Sabtu, 06 Oktober 2012

Nasehat AL Husein Putra Ali,


Gambar ilustrasi:

 (AL Husein memeluk Putra nya, Ali Al Akbar, yang Syahid di medan laga Karbala, Karbon wa bala, tanah Irak, tanggal: 10 Muharram 61 Hijriah, berhadapan dengan Pasukan Umar bin Saad bin Abi Waqqas, komandan Pasukan Yazib bin Muawiyah, berkekuatan 40.000. pasukan bersenjata lengkap, sementara Pasukan Husein bin Ali hanya berjumlah, 83 orang dengan persenjataan seadanya. Peristiwa ini dikenal dengan hari Assyura, biasanya diperingati oleh sebagian Kaum Muslimin, pengikut Mazhab Ahl Bait, biasa disebut Syi"ah ) 


 Wasiat Nasehat Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib ra :

 “Kebutuhan orang-orang kepada kalian adalah merupakan nikmat-nikmat Allah swt untuk kalian; maka janganlah bosan terhadap nikmat-nikmat Allah swt itu sehingga ia akan pergi menjauhkan diri.” 

 “Orang yang berkeperluan tidaklah berarti memuliakan dirinya dengan tidak meminta kepadamu, maka dari itu muliakanlah dirimu dengan tidak menolak permintaannya.” 

 “Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga diri, memberi adalah kenikmatan, banyak bicara adalah membual ( omong kosong ), tergesa-gesa adalah kebodohan, kebodohan adalah aib, 

berlebih-lebihan ( dalam berkata ) adalah kebohongan, berteman dengan orang yang ahli berbuat hina adalah kejahatan dan berteman dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka buruk.” 

 “Bilamana dunia dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka sesungguhnya pahala Allah swt adalah lebih berharga dan lebih mulia, Bilamana tubuh ini dirawat hanya untuk menyambut kematian, maka terbunuhnya seseorang dengan pedang di jalan Allah swt lebih utama. 

Bilamana rizki adalah bagian yang sudah ditentukan, maka sedikit nya keserakahan seseorang dalam berusaha adalah lebih baik.

 Bilamana harta benda dihimpun hanya untuk ditinggalkan, maka apakah gunanya seseorang pelit terhadap sesuatu yang pasti ia tinggalkan,” 

 “Bilamana dirimu digigit oleh kekejaman masa, maka janganlah kamu mengadu kepada manusia. Dan janganlah kamu meminta selain kepada Allah Tuhan yang Maha penolong, yang Maha Tahu dan yang Maha Benar. 

Karena seandainya kamu hidup dan kamu telah berkeliling dari belahan barat sampai kebelahan timur, maka tentu kamu tidak menemukan seorangpun yang mampu membuat orang lain bahagia atau sengsara.”