Panglima Laksamana Tugu Putih,1811 - 1874 = 63 tahun
By : Syarif Tue Tsani
Catatan Sejarah Kehidupan
Syed Sayyid Syarif Mustafa Alkadri Jamalullail
bin Sayyid Syarif Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam
Serasan Natuna Pulau Tujuh
Jejak Sejarah kehidupan :
Panglima Laksamana Tugu Putih,1811 - 1874 = 63 tahun
Diperkirakan, Syed Mustafa, dari Pulau Tujuh, Beliau sempat berlayar sampai ke Brunei Darussalam, ( karena silsilah keluarga Serasan menganggap beliau berasal dari Brunei ) kemudian ke Sarawak. Masuk pesisir utara Borneo Barat, daerah Pemangkat, saat itu wilayah ini berada di teritorial Kesultanan Sambas.
Dilihat dari tahun kelahiran Beliau, 1811 M,
Artinya zaman itu, tahta Kadriah dijabat oleh Sultan Syarif Kasem, 28 Februari 1808 – 25 Februari 1819 M) , hidup sezaman dengan Sultan Syarif Osman, Sultan ke III (25 Februari 1819 – 12 April 1855 M), Dan Sultan Syarif Hamid I, Sultan ke IV ( (12 April 1855 – 22 Agustus 1872 M) dan wafat dimasa awal pemerintahan Sultan Syarif Yusuf , Sultan ke V (22 Agustus 1872 – 15 Maret 1895) - Syed Mustafa Serasan wafat pada : 1874 M. Usia 63 tahun.
Beliau juga masuk ke Mempawah dan Pontianak, kegiatan ini mungkin berdagang hingga sebagian anak keturunan Beliau ditemukan ditempat - tempat ini. Jejak Beliau di Mempawah , dimana dikatakan Beliau ini sempat mengabdi di kerajaan Opu Daeng Manambon Mempawah.
Diperkirakan zaman itu sekitar tahun, 1831 - 1860 M. Usia 20 - 50 tahun
Sultan di Kerajaan Mempawah, dalam periode ini, adalah :
2. Gusti Jamiril Panembahan Adiwidjaja Kesuma, Sultan Mempawah 2, 1761-1787 M . Dilanjutkan oleh 2 Sultan, dari keturunan Kesultanan Pontianak, Putra dari Sultan Abdurrahman , yaitu :
3. Syarif Kasim bergelar Panembahan Mempawah (1787–1808).
4.Syarif Hussein bin Sultan Abdurrahman Gelar Pangeran Mangkunegara (1808–1820)
Dimana kedua Panembahan ini adalah Pangkat Paman Beliau dari Ayah, karena Anak keturunan Sultan Abdurrahman, merupakan saudara sepupu/misanan dengan Anak Keturunan Panglima Laksamana I Sayyid Abubakar bin Sayyid Husein Mempawah. Sehingga Sayyid Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam, saudara sepupu dari Syarif Kasem dan Syarif Husein putra Sultan Abdurrahman ini.
Kemudian tahta Amantubillah Mempawah dikembalikan kepada,
5. Gusti Jati Sri Paduka Muhammad Zainal Abidin Sultan Mempawah 5, 1820-1831 M . Dan
6. Gusti Amin Panembahan Adinata Krama Umar Kamaruddin Sultan Mempawah 6, 1831-1839 M,
Dilanjutkan :
7. Gusti Mukmin bergelar Panembahan Mukmin Nata Jaya Kusuma (1839–1858),
8. Gusti Makhmud bergelar Panembahan Muda Makhmud Alauddin (1858)
9. Gusti Usman bergelar Panembahan Usman (1858–1872)
10. Gusti Ibrahim bergelar Panembahan Ibrahim Muhammad Syafiuddin (1872–1892)
11. Gusti Intan bergelar Ratu Permaisuri (1892–1902)
12. Gusti Muhammad Thaufiq Accamuddin (1902–1944)[11]
MEMPAWAH ZAMAN JEPANG 1943 - 1945
Hajjah Rugayah Ellysah, Istri dari Pangeran Faitsal Taufik, yang merupakan anak kedua dari Panembahan Muhammad Taufik Accamaddin.
Rugayah sempat menceritakan mengenai Panembahan Muhammad Taufik Accamaddin yang diculik oleh penjajah belanda. “Mertua saya, Gusti Muhammad Taufik Accamaddin ditawan oleh Belanda bersama raja-raja daerah lainnya serta para pemimpin pemuka masyarakat.
Lepas dari tawanan Belanda, Gusti Muhammad Taufik diculik oleh penjajah Jepang. Bersama para tokoh masyarakat yang diculik, ia dibunuh. Lokasi pembunuhan sekaligus tempat pemakaman terjadi di Mandor”, ungkapnya.
Saat ini Istana Amantubillah dipimpin oleh Pangeran Ratu Mulawangsa,
sebagai Raja Ke-13 Kerajaan Mempawah, yang merupakan anak pertama dari Panembahan Muhammad Taufik Accamaddin.
Syed Mustafa bin Ibrahim hidup sekitar abad ke 18, antara tahun 1811 M - 1874 M, Karena ayah beliau baru hijrah ke Segeram pada tahun 1779 M, dari Banjar.
Rombongan hijrah dari Banjar dipimpin langsung oleh kakek Beliau, Panglima Laksamana I Sayyid Abubakar dengan membawa istri keduanya, Syarifah Aminah binti Sayyid Abdullah Alidros asal Trengganu, yang lama bermukim di Banjar.
Pada ketika hijrah tersebut, dari Sabamban, Panglima Hitam Paku Alam, Sayyid Ibrahim, lahir 1773 di Banjar, ketika berlayar hijrah baru berusia 6 tahun dibawa dari Banjar,.oleh ayah beliau
Kemudian nantinya setelah menikah, Ibrahim membawa istri nya, Syarifah Fatimah binti Pangeran Syarif Ali Alidrus Sabamban, ke Segeram yang mendampingi Beliau hingga wafat dan dimakamkan di Segeram setahun lebih dulu, pada 1856 M, dari suami nya, yang wafat kemudian pada 1857 M.
Sementara 2 dari 17 anak keturunan, dari 3 istri Sayyid Ibrahim, ( 1 dari Banjar Sabamban, 2 dari Pontianak Syarifah Sifa dan Syarifah Nur), - Sedangkan anak lain yaitu : Syarif Sirajudiensyah dan Syarif Muhammmad Nasir, kemungkinan lahir di Segeram, nanti nya menetap di Sabamban Banjar,
- Diduga sempat bolak balik ke Segeram, Karena ditemukan sisa reruntuhan perahu layar Syarif Muhammad Nasir di Banjar - Kemudian nantinya mereka menikah di Banjar sehingga keturunan dan makam mereka ditemukan di Banjar.
Syed Mustafa bin Ibrahim, lahir di Segeram 1811 M, wafat di usia 63 tahun dimakamkan di Serasan Pulau Tujuh Natuna sekarang pada 1874 M
37@ Panglima Laksamana Tugu Putih ,1811 - 1874 = 63 tahun
Kelahiran, Keturunan, dan Asal - usul :
37@ Panglima Tugu Putih Syed Sayyid Syarif Mustafa Alkadri Jamalullail ,1811 - 1874 = 63 tahun
36@ bin Sayyid Syarif Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam
Segeram Natuna Pulau Tujuh
Code Nasab : 454.1. 42.5.3. 839. Nomor buku 763 s/ 770 halaman 336,
Buku Induk Nasab Alkadri, Halaman : 378 - 381 - Keturunan Syarif Ibrahim bin Abubakar Panglima Laksamana I, Harimau Waqqar, Mangkunegara Wiralesmana, Tuan Abu, Singa Lautan, Panglima Dijaya.
36@ Ayah : Sayyid Syarif Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam
Ibu : Syarifah Fatimah binti Pangeran Syarif Ali Alidrus Sabamban
Lahir : Segeram Pulau Tujuh Natuna, 1811 M
Wafat : Pulau Tujuh Natuna, 1874 M = 63 tahun
Istri : Dayang Masgi, istri yang lain belum diketahui
Anak : 9 Yang ditemukan, 4 Putra, 5 Putri .
Makam : Atas bukit di Pulau Tujuh, Serasan, dulu dekat pemancar Radio
Anak Keturunan Pertama :
Laki -Laki :
38@ 1. Syarif Ahmad, bin Mustafa Pulau Tujuh, Serasan. Sudah terkonfirmasi, jalur>: 41@Syed Nong Ali, 40@bin Idris, 39@bin Umar, 38@bin Syed Ahmad, bin 37@ Syed Mustafa Alkadri, bin 36@ Ibrahim,Bin 35@ Panglima Abubakar Laksamana I, dari Kesultanan Pontianak,, Berdiri sejak 1778 M - 246 tahun 2024 M
38@ 2. Syarif Muhammad , bin Syed Mustafa, Serasan
38@ 3. Syarif Kadir , bin Syed Mustafa
38@ 4. Syarif Abdul Mutholib , bin Syed Mustafa, Nusapati, Borneo Barat. Sudah terkonfirmasi ( KETURUNAN DI PENIRAMAN )
Perempuan :
38@ 5. Syarifah Isah, binti 37@ Syed Mustafa, Sambas, Borneo Barat
38@ 6. Syarifah Bidah, binti 37@ Syed Mustafa , Serasan
38@ 7. Syarifah Liha, binti 37@ Syed Mustafa, Serasan
38@ 8. Syarifah Lijah, binti 37@ Syed Mustafa, Pontianak
38@ 9. Syarifah Halimah , binti 37@ Syed Mustafa, Serasan
37@ Panglima Tugu Putih
Syed Sayyid Syarif Mustafa Alkadri Jamalullail ,11811 - 1874 = 63 tahun
Leluhur dan Kerabat asal :
37@ Ayah dari Syed Sayyid Mustafa Alkadri Jamalullail, Serasan adalah
@36. . Sayyid Syarif Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam Pulau Tujuh, Segeram
Keturunan : Anak 17. Istri 3. Diantaranya bernama :
Saudara :
37@ Syed Sayyid Mustafa Alkadri Jamalullail, Serasan,1811 - 1874 = 63 tahun
Bersaudara diantaranya,
37@2. Sayyid Syarif Muhammad, Sei Purun Besar. Borneo Barat. Beda Ibu. Menurunkan 5 anak. 3 Laki - laki, 2 Perempuan. Sei Purun Besar
37@3. Sayyid Syarif Sirajudiensyah, Sabamban, Borneo Selatan. Satu Ibu
37@4. Sayyid Syarif Muhamad Nasir, Borneo Selatan. Satu Ibu
@36. Bin "Sayyid Syarif Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam Segeram", makam di Segeram Natuna, Lahir Sabamban 1773 M - Wafat Segeram Pulau Tujuh 1857 M. Usia 84 tahun. Nama Ibu, Syarifah Aminah binti Sayyid Abdullah Alidros, asal Trengganu. Anak Pertama, dari 6 bersaudara lelaki. Dari Ibu yang sama.
@35. Bin Sayyid Syarif Abubakar Panglima Laksamana I, Pertama - Kesultanan Pontianak, Lahir 1735. Wafat 1814. Usia 79 tahun. Makam Pontianak . Istri 11. Anak 32.
Syarifah Aminah Alidros merupakan istri kedua beliau, menurunkan 6 Putra.
Salah satunya bernama Ibrahim dari 31 anak lainnya, Putra dan Putri.
@34. bin Al Alamah Al Alimu Mufthi 2 Kerajaan, Matan dan Mempawah,: As Sayyid Syarif Husein Tuan Besar Mempawah Alkadri Jamalullail . Dari istri Nyai Tengah, Utien Krinci Srikandi binti Sultan Maazidin Matan. Istri kedua dari Matan. Dinikahi setelah wafatnya Nyai Tua , Utien Kabanat, Utien Chendramidi I, setelah melahirkan Syarifah Khadijah anak terakhir beliau.
Kedua istri ini di makam kan di Mempawah bersebelahan suaminya.
As Sayyid Syarif Husein Alkadri Jamalullail, Makam Sejegi Kampung Pedalaman. Mempawah. Kalimantan Barat. Anak bungsu Sayyid Ahmad bin Sayyid Husein. No.5, dari lima saudara. Lahir di Trim Ar Ridha Yaman pada 17 Muharram 1120 H - 1699 M, dan wafat di usia 63 -64 tahun, Pada : Rabu 2 Zulhijjah 1184 H - 19 Maret 1763 M.
Menikahi 12 wanita, dan mempunyai keturunan 42 anak
KETURUNAN DI PENIRAMAN
37@ Panglima Tugu Putih Syed Sayyid Syarif Mustafa Alkadri Jamalullail, Menurunkan Keturunan :
38@ Abdul Mutholib Bin Syed Mustafa Serasan, di Peniraman, menurunkan:
39.@ Bin Wan Syed Ismail Alkadri, Makam Peniraman Lereng gunung
40.@ Wan Syed Abdul Wahid. Menikahi Syarifah Radiah binti Bahar Assegaf, Peniraman. Beliau ini memiliki Anak 12 , dari 1 Istri, dan meneruskan banyak keturunan.
Salah satunya bernama :
41.@ Bin Wan Abbasuni istri Rajima binti Abdullah, Peniraman.
Menurunkan, 4 Anak. 1 orang Putri, dan 3 Putra.
Salah satunya bernama :
42.@ 1. SAYYID SYARIF INDRA ALKADRI JAMALULLAIL
Registrasi : 42.5.3. 839. 1676. 6102070612760001
Buku Induk Nasab Nomor : 454.1
Terdaftar sejak : Selasa 6 Agustus 2024 M - 3 Safar 1446 H., Jam 16 : 17 WIB
42.@ 1. SYARIF SAYID INDRA ALKADRI Ibunda Rajima binti Abdullah, Menikahi Istri Rosanti Sukma .
Anak pada 2024 M :
43. @ 1. Syarifah Putri Febrina Sandra Alkadri.,
keturunan yang ke 1677 Generasi Hidup ke @ 43
43. @ 2. Syarifah Adinda Aulia Ramadhani Alkadri,
keturunan yang ke 1678 Generasi Hidup ke 43
KETURUNAN DI PENIRAMAN
37@ Panglima Tugu Putih Syed Sayyid Syarif Mustafa Alkadri Jamalullail, Menurunkan Keturunan di Peniraman & Pulau Tujuh :
38@ 1. Syarif Ahmad, Pulau Tujuh, Serasan. Sudah terkonfirmasi, jalur>: 41@Syed Nong Ali, 40@bin Idris, 39@bin Umar, 38@bin Syed Ahmad, bin 37@ Syed Mustafa Alkadri, bin 36@ Ibrahim,Bin35@ Panglima Abubakar Laksamana I, dari Kesultanan Pontianak,, Berdiri sejak 1778 M - 246 tahun 2024 M
38@ 2. Syarif Muhammad , bin 37@ Syed Mustafa Alkadri, Serasan
38@ 3. Syarif Kadir , bin 37@ Syed Mustafa Alkadri, Seratas
38@ 4. Wan Syarif Abdul Mutholib bin 37@ Syed Mustafa Alkadri Serasan, menurunkan keturunan Peniraman :
Gen@40. Bin Wan Abdul Wahid bin, 39@Ismail, bin 38@ Wan Abdul Mutholib Peniraman. Menikahi Istri Syarifah Radiah binti Bahar Assegaf, Peniraman. Anak 12 , dari 1 Istri, :
Anak Keturunan :
40@Wan Abdul Wahid, Makam Peniraman, Sei Pinyuh,
41. 1. Syarif Abbasuni Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 2. Syarif Muhammad Ali Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 3. Syarif Masri Alkadri ibundah Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 4. Syarif Jamaluddin Alkadri ibundah Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 5. Syarif Usman Alkadri ibundah Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 6. Syarif Iskandar Alkadri ibundah Radiah binti Bahar Segaf.,
41. 7. Syarif Tauran Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 8. Syarif Abdullah Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Seggaf ( Wafat kecil ).,
41. 9. Syarif Zulkarnaen Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Seggaf.,(Wafat Kecil )
41. 10. Syarifah Mariama Alkadri ibundah Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 11. Syarifah Nuraidah Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Seggaf.,
41. 12. Syarifah Nuraini Alkadri ibunda Radiah binti Bahar Segaf
Gen@39. Wan Abdul Wahid Bin Wan Ismail, Makam Peniraman lereng gunung
Gen@38. Bin Wan Abdul Muthalib. Makam Nusapati. Sei Pinyuh
Gen@37. Bin Syed Musthafa Panglima Laksamana Tugu Putih Serasan ( Gelar : Pemberian Ayahnya Sayyid Syarif Ibrahim Panglima Hitam Paku Alam Segeram ) Makam Syed Mustafa di Pulau Tujuh, atas bukit, dekat pemancar Radio
Keturunan Pulau Tujuh Natuna,
38@ 1. Syed Said Wan Syarif Ahmad, bin 37@ Syed Mustafa Alkadri Pulau Tujuh, Serasan.
> Leluhur dari keluarga : 41@Syed Nong Ali,
Susunan Nasab nya sbb : 41@Syed Nong Ali, 40@bin Idris, 39@bin Umar, 38@bin Syed Ahmad, bin 37@ Syed Mustafa Alkadri, bin 36@ Ibrahim, Bin 35@ Panglima Abubakar Laksamana I, dari Kesultanan Pontianak,,Lahir : 1735 - Wafat : 1814 M. Makam di Pontianak.
38@ 2. Said Syarif Muhammad ,bin 37@ Syed Mustafa, Serasan
38@ 3. Said Syarif Kadir , bin 37@ Syed Mustafa Alkadri Seratas
MAKAM TUA ALKADRI SEGERAM NATUNA
Kontak Person : 0812 7004 0598, ==
HERU DIWAN ARPAS, Ketua RW Segeram
GENERASI PERTAMA ALKADRI SEGERAM :
1800 - 1900 M,, 100 tahun
1. Maqam Panglima Hitam Paku Alam, lahir 1773 - wafat 1857 , Usia hidup 84 tahun, masuk ke Segeram pada 1779M, di usia sekitar 6 tahun. Syarif Ibrahim bin Panglima Laksamana I Abu Bakar. Keberadaan beliau dapat dibuktikan dengan adanya makam - makam tua. Berupa Makam Ibu, Makam beliau sendiri, istri, anak keturunan, saudara, keponakan, bahkan cucu - cicit beliau yang masih hidup hingga hari ini, dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi, yang sambung menyambung sejak 245 tahun silam, 1779 M - 2024 M
2. Syarifah Fatimah binti Pangeran Ali Al-Idrus, Sabamban, Istri Pertama, Panglima hitam Paku Alam, wanita mulia ini, mendampingi suaminya hingga wafat dan dimakamkan di Segeram pada sekitar tahun 1856 M. Beliau adalah putri dari Pangeran Syarif Ali Alidrus, penguasa Sabamban, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan sekarang. Pada tahun 1787 M, Belanda menunjuk beliau "Syarif Ali" sebagai penguasa Sabamban, dengan Statblad resmi dari pemerintah kolonial Belanda.
3. Syarifah Aminah binti Abdullah Al-Idrus, - Istri dari Panglima Laksamana satu Syarif Abu Bakar Alkadri,1735 - 1814 M, 79 tahun. Makam Pontianak - (IBU Mereka ): -- Beliau adalah Ibu kandung dari Panglima Hitam Paku Alam Segeram. Wanita bangsawan berasal dari tanah Melayu Trengganu ini menjadi pilar utama keluarga besar mereka di Segeram. Sebagaimana diketahui, bahwa Kaum Sayyid ini, sangat menghormati dan memuliakan figur seorang Ibu. Dalam peradaban mereka, Ibu adalah kunci pintu surga. Jarang ditemukan kaum ini bersikap tidak hormat, apalagi durhaka kepada Ibu mereka.
4. Panglima Karang Tanjung, lahir Segeram 1781 , Wafat Segeram 1872, Usia hidup 91 tahun. Syarif Abdurrahman bin Panglima Laksamana satu Abu Bakar Alkadri, Saudara beliau ini terlihat begitu mencintai abang nya, terbukti kemudian jejak keterampilan mengukir karang laut, setelah ke wafat an Panglima Hitam, diteruskan oleh beliau.
5. Panglima Ribot Junjung Buih, lahir Banjar 1778 , Wafat Segeram 1869 M, usia hidup 91 tahun. Syarif Jamalullail bin Panglima Laksamana satu Abu Bakar Alkadri, beliau juga adik yang lebih fokus menjadi Nelayan saat itu, ketimbang bertani atau berkebun. Ada riwayat menyebutkan, jika beliau turun me laut, maka banyak masyarakat penduduk dari pulau terdekat, ikut me laut. Karena mereka yakin akan keselamatan di laut, jika menangkap ikan bersama rombongan beliau, yang dikenal,"atas izin Allah," mampu meredakan badai , angin kencang, ombak besar, ( RIBOT ) bahasa Melayu, : menjadi tenang.
6. Syarif Yusuf, Panglima Jubah Putih, lahir Banjar 1776 , Wafat Segeram 1867 M, usia hidup 91 tahun, bin Panglima Laksamana satu Abu Bakar Alkadri (Ulama Natuna abad 18 M) Beliau juga adik Panglima Hitam, yang kemudian lebih mendalami ilmu - ilmu agama, dan aktif ber da"wah ke pulau - pulau sekitar Natuna. Dalam catatan kami, masyarakat Pulau Tujuh mengenal beliau dengan sebutan, "KI SAUKI YUSUF " pada sekitar abad ke 18 M.
Kelak, Cucu beliau bernama, Syarif Tue, Abdullah bin Yahya, bin Yusuf ini, nantinya membuka hutan di Bali Barat, Jembrana, Negare, Pulau Bali. Daerah tersebut sekarang dikenal dengan "LOLOAN'" Makam serta keturunan Syarif Tue, bisa ditemukan hingga hari ini.
MAKAM TUA GENERASI KE DUA : 1900 - 2000 M
GENERASI KEDUA ALKADRI SEGERAM :
Tahun 1900 - 2000 M, -- 100 tahun
7. Syarif Saleh bin Jamalullail Alkadri, putra Panglima Ribot, 1850 - 1950 M, Beliau merupakan generasi kedua yang hidup dan menetap di Segeram. Melihat cara hidup leluhurnya, kemungkinan beliau mengandalkan dari berkebun, bertani, mencari ikan, memasang bubu di sungai Segeram, berkelong, membuat belat, memancing, menjala, memukat, membuat/mencucuk atap dari daun nipah, dan aktifitas lain yang ada zaman itu.
Perlu diketahui, keturunan ini banyak yang hidup dengan usia panjang. 70, 80, 90 tahun, ada yang wafat usia 96 tahun, seperti misalnya Wan Daud, lahir di Sei Purun, bin Muhammad bin Ibrahim, makam di Jungkat dan Syarifah Rugayyah, lahir di Sei Purun, binti Muhammad bin Ibrahim Sei Purun, yang wafat di usia 96 tahun dimakamkan di Sei Purun. Dan Wan Yahya bin Muhammad lahir Sei Purun, bin Ibrahim dimakamkan di Pontianak, wafat pada usia 84 tahun.
Rata - rata Usia hidup diatas 70 tahun.
8. Syarif Pirdaus bin Jamalullail Alkadri, Putra Panglima Ribot
9. Syarif Hamzah bin Jamalullail Alkadri, Putra Panglima Ribot
10. Syarif Mahdali bin Abdurrahman Alkadri, Putra Panglima Karang Tanjung
11. Syarif Bakri bin Abdurrahman Alkadri, Putra Panglima Karang Tanjung
12. Syarifah Lailah binti Abdurrahman Alkadri, Putri Panglima Karang Tanjung
13. Syarifah Syecah binti Ibrahim Alkadri, Putri Panglima Hitam Paku Alam
Syarifah Syecah binti Sayyid Ibrahim Alkadri,
Beliau adalah putri Syarif Ibrahim, yang menjaga dan mendampingi kedua orang tua nya di Segeram. Bahkan ketika Ibunya wafat, beliau yang melanjutkan tugas merawat, memelihara, Abah nya, Panglima Hitam, dimasa tua dan uzur nya, hingga wafat, pada 1857 M.
Makam Syarif Qosim bin Yasin Alidrus, yang ada di dekat "Mesjid Al Bihar" di Segeram, kemungkinan Suami beliau ini. Karena salah satu saudara Syarifah Syecah bernama Syarif Sirajudiensyah bin Ibrahim, menikah dengan Syarifah Nuswainah binti Yasin bin Ali Alidrus Sabamban dan menetap di Sabamban. Tukar - Taker :> Istilah Pontianak
Beliau adalah kakek dari Sayyid Sihabuddin bin Ayub, bin Sirajudiensyah bin Ibrahim Segeram Natuna, bin Sayyid Abubakar Panglima Laksamana I. Makam Sihabuddin satu areal dengan makam Pangeran Syarif Ali Sabamban Angsana.
14. Syarif Mohammad lahir dan wafat di Segeram bin Yusuf Alkadri, Saudara Yahya Maulana Al Kadri, Putra Ki Syauki Yusuf, Ulama Besar Natuna, abad 18 M. Putra Yusuf ini, keponakan Panglima Hitam, tercatat juga menetap di Segeram hingga wafat nya.
Syarif Mohammad bin Yusuf Alkadri Segeram
memiliki 2 Putra, yaitu :
1. Syarif Hasan bin Mohammad, Alkadri Jamalullail
berputra Syarif Mahmud Alkadri lahir Pulau Tujuh,
> menurunkan :
Sayyid Abdurrahman bin Mahmud Alkadri , lahir Pulau Tujuh . Mantan Camat Ranai 2 periode.
2. Syarif Hamid bin Muhammad, merantau ke Sarawak hingga wafat.
Keturunan Tku Hamid Sarawak 5 orang, dari 2 istri :
Pertama, Syarifah Maysum, Kedua 2. MIK binti Putit.
Meninggalkan keturunan , : 3 Putra, dan 2 Putri :
1. Wan Dahlan, bin Tku Hamid, Ibu Syarifah Maysum Banahsan. Kpg Baru
2. Wan Abdurrahman Putra, bin Tku Hamid, Ibu MIK binti Putit.
3. Wan Ali, bin Tku Hamid, Ibu MIK binti Putit.
4. Syarifah Khalijah, binti Tku Hamid , Ibu MIK binti Putit.
5. Syarifah Hisah, atau Hafsah. binti Tku Hamid, Ibu MIK binti Putit.
Keturunan ini masih hidup dan berlanjut di Sarawak. Menetap dan tersebar di Kota Samarahan. Kuching, Kuala Lumpur, Miri, dll, - hingga saat ini, 2024 M
Sementara Anak - anak Panglima Hitam Paku Alam, dan keponakan beliau yang lain keluar dari Segeram. Keturunan ini menyebar hampir semua wilayah Nusantara saat itu.
KETURUNAN PULAU TUJUH NATUNA
Sayyid Robiul Akmal, Batam
Silsilah keluarga Abah Said Usman Ismail & Umi Syarifah Maimunah:
Silsillah Keluarga Sayed Mustafa Serasan Pulau Tujuh,
Mereka adalah Keturunan :
1. Muhammad Saw. W 10 H, makam di Madinah
2. Fatimah Az-Zahro'/S.Ali kw, makam di Madinah.
3. Al Imam Husein Ra. L 05 Sya'ban, 04 H - W Jum'at 10 Muharam 61 H, makam di Karbala.
4. Ali Zainal Abidin. 38H-92H,makam di Baqi' Madinah.
5. Muhammad Al Bagir. 57H-117H, makam di Baqi' Madinah.
6. Ja'far Shadiq. 80H-148H, makam di Baqi' Madinah.
7. Ali Uraidhy. W 210 H, di Baqi' Madinah.
8. Muhammad An Nagieb. W.230 H,
9. Isa Arrumi. W 270H, makam di Basrah Irak.
10. Ahmad Al Muhajir. 260H-345H, makam di Husaisah Hadramaut.
11. Abdullah.W 383 H, ( Dari catatan Sayyid Husein Mempawah )
12. Alwi Alawiyyin. W 300H. makam di Sumal Hadramaut.
13. Muhammad. Usia 56 th, makam di Bait Jubair.
14. Alwi. W 512H, fi Bait Jubair.
15. Ali Khala'Ghasam. W 522H, makam di Tahrim Hadramaut
16. Muhammad Shahib Marbad. W 556H, makam di Mirbath Oman.
17. Ali. W 590H makam di Tahrim
18. Muhammad Al Faqih Mugaddam *** lhr di Tarim th 574 M- 653 M= 79 thn, makam di Zanbal Tarim.
19. Ali
20. Hasan Atturabi
21. Muhammad Asadullah***
22. Hasan Al Mu'allim.W 775H, makam di Zanbal Tarim
23. Muhammad Jamalullail ** W.845H.
24. Ali **
25. Abdurrahman
26.Ahmad
27. Salim
28. Muhammad
29. Abdullah
30. Salim
31. Muhammad Al Qadry Jamalullail
32. Husein
33. Ahmad Al Qadri
34. Sayyid Syarif Husein Alkadri Jamalullail (Tuan Besar Mempawah ) Mufthi, Patih, Kadhi, Maharaja Imam 1120H/1699 M - 1184H /1763 M = 64th,
35. Sayed Abubakar 1735-1814=79 th, makam di Pontianak
36. Sayed Ibrahim1773-1857=84 th, makam di Segeram Natuna.
37. Sayed Mustafa, Brunei, 1811-1874 = 63 tahun, makam di Serasan Natuna.
38. Said Ahmad 1841-1902 = 61 tahun, makam di Serasan Natuna.
39. Said Mansor - Serasan.
40. Said Ismail - Serantas.
41. Said Usman Ismail - Serantas / Tanjung pinang.
42. Sayid Robiul Akmal - Tanjung batu / Batam.
43. Sayid Tsaqif AliHasbi / Batam.
Referensi :
Maktab NanGq 1857 Alkadri Pontianak Pangeran Bendahara Syarif Jafar bin Sultan Hamid I
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa kesultanan mempawah Diarsipkan 2015-03-28 di Wayback Machine. diakses 30 Maret 2015
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae J.U. Lontaan, 1975. Sejarah-hukum adat dan adat istiadat Kalimantan-Barat. Kalbar: Pemda Tingkat I Kalimantan Barat.
^ a b c d e f g h i j k l m Erwin Rizal, tt. “Kesultanan Mempawah dan Kubu," dalam Istana-istana di Kalimantan Barat. Pontianak: Inventarisasi Istana di Kalimantan Barat.
^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah Musni Umberan et.al., 1996-1997. Kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat. Pontianak: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak.
^ a b c Raja Ali Haji, 2002. Tuhfat AI-Nafis: Sejarah Riau-Lingga dan daerah takluknya 1699-1864. Tanjungpinang: Yayasan Khazanah Melayu.
^ a b c d Gusti Mhd Mulia (ed.), 2007. Sekilas menapak langkah Kerajaan Tanjungpura. Pontianak: Tanpa Penerbit.
^ Mahayudin Haji Yahya, 1999. “Islam di Pontianak berdasarkan Hikayat Al-Habib Husain AI-Qadri", disampaikan dalam seminar Brunei Malay Sultanate in Nusantara, Brunei Darussalam: The Sultan Haji Hasanal Bolkiah Foundation.
^ a b c d e f g h Muhammad Hidayat, tt. “Istana Kesultanan Kadriah - Pontianak", dalam Istana-istana di Kalimantan Barat. Pontianak: Inventarisasi Istana di Kalimantan Barat.
^ a b c Ansar Rahman, et.aI., 2000. Syarif Abdurrahman Alkadri, perspektif sejarah berdirinya Kota Pontianak. Pontianak: Romeo Grafika - Pemerintah Kota Pontianak.
^ a b c Johan Wahyudi, “Berdirinya Kerajaan Amantubillah Mempawah", dalam Borneo Tribune, Desember 2007.
^ "Landsdrukkerij". Regerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië 1898, Tweede Gezeelte: Kalender en Personalia (dalam bahasa Belanda) (edisi ke-2). Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1905. hlm. 288.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Mempawah