalam DIRI KITA, 


 Pada zaman Nabi Musa, kekuasaan absolut Firaun  ditopang oleh oligarki yang kuat. Kekuatan absolut Firaun didukung oleh tiga elemen elite kekuatan. 

Pertama, :  Kekuatan militer yang dipimpin oleh Haman. 

Kedua, :  Pemuka agama yang keilmuannya hanya digunakan untuk kepentingan diri sendiri dan jauh dari semangat keimanan yang dipimpin oleh Bal’am. 

Dan ketiga,:  Kekuasaan Firaun ditopang oleh orang-orang kaya yang diwakili oleh Qarun.

Firaun yang merupakan politisi kawakan memahami bahwa ketiga aspek itulah yang dapat menjadikan kekuasaannya langgeng alias tak akan bisa diintervensi oleh rakyat manapun. 

Sehingga ketiga elemen elite tersebut ‘dipelihara’ dan diberdayakan oleh Firaun.


Allah SWT menceritakan Firaun yang hidup di zaman Nabi Musa dalam Alquran :

"... Aku tidak mengetahui Tuhan bagi kamu sekalian selain aku." (Q.S. Al-Qashash, 38)

       “Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: akulah (Firaun) Tuhanmu yang paling tinggi,”( QS. An-Naziat ayat 23-24 )


Firaun tetap eksis dari zaman ke zaman.


        Baik dalam bentuk pemikiran, maupun dalam bentuk nyata, kekuasaan, atau penguasa. Firaun tak pernah mati. Ia hanya berganti rupa, dan berganti nama serta berpindah tempat, dari Mesir , menyebar keseluruh bumi manusia. 

Hitler, Mussolini, adalah contoh Firaun kekinian. Dengan kekuasaan mereka telah menghabisi jutaan nyawa manusia. Pol Pot penguasa Khmer Merah juga membantai banyak manusia, bangsa nya sendiri. 

Kekuasaan memang jalan paling dekat menuju Neraka Jahanam!  

Hati hatilah,...

Sampai hari ini, Firaun bertarung dalam diri tiap individu manusia. 

Karena Firaun adalah bentuk ke -aku -an manusia. 

Ego manusia. Rasa hebat, gagah, lebih, kaya, lebih alim, lebih tahu, lebih besar, lebih berkuasa, lebih berani, lebih pandai, lebih mulia, lebih istimewah,  lebih dari siapapun,! 

Inilah Firaun dalam diri kita. 

       Itulah kenapa jihad memerangi diri sendiri, Jihatun Nafs, lebih besar dari perang Badar. Dan pertempuran kita melawan "Firaun " dalam diri, tak akan pernah usai. 





Referensi : ( klik untuk membacanya ) 

1. Pengumpulan Hadist dimulai

2. Mengenal Umar bin Abdul Azis

3. Masih tentang Hadist

4. Periodeisasi Hadist

5. Biografi lengkap Sang Nabi

6. Biografi Imam Bukhari

7. Biografi Imam Muslim

8. Biografi Imam Malik

9. Para Pengumpul Hadist 

10. Daulah  bani Umayyah 

11.Menurut Sejarawah Barat 

12. Damaskus 

13. Mengenal Al Hakam bin  abi Al Ash

14. Tentang Marwan bin Al Hakam

15. Seputar Al Hakam di Madinah

16. Sahabat Rasulllullah

17. Agama dalam lintasan Sejarah : Pertama

18. Agama dalam lintasan Sejarah : Kedua

19. Agama dalam lintasan Sejarah : Ketiga

20. Berhala Vs Tauhid : Kesatu, Kedua , Ketiga