Rabu, 28 Oktober 2020

Tidak akan hina orang yang akan dimuliakan Allah

 " Tidak akan hina orang yang akan dimuliakan Allah," 

"Sejarah mengajarkan bagaimana sekelompok orang berupaya melawan kehendak Tuhan, dengan mengubah jalan cerita hidup seorang manusia, menurut keinginan mereka. "

Syahdan setelah Nabi Yusuf bercerita tentang mimpinya kepada ayah nya Nabiallah Yaqub, maka Yaqub berkata, :" Anakku, hendak nya mimpi ini jangan engkau ceitakan kepada saudara - saudara mu, aku takut mereka akan membenci mu, dan mencari cara untuk mencelakakan dirimu," 

Yaqub adalah Nabi yang dikaruniai 12 anak laki - laki, dari keempat istri nya.  Hanya Benyamin yang satu ibu dengan Yusuf. 

10 saudara nya karena di tipu iblis, akhirnya menganiaya dan melemparkan Yusuf, - saudara mereka sendiri, - kedalam sumur di tengah padang pasir tempat dimana ada hutan perdu mereka menggembalakan kambing dan domba nya. 

Ketika sekelompok pedagang kabilah yang akan menuju negeri mesir, menjulurkan timba untuk mengambil air, Yusuf yang berada di dasar sumur, menggelantung di ujung timba. Ia ikut terangkat ke atas permukaan.  Celaka nya 10 saudara nya melihat hal itu, dan mereka kemudian menyatakan sebagai pemilik serta ingin menjual budak mereka ini ( yusuf ) dengan harga beberapa dirham saja kepada pedagang itu. 

Yusuf yang dibeli sebagai budak, kemudian di lelang di pasar budak di Mesir.

Ia dibeli oleh bendaharawan Mesir, dan di berikan sebagai hadiah kepada istri nya Zulaikha. Ketika menginjak dewasa, Yusuf  karena tumbuh besar menjadi pemuda tampan, dan menolak godaan Zulaikha, akhirnya memilih penjara 12 tahun sebagai tempat berlindung nya. 

Allah mengkaruniakan kemampuan menafsirkan mimpi dengan tepat kepada Nabiallah Yusuf. Dan ketika Firaun bermimpi tentang tujuh tangkai gandum subur menjadi layu, serta 7 ekor sapi kurus memakan 7 ekor sapi gemuk, : Yusuf manafsirkan nya dengan tepat. 

Yusuf diangkat menjadi konsultan raja Mesir, Firaun, dan diberi kepercayaan yang sangat besar menjadi bendaharawan Mesir.

Seorang budak kini menjadi penguasa Mesir.

 Jika Allah berkehendak, tak seorangpun manusia mampu mengubah nya. 

Perhatikan, : sepanjang sejarah, para Nabi dan Rasul tidak muncul  dari kalangan elit, penguasa, kaya raya, berpengaruh, memiliki jabatan penting, atau predikat lain nya.   Kecuali Nabi Sulaiman tentu nya. 

Para Nabi dan Rasul dipilih dari kalangan bawah, masyarakat kebanyakan, kaum proletar, terpinggirkan, tersisihkan, bahkan kadang miskin,  yatim piatu, tak diperhatikan, tidak menonjol, dan tak dianggap. Muhammad Rasullullah adalah anak yatim piatu yang di besarkan oleh kakek nya, Abdul Muthalib. Dan setelah Abdul Muthalib wafat, di pelihara oleh paman nya,: Abu Thalib. Ayah Ali. 

Nabi Yusuf adalah Nabi dan Rasul yang diangkat dari kalangan budak.  Masyarakat kelas bawah, bahkan mungkin paling bawah di zaman itu. Tapi beliau adalah manusia mulia disisi Allah, karena kekuatan  jiwa dan rohani nya. Bukan karena status sosial dan harta nya. Allah memang tidak pernah melihat dengan cara pandang manusia kebanyakan, dengan mata kepala. Tapi Allah melihat di kedalaman batin manusia. Ke dasar hati nya. Tempat dimana kebaikan atau keburukan bersemayam. 

Pada masa berikutnya, Nabi Musa dipilih dari bani Israil, keturunan Yaqub yang pindah ke Mesir di zaman Nabi Yusuf berkuasa dulu.  Setelah sekian lama, penguasa demi penguasa berganti, penduduk Mesir kembali kepada kekufuran menjadi penyembah berhala hidup, bernama Firaun. Dan bangsa Mesir menjadikan mereka bangsa Israel , sebagai budak. 

Musa menumbangkan kekuasan Firaun, dengan sebatang tongkat, dan tentu nya atas  bantuan Allah. 

Film Nabi Muhammad di masa kecil nya

Pelajaran berharga  adalah : Jangan pernah melihat figur siapa mereka, berapa banyak hartanya, apa latar belakang keluarga nya, apa gelar nya, dimana sekolah nya, siapa kaum kerabat nya, bagaimana masa kecil nya, : "Karena kebaikan seorang manusia, tersimpan jauh di lubuk hati dan jiwa ,  dan sebalik nya , - tempat ini lah dimana cahaya Allah atau bisikan Iblis,  bisa masuk dan  merasuk menjadi sumber kekuatan  , - bukan pada apa yang bisa dilihat oleh mata." 

@Arie, 28102020, - 12 R awal 1442H