Sabtu, 31 Oktober 2015

Upacara Pentabalan Putra Mahkota


Syabas dan tahniah, 
Sampena Pentabalan Putra Mahkota 
Kesultanan Kadriah Pontianak

24 hb Oktober 2015





Prosesi Pembai"atan Pentabalan


Prosesi peng anugerahan gelar bangsawan


H Max Yusuf Alkadrie - Pangeran Jaya




Sultan Pontianak Nobatkan Putra Mahkota Istana Kadriah

Putre Mahkote Kesultanan Pontianak, Syarif Mahmud (Melvin) Alkadrie yang bergelar Pangeran Ratu Seri Mahkote Maharaje mengungkapkan bahwa langkah awal yang akan dilakukannya dalam visi kedepan, ia akan menyatukan keluarga, khususnya dikalangan Istana Kadriah maupun secara umumnya kalangan di luar Istana Kadriah. 
"Jadi untuk kedepan nya, kami akan membuat agenda-agenda yang insyaallah akan lebih dari kegiatan acara yang terlaksana sejak beberapa hari yang lalu hingga gelar ritual dan adat budaya Penobatan Putera Mahkote, Penabalan Gelar Kebangsawanan, Peng anugerahan Gelar Kehormatan dan Haul Para Sultan, hari ini," ungkapnya.
Sultan Pontianak Nobatkan Putra Mahkota Istana Kadriah:
Tak jauh berselang dari momen Hari Jadi Kota Pontianak ke-244, Kesultanan Kadriah menyelenggarakan acara penobatan Putra Mahkota pada hari Minggu (24/10/2015) bertempat di Istana Kadriah Pontianak. Suasana Melayu Pontianak menjadi kental dalam gelaran tersebut. Sejumlah laskar Istana Kadriah tampak gagah dalam balutan pakaian lengkap telok belanga, memegang tombak berikat kain kuning, bersiap siaga di gerbang hingga halaman Istana. Para tamu-tamu yang hadir juga ikut larut dalam nuansa adat, mengenakan pakaian khas Melayu yang didominasi warna kuning dan emas.
Raja-raja se-Nusantara, sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah kota serta tokoh masyarakat diarak bersama dari gerbang Istana menuju ruangan pendopo dan singgasana. Hamburan bereteh dan beras kuning menyambut kedatangan tamu kehormatan tersebut. 
Rangkaian acara penobatan dimulai dengan
Sekapur Sirih Seulas Pinang dari Pangeran Bendahara, Syarif Selamat Joesoef Alkdarie.
 Acara kemudian dilanjutkan dengan penganugerahan gelar Dato' (tiga tokoh masyarakat) dan Tengku (tujuh tokoh masyarakat) oleh Sultan Pontianak ke VIII, Sultan Syarif Abubakar Mahmud Alkadrie.
Sejumlah orang yang diangkat itu dianggap telah berjasa dalam menjaga dan membangun Kesultanan Pontianak. Selain itu, Sultan Pontianak juga menganugerahkan kepada 45 orang penerima gelar Kebangsawanan, diantaranya
Syarif Mahmud Melvin Alkadrie  memperoleh gelar Pangeran Ratu Seri Mahkote Maharaje,
 Syarif Edi Yus Abdullah Alkadrie mendapatkan gelar Pangeran Adipati Seri Negara,
 H Syarif Max Yusuf Alkadrie menerima gelar Pangeran Jaya.
Penobatan Putra Mahkota Istana Kadriah dimulai dengan pembacaan doa, yang dilanjutkan dengan pembacaan titah oleh Sultan Pontianak kepada Putra Mahkota di hadapan para tamu dan keluarga besar Istana Kadriah. Syarif Mahmud Melvin Alkadrie didampingi istri melafazkan sumpah akan mengemban amanah yang diberikan Sultan Pontianak. Sah sebagai putera mahkota, Sultan Pontianak menggandeng Syarif Melvin menuju teras Istana Kadriah, seraya menggandeng dan mengangkat tangan kanan Sang Putra Mahkota Kadriah. 
Dalam penobatan Putra Mahkota tersebut, Sultan Pontianak didampingi istri-Ratu Laila Perdana Agung dan diiringi seluruh keluarga besar menampilkan tatanan adat budaya Melayu Pontianak dengan simbol Kesultanan Pontianak dan Istana Kadriah.
Penobatan ini merupakan bagian dari amanah dari setiap kepemimpinan Sultan. Setiap Sultan hanya melakukan satu kali penobatan. Sejalan dengan tujuan tersebut, acara ini    juga sebagai upaya untuk melestarikan adat dan budaya. Pontianak, Santun Beradat - Lestari Budaye.

Putra Mahkota tiba di istana Kadriah


Gerbang pintu kota start perarakan


Ruang Pendopo Istana Kadriah

Putra Mahkota membacakan Ikrar

Para Undangan

Para Panglima dan Hulubalang Istana