Senin, 08 Maret 2021

Sejarah Mungkin Terulang,

Sejarah Mungkin Terulang,: 

SULTAN HAMID.II,: Senasib Datuknya: ALI AL AWSAT

Oleh : SAY Qadrie, sebuah telaah sejarah. 


"Duh Gusti, !  Ampuni  Kesombongan kami


"Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hati nya , Dan Kami lebih dekat kepada nya daripada urat leher nya "(QS.Kaf, 50:16)

Jika kemuliaan manusia di takar dari Harta, maka Qarun lah yang paling mulia. Jika kekuasaan tujuan utama, maka Sulaiman sudah menggenggam nya. Jika kekayaan menjadi kebanggaan, kenapa  Ayyub membagi - bagikan? Jika kemiskinan merupakan kehinaan, mengapa Khadijah & Fathimah tak meminta intan berlian? Jika pahlawan gagah perkasa simbol kekuatan, kenapa  Ali pingsan tiap kali mengingat Tuhan? Jika Isa mampu menciptakan, dimana matahari baru diterbitkan?  

 "Duh Gusti, !  Ampuni  Kesombongan kami, karena Kebodohan "



Pengantar : 

Bismillah Hirrahman Nirrahiiim, 

Kita sebagai manusia tidak bisa menentukan siapa kita, dimana kita, kapan kita lahir, dan dari keturunan siapa. Semua terjadi atas  desain dan kehendak yang lebih besar, lebih    kuat, lebih berkuasa, lebih segala nya,  dari siapapun mahluk yang merupakan tanda - tanda dan bukti keber - Ada - an Nya.  Mahluk adalah nama selain Dia. 

Kita, Manusia adalah metamorfosis dari segumpal darah yang melekat di rahim ibu, berubah menjadi embrio, kemudian janin, dalam rentang masa 40 minggu, menjadi bayi manusia yang sempurna,  kemudian lahir, menjadi besar, menjadi dewasa, menjadi tua , dan ?: Mati. 

 Zat yang maha segalanya ini oleh kaum Muslimin dikenal dengan nama:"- Allah"-. 

Kaum Yahudi menyebut Nya : Yehua, atau Yahwe. Kaum Nasrani memangil Nya : Roh Kudus. Kaum Hindu mengenal Nya : Sang Hyang Widi Wasa. Kaum Pedalaman menyebut Nya dengan nama : Jubata. Kaum Zoroaster mendefinisikan Nya sebagai : Ahuramazda. Dan banyak lagi sebutan serta nama yang disematkan oleh manusia  sejak zaman purba, sepeninggal nya : Nabi Adam Alaihissalam. 

Itulah kenapa sebagian berpendapat bahwa dalam dunia ini tidak ada yang nama nya kebetulan, yang ada hanya : keberaturan. Teratur, terencana, dengan grand design yang maha menakjubkan. Semua kejadian terikat oleh sebab dan akibat. Semua peristiwa ada sangkut paut dan hubungan dengan peristiwa dan kejadian sebelumnya. Setiap kejadian terencana sebelum nya. Termasuk, yang kita anggap : kebetulan. 

Ajaibnya, : jika kita jeli, ternyata mata rantai ini bisa dilacak. 


Bersatu Dalam Perbedaan


Contoh nya : 

Jumlah pasukan Muslim dalam perang Badar, 313 0rang, dimana Allah memberikan kemenangan kepada kaum Muslim, meski  mereka hanya berjumlah sedikit. Angka yang sama ketika agama Nasrani mendapatkan pengakuan  dan perlindungan dari kaisar Konstantinus Agung pada tahun : 313 Masehi. Kejadian ini berjarak sekitar  311 tahun.

Karena Perang Badar terjadi pada tahun : 624 Masehi. Usia Rasul waktu itu, 54 tahun, setelah 14 tahun menerima wahyu pertama di gua hira  di usia 40 tahun, atau sekitar tahun : 610M. 

Jika Bani Israel memiliki 12  pemimpin sekte agama Yahudi, merujuk kepada  12    orang putra Yaqub  bin Ishaq ( disebut Israel, keturunan nya Bani Israel)  bin Ibrahim,  maka  Isa putra Maryam mempunyai  12 Hawariyin, murid setia nya, yang melanjutkan ajaran Isa, dalam agama Nasrani. 

Jumlah hitungan wirid zikir setiap habis sholat: Allah Huakbar, Subhanallah, Alhamdulillah, dianjurkan : 33x. ( sebagian menyebutkan wirid ini pertama kali diajarkan langsung oleh Rasullullah kepada putri Nya,: Sayyidah Fathimah Az Zahra, nenek moyang keturunan Al Husayni, dan,  Al Hasani ) Angka yang sama, jumlah keturunan Sultan As Sayyid As Syarif Abdurrahman Ibn Al Habib Husein, Pendiri Kota Pontianak. 33 Putra, dan 33 Putri. = Jika di jumlahkan menjadi : 66, Anak.   Menakjubkan bukan ? 


Babe Ridwan Saidi bicara Sultan Hamid.II. 


Kembali ke pokok bahasan, : 

Apa yang akan dipaparkan penulis dibawah ini, hanya mencoba menarik benang merah "Sejarah", tanpa sekat dan batasan mazhab, kelompok, golongan, agama, keyakinan, pro atau kontra. Sejarah adalah kejadian masa silam yang telah dan pernah terjadi, di suatu tempat, suatu masa, suatu ketika, suatu zaman. Kejadian itu menyangkut  orang, manusia, sekelompok manusia, masyarakat, suku bangsa atau  suatu peristiwa,  suatu kejadian . 

Artinya : Sejarah bukanlah Sirah.  Sejarah dan Sirah, : berbeda. 


Dalam tulisan ini, kami mencoba melacak benang merah antara kejadian yang  dialami Sultan Hamid.II, dengan kejadian yang menimpa nenek moyang nya. Dalam perspektif Sejarah. 

Sultan Hamid.II, adalah anak cucu Habib Husein bin Ahmad, yang menurunkan Sultan Abdurrahman Pontianak.  Ayahnya bernama : Sultan Muhammad, bin Sultan Yusuf,  bin Sultan Hamid.I, bin Sultan Osman, bin Sultan Abdurrahman, bin Habib Husein, bin Ahmad, bin Husein , bin Muhammad al Qadry ( Al Kadri ) - Dari  Jalur Jamalullail,- 

Keturunan ini adalah mata rantai dari keturunan Al Husein putra Fathimah Az Zahra, putri Muhammad Rasullullah, SAW. - -, Dari satu - satu nya putra yang selamat yaitu : Ali Al Awsat, dikenal dengan nama : Ali Zainal Abidin, :  berjulukan : Ass Sajjad  ( yang banyak sujud nya).,-- dan merupakan nenek moyang seluruh garis nasab : Al Husayni, : berjumlah sekitar : 1555 Qabilah. Sementara jalur Al Hasani juga sekitar jumlah itu.

Fathimah binti Rasullullah, menikah dengan   : Ali bin Abi Thalib, : Pasangan ini mendapatkan keturunan 2 putra, ( Al Hasan dan Al Husein) dan 2 putri.( Zainab, dan Ummu Kultsum). Dari Ali Al Awsat inilah lahir keturunan nya : Muhammad bin Ali ( bergelar Al Baqir) dan selanjutnya : Jafar  bin Muhammad, ( bergelar As Shadiq )--,  Salah satu Fuqaha besar Madinah, guru dari Imam Hanafi,- dan ribuan ulama besar lain nya. 

Ali bin Abi Thalib adalah  Khalifah Rasyidin yang ke empat, dan  salah satu sahabat besar, yang  hidup se zaman dengan : 

Rasullullah.SAW, Abubakar ibn Abu Quhafa, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Thalhah, Zubair bin Awwam,   Saad bin Ubadah, Abu  Ubaidah, Hubab bin Munzir, Basyir bin Saad, Usaid bin Khudhair, Malik Al Astyhar, Abu Dzar Al Giffari, Abu Sufyan bin Harb, Muawiyah bin Abu Sufyan, Ammar bin Yasir,   Bilal bin Rabah, Abu Ayyub Ansyari, Huzaifah bin Yaman, Barra bin Azib, Ubadah bin Shamit, Ibnu Abbas, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubadah ATtsaqafi, Salman Al farisi, Abu Ayyub Anshari, Khuzaimah bin Tsabit,   Saad bin Abi Waqqas, dll. ( semoga mereka mendapat tempat yang layak disisi Allah ) 


Mengenal sosok Ali bin Abi Thalib
Suami Fathimah Sepupu Rasullullah


A. Persamaan Peristiwa 

Sebagaimana pada bagian pengantar diatas tadi, kami menyebutkan : Dalam tulisan ini, kami mencoba melacak benang merah antara kejadian yang  di alami Sultan Hamid.II, dengan kejadian yang menimpa nenek moyang nya.  Maka kita akan mencoba set back ke belakang, kejadian untuk melihat dimana letak kemiripan kejadian itu ?


1. Peristiwa Karbala,: 

- Menimpa : Ali Al Awsat, Ali Zainal Abidin As Sajjad, bin Al Husein , putra Fathimah. 

Sejarah mencatat, -, ( hanya saja kurang di publikasikan) ,- bahwa baru sekitar 60 tahun  setelah wafat nya Rasullullah, terjadilah suatu peristiwa yang sangat memilukan dalam sejarah keluarga Rasullullah ini. 

Disuatu tempat di perbatasan Irak, pada tanggal 10 Muharram,- ( Bulan ini termasuk salah satu dari 4 bulan yang di haramkan pertumpahan darah, sejak zaman pra Islam ) -  di tengah padang pasir  bernama : Karbala, sekelompok keluarga Rasul, dipimpin  Al Husein putra Fathimah, Cucu Rasul,  bersama istri, semua anak- anak nya, keponakan, ( anak Al Hasan ) beberapa sahabat, kerabat, dan hamba sahaya nya, jumlah nya hanya sekitar  80 an orang laki - laki, selebihnya wanita dan anak - anak, :  tewas di bantai secara mengenaskan   oleh  4000 pasukan bersenjata lengkap yang di komandani : Umar bin Saad bin Abi Waqqas. 

Peristiwa ini dikenal dengan Hari Asyura,: Suro, dari kata : Asyara ,10 . Bulan Muharram 

Pasukan bengis bersenjata lengkap ini, bermaksud menghabisi keturunan   Rasullullah. Semua anak laki - laki keluarga yang ikut dalam rombongan ini dibunuh.  Kecuali Ali Al Awsat, yang tidak keluar dari tenda karena dalam keadaan sakit parah. Ia tidak sanggup berdiri untuk sekedar menopang tubuh nya. Sehingga tidak ikut membela ayah nya, meski Saat itu  Ia sudah dewasa. 

Kakak nya, : Ali Al Akbar bin Al Husein tewas bersimbah darah,  bahkan adik nya yang masih menyusu ; Ali Al Asgar bin Al Husein, Shaghir ( artinya kecil ), juga tewas terkena  anak panah : Harmalah bin Gahil Al Asdi. Ayah nya, Al Husein bin Ali, setelah syahid, kepala nya di gorok  oleh iblis berwajah manusia: Syimr Ibni Dzil Jauszan, kemudian ditancapkan diujung tombak nya : Khuli bin Yazid al Asbahi.  Astagfirullah ,!!

 Jasad para Syuhada ini ditinggalkan begitu saja tergeletak dengan kepala yang sudah terpisah dari  tubuh nya. Ditengah padang pasir Karbala. Tidak dimandikan, tidak di kafankan, tidak di sholatkan, dan tidak di kebumikan. Keluarga Rasul ini diperlakukan lebih hina dari hewan, oleh mereka yang mengaku sebagai penyembah Tuhan,?

Satu - satu nya  yang selamat keturunan  laki - laki nya hanya : Ali Al Awsat, atau, Ali Zainal Abidin As Sajjad, -  yang  kemudian di rantai kaki tangan nya dan dijadikan tawanan bersama  wanita dan anak - anak. 

 Keluarga Al Husein, digiring untuk menghadap : --,  Ubaidillah  ibnu Ziyad, Gubernur  Bani Umayyah, :  sementara  kaisar nya, ( sebagian berpendapat masa ke khalifahan hanya 30 tahun, sejak diangkat nya Abubakar Siddiq, hingga Al Hasan putra Fathimah, bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan untuk menghindarkan pertumpahan darah sesama Muslim)  Masa berkuasa nya Muawiyah, tanda dimulai nya masa Kerajaan,  yang setelah wafat nya menyerahkan kekuasaan kepada putra nya :  Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan, bin Harb. Corak pemerintahan Monarki Klan Umayah,  dan Monarki Absolut, ayah ke anak. Pusat  Daulah pemerintahan  nya di Damaskus, dikenal dengan Istana Hijau , masuk wilayah Suriah sekarang. 

Mungkin, Jika bukan ada kehendak yang lebih besar, agar keturunan Al Husein  tidak punah   dari muka bumi : tentu barangkali,  Ali Zainal Abidin ini juga telah Syahid di tempat itu, atau di tempat lain nya, selama masa tawanan, hingga dipulangkan ke Madinah. 


Narasi dan Ilustrasi ini dibuat oleh : 
Edward Gibbon.
Ahli Sejarah dari Inggris.
(Untuk mengubah Subtitel  bahasa di You tube :
Klik gambar roda sudut kanan bawah, 
pilih subtitel/cc, pilih terjemahan otomatis, pilih bahasa anda)


2.. Peristiwa Sungkup Jepang tahun  1944 di Pontianak, 

- Menimpa Sultan Hamid.II, bin Sultan Muhammad, bin Sultan Yusuf

Ketika Jepang berkuasa di Pontianak, terjadi peristiwa yang dikenal dengan "Sungkup Jepang" dimana tawanan muka nya ditutup ( di sungkup, bahasa melayu Pontianak ). Peristiwa ini juga menyebabkan kaum kerabat Sultan Hamid.II, Ayah dan saudara - saudara lelaki nya, Ipar lelaki ( Suami saudara perempuan nya ) bahkan yang perempuan pun - ditangkap dan dibawa kesuatu tempat yang sekarang dikenal dengan Makam  Juang Mandor.  

 Saat ditemukan, semua kerangka dalam kondisi kepala terpisah dengan  badan nya. Rupanya mereka semua di "Pancung " dengan samurai " oleh Kampetai Jepang. 

Kecuali Sultan Muhammad, ayahnya , yang ditemukan utuh meski sudah menghilang  sekitar 2 tahun lama nya, sejak dijemput tentara Kampetai Jepang. Jenazahnya    ketika digali dan diangkat masih utuh, dalam gulungan karpet. Lokasi nya  ditunjukkan oleh :  Mat Kapang, yang dulu menguburkan jenazah beliau, atas perintah Kampetai Jepang. 

Hanya Sultan Hamid.II, satu- satunya  yang selamat, karena Ia berada dalam tawanan Jepang di Batavia, setelah tertangkap di Balikpapan, dalam keadaan terluka. Beliau memang perwira aktif pasukan Belanda saat itu. Setelah Jepang bertekuk lutut kepada tentara sekutu, Sultan Hamid dibebaskan, dan pulang ke Pontianak, lalu  dilantik sebagai Sultan ke VII. 

Ajaibnya, Jepang tidak mengetahui bahwa tawanan nya  itu adalah salah satu putra Sultan Muhammad Pontianak, yang di target  untuk dihabisi. 

Karena Jepang menjalankan politik Genosida, babat habis, satu generasi cerdik cendekia yang ada di Kalimantan Barat, untuk di gantikan dengan Generasi Baru ala Jepang. 


B. Persamaan Nasib 

1. Ali Zainal Abidin bin Al Husein,   

- Menjadi tawanan Bani Umayyah, 

Setelah penyembelihan massal di Karbala, Ali  Zainal Abidin,  bersama kaum kerabat nya perempuan dan anak - anak , dijadikan tawanan Umar bin Saad, digiring menuju Kufah, kemudian di lanjutkan menuju Syam, Damaskus sejauh sekitar 600 kilometer. Diseret dan di arak. Dijadikan tontonan di tiap desa dan kota yang dilalui, sepanjang perjalanan. 

Perjalanan siang malam ini berlangsung di atas pasir panas yang membakar. Perhatikan bagaimana kesabaran yang ditunjukkan keluarga Rasul ini, sampai mereka semua dihadapkan kehadapan Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan. 

Lama setelah kejadian Karbala, suatu malam, seorang pemuda bergantung ditirai Ka"bah dengan tangis ter isak - isak dan sedu sedan kesedihan, sampai tubuhnya berguncang- guncang.

  Seseorang datang mendekatinya, dan menyapa:" Assalamualaikum ya hamba Allah, siapakah anda?" Malapetaka apakah yang menimpa, sehingga begitu sedihnya anda meratap di tempat ini,?" Pemuda itu membalikkan badan nya, dan alangkah terkejut nya orang itu, ketika mengetahui bahwa pemuda itu adalah : Ali Zainal Abidin putra Al Husein.

"Wahai cucu Rasullullah, maafkan aku yang tadi tidak mengenal anda," Katanya, sambil mengambil tangan Ali Zainal Abidin , dan menciumi nya dengan cucuran airmata. Orang itu kemudian berkata lagi,:" Belum hilangkah kesedihan anda wahai cucu Rasullullah,?"

Ali Zainal Abidin, menjawab :" Mungkinkah kesedihan ku akan hilang? Sedangkan Yaqub adalah Nabi dan Putra Nabi, Ia memiliki 12 orang anak, ketika kehilangan Yusuf, Yaqub menangis hingga matanya memutih dan badannya membungkuk, padahal Yusuf masih hidup. Sedang Aku?  Aku melihat tubuh ayahku yang hancur karena di injak - injak kuda, saudara- saudaraku dibantai di depan mata, Kerabat ku di sembelih seperti domba,  adikku yang masih menyusu meregang nyawa terkena anak panah, dan kepala ayahku di arak  dari kota ke kota." 

Sampai disini,  Coba renungkan sejenak,..... 


Narasi Ali Zainal Abidin ketika Membela diri Nya
dalam bahasa arab


- Membela diri di hadapan Yazid

Ketika dihadapkan kehadapan Yazid, Ali Zainal Abidin membela diri nya dengan kalimat- kalimat yang sangat fasih, menunjukkan  keluasan ilmu dan pemahaman nya terhadap syariat Islam, sebagai warisan dari kakek buyut nya,:  Rasullullah.

 Kakeknya Ali  bin Abi Thalib, Nenek nya Sayyidah Fathimah Azzahra, dan Ayah nya, : Al Husein bin Ali. Mereka adalah keluarga dekat Rasulllullah, Kaum Kerabat Nabi, ada yang menyebutnya dengan : Ahl Bait Rasul. 

Pembelaan diri nya ini membuat Yazid merasa malu,- karena di sampaikan dengan lantang di hadapan forum dimana disitu duduk beberapa orang alim, sahabat tua Nabi, perwakilan dari negara lain, serta orang penting lain nya. Masyarakat umum juga melihat dari luar ruang balairung utama istana.  Inilah yang membuat Yazid kemudian memutuskan untuk memulangkan semua tawanan ini kembali ke Madinah. 

Mungkin untuk menjaga citranya agar tidak runtuh di mata umat. 


- - Pengabdian dan sumbangan bagi kemanusiaan, 

Pengabdian Ali Zainal Abidin kepada Allah, dikenal dengan  " Zain Al Abidin ", yang melekat diujung  nama nya. Dan julukan "As Sajjad : yang banyak sujud.  Sedangkan pengabdiannya dilapangan kemanusiaan, beliau dikenal dengan Sadaqah secara diam - diam. 

Syahdan setelah wafat nya Beliau, penduduk Madinah golongan fakir miskin dan anak yatim serta para janda syuhada,  tidak lagi menerima bantuan gandum dan keperluan pokok lain nya, dalam karung, yang biasanya mereka dapatkan, tepat ketika masa persediaan mereka habis. 

Tentu saja mereka heran. Padahal biasanya, setiap malam, atau subuh ketika mereka membuka pintu, mereka menemukan karung yang berisi keperluan pokok di depan pintu mereka, tanpa pernah mereka ketahui, siapa yang memberikan nya. 

Disisi lain,: kaum kerabat Beliau, ketika memandikan jenazahnya, betapa terkejutnya mereka, karena di bagian punggung belakang Ali Zainal Abidin, terdapat bekas- bekas   lebam bilur seperti habis memanggul sesuatu yang berat, yang sudah  berlangsung lama. 

 

Sejarah Sultan Hamid.II. 


2. Sultan Hamid.II,

- Menjadi tawanan Jepang, dan Orde Lama, 

Sultan Hamid.II, juga menjadi Tawanan Jepang, di Batavia sekitar 3 tahun. Kemudian  dimasa Sukarno beliau juga di tahan selama 10 tahun, meski secara hukum tidak terbukti bersalah, akan tetapi beliau mengakui merasa bersalah secara moral, atas Niat nya yang kemudian dibatalkan nya, tidak jadi dilakukan. Jadi Sultan Hamid.II, dinyatakan bersalah karena Niat nya. 

Untuk Niat yang salah itu, Ia harus mendekam 10 tahun dibalik jeruji besi Orde Lama. 

Bahkan tak berapa lama menghirup udara bebas, Beliau ditangkap kembali, dengan tuduhan merongrong negara, peristiwa "Bali Conection" bersama Ida Anak Agung, Raja Bali. 

Jika Niat  bisa dihukum, maka Maha Suci Allah,  yang mengetahui niat manusia, tapi tak menghukumnya, karena kalau Niat dihukum, sesuatu yang belum dilahirkan, belum dilakukan, - mungkin semua manusia berada dibalik jeruji. 

Inilah mungkin hikmah dari Rasul yang mengatakan bahwa :" Dunia adalah Sorga bagi orang Non Mukmin, dan penjara Bagi Mukmin" 


- Membacakan Pledoi : ( Pembelaan Diri ) di sidang  di hadapan Mahkamah Agung, 

Sultan Hamid.II, juga ketika dihadapan sidang Mahkamah Agung membacakan Pledoi ( Naskah pembelaan diri dari terdakwa ) Dimana dalam Pledoi nya itu terlihat bagaimana kecerdasan, kejernihan, ketulusan, keluhuran budi, sopan santun,  tata bahasa, serta kearifan nya menilai situasi. 

Intinya , Beliau percaya pada rasa keadilan. Dan Beliau percaya dalam sidang itu, beliau akan dibebaskan. Meski kemudian terjadi sebaliknya, tapi Beliau sudah pasrah, Tawakkal  pada ketentuan yang akan terjadi pada diri nya. 

Dalam Pledoinya Beliau menyebutkan diantaranya ;"  Bagaimanapun beliau harus bekerja, agar tidak makan gaji buta, yang diterimanya dari negara sebesar Rp. 1000/ bulan,": Gajinya  sebagai Menteri Negara Zonder Fortopolio. Menteri tanpa departemen dan tidak punya kantor sendiri, zaman pemerintahan negara RIS, sebelum diubah menjadi : NKRI. 


- Pengabdian dan Sumbangan bagi Bangsa Indonesia, 

Sultan Hamid.II, adalah ketua BFO, perhimpunan negara  federal yang mirip negara serikat, dan menjembatani antara Negara Republik Indonesia, dengan pihak Belanda. Secara langsung atau tidak langsung, Beliaulah yang berhasil menjadikan Indonesia Merdeka  dan mendapat pengakuan dunia. Karena Belanda tidak mau mengakui negara Proklamasi 17 Agustus 1945,  sebab Belanda terlanjur melakukan Agresi 2 kali.

  Jika Belanda  mengakui tahun Kemerdekaan kita tahun  1945, - maka perbuatan mereka melanggar konvensi dunia, hukum International, yang melarang Agresi kepada negara merdeka, dan aneksasi atau agresi dianggap sebagai suatu perbuatan Ilegal. 

Ketika perundingan meja bundar digelar di negeri Belanda, BFO,  berstatus satu delegasi sendiri yang terpisah dari Negara Proklamasi. Hingga tercapailah pengakuan  dari pihak Belanda, dengan pengakuan kemerdekaan kepada : Republik Indonesia Serikat , (RIS).  

   Ini mungkin memang strategy Sultan Hamid.II, bagaimana caranya, kita mendapatkan pengakuan Kemerdekaan selekas - lekasnya. Itu yang terpenting, yang lain menyusul. 

Negara RIS  ini berbentuk Federasi, dengan terdiri dari beberapa Negara Bagian yang menggabungkan diri di dalam nya.  Mirip Amerika Serikat, sekarang, atau , Otonomi Daerah Seluas - luas nya,:  seperti Daerah Istimewa Aceh, dan daerah Istimewa Yogyakarta saat ini.

Dalam masa pengabdian nya yang singkat itu juga, Beliau mampu menciptakan lambang negara RIS yang berbentuk ,- Elang Rajawali Garuda Pancasila, - begitu Sultan Hamid.II, menyebutnya.  Lambang itulah yang sekarang kita kenal dengan : "Garuda Pancasila". Lambang resmi Negara kita. 


Cucu Sultan Hamid.II, dari Putri nya 


C. Kesimpulan, 

Dari pembahasan diatas, kita melihat, ternyata memang sejarah cenderung terulang kembali.  Pengulangan sejarah ini tentu saja bukan suatu kebetulan, akan tetapi memiliki maksud dan tujuan. Bisa jadi mungkin ini dimaksudkan sebagai bahan pembelajaran untuk kita semua. Baik masyarakat biasa, maupun penguasa. Bisa jadi ini menjadi bahan renungan bagi kita, yang mau berfikir dan bertafakkur, introspeksi diri. 

Dalam kasus , Ali Zainal Abidin, kezaliman penguasa hanya bertahan sekitar 90 tahun saja, kemudian runtuh dan di gantikan oleh Bani Abbasiyah. 

Dalam kasus  Sultan Hamid.II, Orde Lama juga tumbang dengan ditolaknya laporan pertanggung jawaban Presiden Sukarno dalam sidang MPRS, dan dilantiknya Suharto sebagai pengganti nya. 

Kemuliaan seorang manusia di mata Allah, tidak  mesti harus berkuasa, kaya raya, gagah perkasa, akan tetapi lebih pada :" Apa yang telah diperbuatnya untuk manusia lain nya," 

" Khairunnas yanfau Linnas," - sebaik - baik manusia yang mendatangkan manfaat bagi manusia lain nya,- 

 Petanyaan nya:" Maukah kita berbuat sesuatu untuk manusia?" 


Meutia Hatta, bicara tentang Sultan Hamid.II. 


D. Penutup

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati ( maut ). Kemudian hanya kepada Kami, kamu dikembalikan " ( QS. Al Ankabut, 29 : 57 )

Sekali lagi, tulisan ini hanya menyampaikan catatan sejarah apa adanya. Meski kurang dikenal dan tak banyak diketahui, tapi kejadian ini benar ada nya. Pernah terjadi. Bukan meng ada - ada, apa lagi mengarang cerita. Naudzubillah,!

Memang, waktu dan tempat kejadian mungkin berbeda, akan tetapi jika kita mau sedikit merenung, mungkin mata hati kita akan terbuka, dan akal kita akan mencoba mencari jawaban- jawaban atas apa yang sudah kami sampaikan dalam tulisan singkat ini. 

Bukan maksud kami membandingkan antara kemuliaan satu dengan lain nya, Insha Allah mereka semua dan kita juga, akan bertanggung - jawab dihadapan Allah, secara person to person, one by one, satu persatu, " Kita tidak menanggung dosa orang lain," Dan orang lain tidak akan menanggung dosa yang kita buat," Begitu pula sebaliknya. Tak ada satu manusia pun yang mau memberikan pahala nya pada anda. 

Dihadapan Allah nanti, tidak ada yang menjamin dan membela kita, selain amal ibadah kita, dan syafaat dari Rasullullah. Perhatikanlah, bagaimana perlakuan kita  terhadap "Dua Pusaka," yang ditinggalkan Nya. Ingatlah, di hari yang ketika tidak ada  yang menolong kita, kecuali mereka yang menghadap Tuhan nya dengan hati yang bersih ( Qalbun Salim)

Allah yang lebih tahu nilai setiap manusia, :

Kita mungkin hanya melihat ujud luar nya, padahal kita tidak tahu hati mereka.

 Sebagaimana kita  percaya bahwa Ali Zainal Abidin  adalah putra dari Al Husein, cucu Rasullullah, manusia mulia, yang  masa hidup nya   di baktikan untuk Allah dan Umat zaman nya. 

Maka kita juga mungkin layak percaya bahwa Sultan Hamid.II, putra Sultan Muhammad, cucu Habib Husein bin Ahmad, ini ;  wafat dalam keadaan sujud ketika shalat Magrib di rumah kediamannya.   

Alfatehah untuk mereka semua, 

** Dari berbagai sumber


Perang Shiffin 


Kenalilah "Kebenaran", kalian akan tahu siapa "Pendukung" nya," : 
 Ali bin Abi Thalib 


Klik dibawah ini , Referensi, :