Jumat, 16 November 2012

Nasionalisme yang terkinikan,




"Jadikan derita ku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden seka...lipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat.  Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno, 1967)


Indonesia adalah bentangan gugusan kepulauan, dari Sabang sampai Merauke. Negeri ini dibentuk dengan niat mengubah kehidupan bangsa menjadi lebih baik, setelah merdeka dan berdaulat. Para pendiri negara ini berasal dari berbagai suku, golongan, kelompok dan kepentingan, bertekad bulat untuk mendirikan sebuah negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, bagi seluruh penghuninya,   dari Sabang sampai Merauke.

 Setelah lebih  tujuh puluh tahun merdeka, pasang surut situasi, kita masih melihat kemiskinan di mana - mana, kesenjangan ekonomi di sana-sini, keadilan yang belum menyentuh lapisan bawah, dan korupsi yang masih merajalela.

Kiranya perlu penyadaran, bahwa bangsa dan negara ini adalah milik bersama, milik seluruh manusia yang hidup dan lahir di negeri ini, dari sabang sampai Merauke. Sebagai pewaris sah dari peradaban yang dibentuk dengan cucuran keringat, air mata dan darah nenek moyang kami. Mereka yang telah mengorbankan nyawa , demi tegaknya negara Proklamasi ini. Oleh karena itu,: 

Bahwa semua apa yang terkandung diatas dan didalam tanah, di darat dan dilautanya, adalah sebesar - besarnya untuk kemakmuran semua manusia yang ada di negeri ini. Bukan untuk golongan tertentu, suku tertentu, masyarakat tertentu, ataupun teritorial tertentu.

Jika kita merasa sebagai bangsa yang sama, masyarakat yang sama, negara yang sama, maka Nasionalisme kita lebih tepat rasanya ditempatkan di "Kesadaran tentang siapa pemilik Negeri ini, bukan Retorika basi dan slogan absurd yang jauh dari apa yang diharapkan"

Sebagai masyarakat Indonesia, Pewaris sah negeri ini, pemilik negeri ini, mari kita katakan kepada mereka, siapa saja yang menganggap negeri ini bagai warisan keluarganya, sehingga memperkaya diri dengan membabi buta, menghalalkan segala cara, merusak alam dan lingkungan kita, mengorbankan adat dan budaya, semena-mena, zalim, merampas keadilan, mementingkan suku, golongan, dan kelompoknya, serta membuat kebijakan yang tidak mengedepankan kepentingan rakyat banyak, tidak berpihak kepada 200 juta lebih penduduk Indonesia, atau menjual kekayaan negeri ini kepada pihak asing, padahal kita mampu mengolahnya, jika saja kita mendidik tenaga terlatih di bidangnya, serta mereka yang memberikan konsesi mineral, tambang, minyak, batubara, gas bumi, dan lainya, katakan kepada mereka,:

Bahwa : "Kamilah yang memilih kalian, bukan kalian yang memilih kami, kamilah yang memberi mandat kepada kalian untuk jadi pelayan kami, bukan kemudian kalian yang memerintah kami, dan kami yang berbalik menjadi pelayan kalian, kami angkat dan turunkan kalian, bahkan sekiranya tanpa kalianpun, kami akan tetap ada, tetap eksis, tetap hidup, karena pada dasarnya, kalianlah yang membutuhkan rakyat, bukan rakyat yang butuh kalian!"  Kami adalah Rakyat indonesia, Bangsa indonesia, dan masyarakat Indonesia yang berjumlah 200 juta lebih.

Kami adalah pemilik negeri ini. Pewaris sah negeri ini.

Nasionalism adalah rasa persatuan, persamaan nasib, persamaan keduduan dimata hukum, Persamaan dalam hal memperoleh pendidikan, persamaan derajat, Persamaan dalam menikmati kehidupan yang layak, persamaan perlakuan, dan persamaan hak diperlakukan sebagai manusia merdeka, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dinegeri yang" gemah ripah loh jinawi "ini, katanya? 

Jika kami yang harus jalan kaki, sementara kalian  naik mobil mewah dari keringat kami, : adilkah ini?

Jika kami yang harus mati, karena tak mampu membayar ongkos rumah sakit, anak kami tak bisa sekolah dengan layak, kami hidup dipinggir kali, di lapak-lapak yang kumuh, di gubuk yang gentengnya bocor, dibawah jembatan layang, dipinggir rel kereta api, dan makan dari sisa buangan pesta kalian, setengah mati untuk mencari sesuap nasi, buat anak dan istri kami, : adilkah ini?

Kalian kami pilih untuk memakmurkan kami, bukan memakmurkan keluarga dan kroni kalian.!

Bukan hanya sekedar slogan " NKRI Harga mati !", :

Tapi bagaimana NKRI tetap DI HATI, NKRI  satu hati, NKRI  bijak lestari, NKRI perhatikan kami, NKRI   mengasihi kami. NKRI melindungi kami, NKRI  membela kami, NKRI mau berbagi, NKRI tidak menzalimi, NKRI tegas dan berdiri dihadapan Hegemony asing, penjajah ekonomi, perampas sumber daya kami, merampok kekayaan alam kami, membodohi kami, mengadu domba kami, dan membiarkan kami dalam ketertinggalan, keterasingan, kebodohan, kemiskinan,??

Inilah Nasionalisme sejati! 

"Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,!"