Sultan Hamid.II, dan Moh Hatta, mengakhiri perjuangan diplomasi keduanya dengan memperoleh pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dari dunia bersama United Nations Commission for Indonesia dari PBB dan delegasi Belanda.
GURINDAM MELAYU,
Negeri kami sipusat dunia
Setidaknya begitulah diberi nama
Sebab mula dan akhir rotasinya
Di negeri kami duduk noktahnya
Kala tanahnya dikuasai durjana
Negeri bertahun dalam kegelapan
Menyamun dan aniaya perilaku rakyatnya
Selayak makhluk tanpa peradaban
Pangeran Nur Alam duduk bertahta
Setelah lumpuhkan tanjung bersiku
Segala penyamun kini tiada
Berganti dengan suku bersuku
Tak Cuma tawar laut dimuara
Danau dan perigi demikian juga
Tak hanya sekedar adat budaya
Sempurna negeri dengan ugama
Adalah cerita sahibul negeri
Kitab tercatat disetiap duli
Sehingga tahta silih berganti
Sentiasa makmur didalam bumi
Tahta ketujuh si elok rupa
Terserlah wajah dengan cahaya
Seperti paduan eropa dan asia
Tetapi sungguh Borneo rumahnya
Menemukan cinta dimanapun berada
Bukanlah sakti, ilmu jua asbabnya
Segala soalan terjawab padanya
Buktikan diri, utama dan bijaksana
Tak hanya dara datang menyukai
Bahakan ratu tak mau menjauhi
Saat Negara kelam bertikai
Sultan baharu selalu menengahi
Bersarang sarang punai diladang
Pamer kicaunya berdendang menari
Sayang disayang dengkipun datang
Dari durjana seberang negeri
Seperti Kabil nan tiada suka
Karena Habil mendapat mulia
Sungguhlah karat merusak sepuhan
Dari indahnya berlaku pelapukan
Dari keemasan menjadi kekusaman
Berubah asalnya kepada keburukan
Apalah guna sepuhan dilakukan
Pabila tampilan tak sesuai harapan
Sungguhlah hebat akibat kedengkian
Dari manusia mengaku tuhan
Sifat diceritera berwajah Sembilan
Merubah rupa sesuai dimaksudkan
Apalah beda gerangan syaithan
Sesuai maksud merubah pandangan
Tuhan disembah sebagai mestinya
Tetapi nafsu juga dipertuhankan
Banyak negeri runtuh ditangannya
Tetapi berlaku tanpa pertanggungjawaban
Cintanya bertepuk sebelah tangan
Kemana-mana berbuat kenistaan
Adalah mahkotanya bersemayam keagungan
Syahdan perilaku tak tunjukkan kewibawaan
Hendak menjadi raja diraja
Tapi berkali lakukan aniaya
Pernahkah terfikir dihari kemudian
Segala tebiat akan dipertanggungjawabkan
Berangkat titah keseluruh negeri
Fatwakan daulah jangan bercerai
Seabad sudah keberadaan sang Rajawali
Takkan sejarahnya hilang berderai