Maka Syarif Abdurrahman Alkadrie memutuskan untuk berdagang, ..
Awalnya membantu dagangan ayahnya Sayid Husein Alkadrie sebagai modal pertama, maka beliau langsung berangkat ke Yogyakarta dengan membawa dagangan dari Pontianak pada saat itu usianya baru mencapai hampir 19 tahun. Akan tetapi setelah sampai di Yogyakarta beliau bertemu seorang gadis bernama :
Raden Putri Kesumasari Binti Raden Temenggung Wijoyo Ningart bin Sultan Hamengkubowo I bin Sunan Amangkurat dari istrinya Tejawati, tertarik dengan anak Raden Akhirnya Syarif Abdurrahman Alkadrie dengan Rombongan langsung melamar , nanti nya menurunkan Sultan Syarif Usman, Sultan Pontianak ke III
#,23 Oktober 1771 M : Pada subuh hari Rabu tanggal 14 Rajab 1185H bertepatan dengan 23 Oktober 1771 M rombongan Pangeran Syarif Abdurrahman Al-Qadrie memasuki kawasan perairan di pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Landak .
Dengan melepaskan tembakan meriam sebanyak tiga kali yaitu
1. Tembakan pertama jatuh di selat landak pertigaan antara sungai Kapuas dan landak ke aliran sungai kecil sungai beting, di sini kemudian di bangun Masjid dengan nama Masjid Syarif Abdurrahman Alkadri
Masjid ini pertama kali di bangun oleh Pangeran Nur Alam Syarif Abdurrahman Alkadrie dengan bantuan pembersihan oleh pasukannya yang sering ikut bersama Beliau dalam pelayaran mereka adalah pasukan yang berasal dari Etnis Dayak Matan yang membantu membersihkan lahan sekaligus ikut mencarikan bahan Kayu Ulin / Belian sebagai tiang pancang yang di pesan di daerah Sanggau
2. Tembakan kedua jatuh di sebarang sungai kecil sekitar 300 Meter yang kemudian di bangun Istanah Kadriah, juga di antara pertigaan sungai landak Kapuas dan aliran sungai beting dari arah Siantan berada di sebelah kiri
,3. Tembakan ketiga jatuh sekitar 3 KM di batu Layang, kemudian di jadikan areal pemakaman Keluarga Alkadri saat itu, kemudian di rubah Makam Kesultanan Kadriah Pontianak Batu Layang
Sejarah Pendiri Kesultanan Kadriah dan Kota Pontianak
Itu juga mempererat hubungan tiga kerajaan yaitu Matan,: ( karena ibu Abdurrahman, Nyai Tua, berasal dari Matan, demikian juga istri kedua Habib Husein, Nyai Tengah), : Mempawah dan Luwuk di Sulawesi Selatan, karena Utin Cadramidi adalah puteri Opu Daeng Menambon yang berasal dari Kerajaan Luwuk.
Masyarakat Barat, menurut Wallerstein (1997), memerlukan sumberdaya alam (SDA) dan kerajinan lainnya yang tidak mereka miliki, dan mereka berkompetisi dalam memperolehnya untuk mempertahan status mereka agar tidak terlempar menjadi masyarakat pinggiran (peripheral societies). Kalau saja pemenuhan kebutuhan akan bahan-bahan hasil bumi tersebut diselenggarakan melalui perdagangan yang adil (fair trade), tidak melalui cara-cara kolonialistis dan imperialistis, maka sudah lama Dunia Timur sama majunya dengan Dunia Barat.
Dengan pemukiman itu mereka tidak hanya menjadi qadhi, imam besar dan pemuka agama, tetapi menjadi pemimpim yang mengayomi umat dan bagi kemaslahatan rakyat dan keturunan mereka.
Perkawinan politik itu juga bermanfaat dalam mendukung obsesinya untuk mendirikan pemukiman tetap dan mengusir dominasi Barat yang ingin menguasai perdagangan di Nusantara ini.
Wafatnya kedua orang yang sangat dihormati dan dibanggakannya itu telah menjadi salah satu pendorong kuat bagi Syarif Abdurraham untuk mencari tempat pemukiman baru tidak saja sebagai pusat perdagangan tetapi juga sebagai pusat pemerintahan dari kerajaan baru yang dipimpim oleh salah seorang dari empat orang saudara laki-lakinya.
Armada yang terdiri dari 16 buah kapal itu dilengkapi dengan persenjataan beberapa buah meriam, persenjataan konvensional lain nya, para pengikut setianya dan sejumlah awak kapal cukup banyak jumlah nya diantaranya terdiri dari orang-orang Benggali yang berasal dari kapal-kapal Perancis yang pernah dikalahkannya.
Pada pukul 08.00 hari yang sama rombongan itu mendarat pada salah satu kawasan tepi Sungai Kapuas tidak jauh dari muara Sungai Landak. Mereka mulai menebang dan membersihkan pohon-pohon serta mendirikan surau yang sekarang menjadi Mesjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie.
Kedua, keputusan itu merupakan hasil musyawarah antara Syarif Abdurrahman dengan empat saudara laki-lakinya, : ( Syarif Muhammad, Syarif Ahmad, Syarif Abu Bakar, Syarif Alwi bin Habib Husein al-Qadri )isterinya, Nakhoda Daud dan beberapa pengikutnya.
Dengan masih tegak berdirinya istana Kesultanan Kadriah Pontianak hingga sekarang ini tidaklah berlebihan kalau Syarif Abdurrahman disebut sebagai seorang yang akhli Maritim dan akhli strategi.
1.1. 1751 M lahir : Syarif Abdullah bin Sultan Abdurrahman
1.2. 1763 M lahir : Sultan ke II, Syarif Kasim bin Sultan Abdurrahman
1.4. Syarif Husein.II.bin Sultan Abdurrahman
1.5. Utin Syarifah Safiah binti Sultan Abdurrahman
1.6. Utin Syarifah Fatimah binti Sultan Abdurrahman
1.7. Utin Syarifah Aisha binti Sultan Abdurrahman
2.1783 M Menikahi : Nyai Kusuma Sari, gelar Ratu Sepuh, keturunan nya :
2.1. 1793 M Lahir : Sultan ke III, Syarif Usman ibni Sultan Abdurrahman
2.2. Syarifah Thalhah, binti Sultan Abdurrahman
2.3. Syarifah Aluyah binti Sultan Abdurrahman
2.4. Syarifah Zahra binti Sultan Abdurrahman
3. 1768 M Menikahi : Utin Kashmiri, Ratu Syarifah Anum, Syahharbanum,
3.1. 1770 M lahir : Syarif Muhammad Alwi.I. , ( Gelar Pangeran Kachil, Beliau ini seumur hidup tidak pernah menikah, sehingga tidak ada keturunan ini )
3.2. 1775 M lahir : Utin Syarifah Salmah atau Salina, binti Sultan Abdurrahman
4.Nyai Milik, Ratu Anum, keturunan nya :
4.1.Syarifah Safiah binti Sultan Abdurrahman
4.2. Syarifah Norma binti Sultan Abdurrahman
5.Nyai Nyonyah, keturunan Tionghoa, memiliki anak :
5.1. Syarif Umar.I.ibni Sultan Abdurrahman.
5.2. Pangeran Syarif Husein, Pangeran mangku Negara, 1608 M, menjabat sebagai Panembahan Mempawah, dilantik oleh Sultan Pontianak, Sultan Syarif Usman saudara nya,
6.Nyai Tija, Khadijah.I, keturunan nya :
6.1. Syarif Jamalullail ibni Sultan Abdurrahman
6.2. Syarif Maqwi ibni Sultan Abdurrahman - ( wafat kecil )
6.3. Syarif Ibrahim Ibni Sultan Abdurrahman
6.4. Syarif Musa ibni Sultan Abdurrahman
6.5. Syarifah Zainah binti Sultan Abdurrahman
6.6. Syarifah Badriah binti Sultan Abdurrahman
7.Nyai Mas, keturunan nya :
7.1. Syarif Hamid ibni Sultan Abdurrahman
7.2. Syarif Saleh ibni Sultan Abdurrahman, memiliki putra bernama :
7.2.1. Abdulrahman bin Saleh, dan menikah dengan Syarifah Mastura, putri Sultan Usman.
7.3. Syarif Ismail ibni Sultan Abdurrahman
7.4. Syarifah Maimunah binti Sultan Abdurrahman
8.Nyai Sri Kandi, memiliki keturunan :
8.1. Syarifah Muzna binti Sultan Abdurrahman
8.2. Syarifah Zainah binti Sultan Abdurrahman
9. Nyai Ratna, keturunan nya :
9.1. Syarifah Maryam binti Sultan Abdurrahman
9.2. Syarifah Sidah binti Sultan Abdurrahman
10. Nyai Banavati, keturunan nya :
10.1. Pangeran Syarif Muhammad.I. ibni Sultan Abdurrahman
11. Nyai Mengampi, keturunan nya :
11.1. Syarif Muhammad.II. bin Sultan Abdurrahman
11.2. Syarif Alwi.II. bin Sultan Abdurrahman, dikenal sebagai Hakim
11.3. Syarif Hasan.I. bin Sultan Abdurrahman
11.4. Syarif Hasim bin Sultan Abdurrahman
11.5. Syarifah Mastura binti Sultan Abdurrahman
11.6.Syarifah Aminah binti Sultan Abdurrahman
11.7. Syarifah Salekha binti Sultan Abdurrahman
12.1. Syarif Abdullah ibni Sultan Abdurrahman
KETURUNAN PANGERAN SYARIF ALWI BIN SULTAN ABDURRAHMAN,
Dari ibu Ratu Rabu, Syarifah Fatimah binti Sayyid Abdullah Tumenggung Banten, bin Sayyid Abubakar Panglima Laksamana I,
bin Sayyid Husein Tuan Besar Mempawah,
I. 1. Syarif Alwi Alqadri bin Sultan Abdurrahman Alkadrie , anak ke 92 Sultan, ( Ibunda Ratu Rabu Syarifah Fatimah binti Sayyid Abdullah Alakdri Jamalullail Tumenggung Banten bin Sayyid Abubakar Panglima Laksamana I, Makam Yogyakarta
Anak anak beliau, Syarif Alwi ini, : 7 orang, 3 Putra, dan 4 Putri
I.1. 1. Pangeran Khacil Syarif Abdullah Alqadri bin Syarif Alwi Alqadri
I.1. 2. Pangeran Ahmad Syarif Buggur Alqadri bin Syarif Alwi Alqadri
I.1. 3. Pangeran Syarif Ali Muhammad Alqadri, : bin Syarif Alwi Alqadri
Leluhur Mahrani bin Bahrudin, Martapura : dari Pangeran Syarif Ali Muhammad
Keturunan :
I.1.3. Pangeran Syarif Ali Muhammad Alqadri,
bin Pangeran Syarif Alwi ( Ibu Nyai RABU ) anak ke 92,
bin Sultan Abdurrahman, bin Sayyid Husein, :
I.1.3. 1. Syarif Ahmad , bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 2. Syarif Abdurrahman, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 3. Syarif Hasan, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 4. Syarif Ismail, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 5. Syarif Abubakar, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 6. Syarif Alwi , bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 7. Syarifah Muzainah, binti Syarif Ali Muhammad Alqadr
I.1.3. 8. Syarifah Halimah , binti Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 9. Syarifah Khadijah, binti Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 10. Syarifah Nur , binti Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 11. Syarif Usman, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 12. Syarif Abdullah, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri
I.1.3. 13. Syarif Ali Zainal Abidin, alias "Umar Aminuddin" ( makam Parang Tritis, Yogyakarta ), bin Syarif Ali Muhammad Alqadri, merupakan leluhur Syarif Mahrani bin Syarif Bahruddin Alkadri, Martapura Kalimantan Selatan
I.1.3. 14. Syarifah Rugayyah binti Syarif Ali Muhammad Alqadri
Tahtal Bahas Mahrani bin Bahruddin, Kalsel :
I.1.3. 2. Syarif Abdurrahman, bin Syarif Ali Muhammad Alqadri, bin Pangeran Syarif Alwi, bin
Sultan Abdurrahman, bin Sayyid Husein, memilki keturunan dintaranya :
I.1.3. 2. 1. Syarif Ismail, bin Syarif Abdurrahman
I.1.3. 2. 2. Syarif Ahmad, bin Syarif Abdurrahman
I.1.3. 2. 3. Syarif Muhammad, bin Syarif Abdurrahman
I.1.3. 2. 4. Syarif Hasyim, bin Syarif Abdurrahman
I.1.3. 2. 5. Syarif Ibrahim, bin Syarif Abdurrahman
I.1.3. 2.1. Syarif Ismail, bin Syarif Abdurrahman :
Keturunan ini ditemukan di Pontianak, Kubu Raya, dsk
I.1.3. 2.1.1. Syarif Faisal bin Syarif Ismail,
I.1.3. 2.1.2.Syarif Aris bin Syarif Ismail
I.1.3. 2.1.3. Syarif Ibrahim bin Syarif Ismail
Sumber : Keterangan Mahrani bin Bahruddin by Video Call, 24 Agustus 2022. Pukul : 21.00 - 22.00 Dan dicocokkan dengan Data induk Maktab Nn Gq 1857 Pangeran Syarif Jafar bin Sultan Hamid I Pontianak
13. Nyai Jamaliah keturunan nya :
13.1. Syarif Ahmad.II. ibni Sultan Abdurrahman, Pangeran Bendahara.
13.2. Syarifah Seha binti Sultan Abdurrahman
13.3. Syarifah Nur binti Sultan Abdurrahman
14. Nyai Akit keturunan nya :
14.1. Syarif Ahmad ibni Sultan Abdurrahman
14.2. Syarif Sheikh .I. ibni Sultan Abdurrahman
14.3. Syarifah Khadijah binti Sultan Abdurrahman
14.4. Syarifah Telaha binti Sultan Abdurrahman
14.5. Syarifah Kadriah binti Sultan Abdurrahman
14.6. Syarifah Fatimah.II. binti Sultan Abdurrahman
14.7. Syarifah Telaha.II.binti Sultan Abdurrahman
15. Nyai Halima atau, Eima keturunan nya :
15.1. Syarif Shurur bin Sultan Abdurrahman
15.2. Syarif Abubakar ibni Sultan Abdurrahman
15.3. Syarif Ghalib bin Sultan Abdurrahman ( wafat kecil )
15.4. Syarifah Sadiyah binti Sultan Abdurrahman
15.5. Syarifah Ruqayyah binti Sultan Abdurrahman
16. Nyai Jaliah keturunan nya :
16.1. Syarif Thaha ibni Sultan Abdurrahman
16.2. Syarifah Maimunah binti Sultan Abdurrahman
16.3. Syarifah alwiyah binti Sultan Abdurrahman
16.4. Syarifah Zubaidah binti Sultan Abdurrahman
17. Nyai Ningrum atau Nirum, keturunan nya :
17.1. Syarifah Mahni binti Sultan Abdurrahman
18. Nyai Saida, keturunan nya :
18.1.Syarif Salim ibni Sultan Abdurrahman
19. Nyai Siyah keturunan nya :
19.1. Syarif Umar .II. ibni Sultan Abdurrahman
19.2.Syarif Sheikh. II. ibni Sultan Abdurrahman
20. Nyai Lijah, keturunan nya :
20.1. Syarif Hasan bin Sultan Abdurrahman
21. Nyai Sarah atau Sara, keturunan nya :
21.1. Syarif Hasan bin Sultan Abdurrahman
22. Nyai Rabu, atau Rabo, keturunan nya :
22.1. Syarif Ali Ahmad bin Sultan Abdurrahman, Pangeran Laksamana
23. Nyai Khadijah.II, keturunan nya :
23.1. Syarifah Sifa binti Sultan Abdurrahman
24. Syarifah Zahara , keturunan nya :
24.1. Syarifah Muzna binti Sultan Abdurrahman
25. Nyai Culan, tidak ada keterangan nama anak nya .



.jpg)
